"Saya lebih suka baca baca berita di facebook, selain bisa aktif berkomentar informasi yang dimuat juga lebih up to date" papar Dini saat dimintai pendapat.
Kemudahan dalam menerima informasi juga dibarengi dengan kemudahan dalam menyebarluaskan informasi tersebut. Kemudahan ini membuat berita yang disampaikan sering kali tidak memenuhi unsur 5W + 1H atau kurang lengkap, karena yang diutamakan adalah kecepatan bukan ketepatan informasi. Namun hal ini bisa diatasi dengan menyunting atau mengedit informasi yang dikita muat.Â
Hanya saja banyak masyarakat yang tidak berhati hati dalam menerima informasi dan tergesa gesa dalam menyebarkan informasi sehingga berakhir dengan termakan berita palsu atau berita hoax.Â
Hal inilah yang harus diperhatikan dibalik berkembang pesatnya kemajuan teknologi digital. Peri Heryanto S.Ip mengatakan "Jangan sampai masyarakat menjadi korban sekaligus pelaku penyebar berita bohong (hoax) secara tidak langsung".Â
Mengatasi hal ini yang bisa kita lakukan sebagai pembuat berita adalah dengan tetap memperhatikan kaidah kaidah jurnalistik serta memuat berita yang memenuhi 5W+1H.Â
Tidak hanya itu kita juga harus cerdas dalam menerima informasi, mengusut lebih dalam, mengkaji lebih dalam, dan memastikan terlebih dahulu kebenaran informasi sebelum ikut menyebarluaskan informasi tersebut.Â
Kemajuan teknologi digital yang terus berkembang pesat ini tidak akan terlepas dari dampak positif maupun dampak negatif yang akan dirasakan.Â
Pemerintah diharapkan lebih berperan aktif dalam regulasi untuk lebih meminimalisir dampak negatif dari kemajuan ini. Karena kemajuan teknologi digital tidak akan berhenti sampai sini dan hal ini diharapkan membawa kemajuan terhadap bangsa dan negara.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H