Mohon tunggu...
Rifahamidah
Rifahamidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Blog pribadi

Sekedar menyalurkan hobi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Setelah Banyak Penolakan Masyarakat Desa Kertaharja Akhirnya Bersedia Divaksinasi

4 November 2021   01:39 Diperbarui: 4 November 2021   01:41 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Ciamis, Balai Desa  Kertaharja, Jumat 29/10/2021 Proses vaksinasi covid-19)

Ciamis - Setelah banyak penolakan masyarakat Desa Kertaharja, Kecamatan Cijeungjing, kabupaten Ciamis, Jawa Barat bersedia lakukan vaksinasi covid-19. Vaksinasi sendiri merupakan upaya yang dilakukan Pemerintah dan juga tenaga kesehatan untuk meminimalisir angka kenaikan positif covid 19.

Pembahasan mengenai covid-19 memang belum ada ujungnua. Tingkat kematian, angka positif yang terus bertambah, kesulitan ekonomi pendidikan tidak maksimal yang terus terusan mengguncang masyarakat Indonesia. Karena dampak inilah banyak hal telah dilakukan untuk menstabilkan kembali keadaan di Negeri ini. Salah satunya adalah dengan vaksinasi. 

Vaksinasi dilakukan menyeluruh di berbagai daerah di indonesia, tidak hanya kota besar seperti Jakarta tetapi sampai ke Desa Desa juga menjadi sasaran pemerataan vaksinasi covid-19. Salah satunya adalah Desa Kertaharja di Kecamatan Cijeungjing Ciamis Jawa Barat. 

Tenaga pemerintah Desa Enin Suniarsih (50) mengupayakan banyak cara agar masyarakat mau melakukan vaksinasi covid 19. "Saya sebagai tenaga pemerintah Desa bekerja sama dengan tenaga kesehatan untuk memberikan pemahaman dan juga edukasi kepada masyarakat agar tidak terus menerus menolak proses vaksinasi dengan beranggapan bahwa vaksinasi itu hanya omong kosong, bualan, atau hanya gebrakan yang menguntungkan para pemerintah. Kita tekankan bahwa proses vaksinasi merupakan upaya untuk meminimalisir angka kenaikan positif covid atau upaya agar pandemi segera berakhir", Jelas Enin saat diwawancarai Jumat (29/10/2021). 

Menurut Enin hal ini terjadi karena kurangnya pemahaman mengenai pentingnya vaksinasi di masa pandemi ini. Banyaknya berita berita hoax yang dikonsumsi masyarakat mengenai Vaksinasi juga merupakan salah satu faktor masyarakat menolak pemerataan vaksinasi.  "Masyarakat banyak mengonsumsi berita bohong yang mengatakan vaksinasi itu berbahaya, bisa sebabkan lumpuh, sakit sakitan, atau yang lebih parah masyarakat menganggap apa yang di suntikan itu bukan vaksin tapi virus berbahaya yang bisa sebabkan kematian" Tambah Enin saat dimintai keterangan. 

Keterangan ini dibetulkan oleh salah satu masyarakat Desa Kertaharja yang melakukan penolakan terhadap pemerataan vaksinasi. Didi Hadiana mengatakan "Saya tidak mau divaksin, saya lihat di berita banyak yang bilang vaksinasi itu bisa sebabkan lumpuh, saya jadi takut" papar Didi Hadiana saat diwawancarai. 

"Saya gak di vaksin gapapa yang penting sehat, saya juga gak kemana mana dirumah saja, kerja juga cuma di sekitar desa gak ke kota jadi saya rasa gak divaksin juga gak masalah" Tambahnya. 

Penolakan yang dilakukan masyarakat terhadap pemerataan vaksinasi covid - 19 menyulitkan tenaga pemerintah Desa juga tenaga kesehatan dalam menjalankan tugasnya. Namun hal ini tidaklah membuat proses pemerataan vaksinasi berhenti. Sampai saat ini tenaga pemerintah Desa terus melakukan pemahaman dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya vaksinasi ditengah pandemi ini. 

Berkat kegigihan Tenaga kesehatan dan Tenaga pemerintah Desa dalam memberikan pemahaman dan edukasi mengenai pentingnya vaksinasi ditengah pandemi covid-19 ini, masyarakat mulai sadar seberapa penting pemerataan vaksinasi. Sebagian masyarakat juga mulai melakukan vaksinasi yang diselenggarakan Desa.

(Ciamis, Balai Desa Kertaharja, Jumat 29/10/2021 Proses pemerataan vaksinasi covid-19)
(Ciamis, Balai Desa Kertaharja, Jumat 29/10/2021 Proses pemerataan vaksinasi covid-19)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun