Festival Caping Sewu merupakan tradisi yang turun temurun yang digelar hampir setiap
tahunnya untuk merayakan hasil panen oleh masyarakat daerah Jawa Tengah, Desa Rejosari .
Caping Sewu sendiri dikenal sebagai hari petani oleh masyarakat Jawa Tengah yang diperingati
setiap 15 Mei. Festival Caping Sewu disambut dengan antusias dari berbagai kalangan
masyarakat baik dari pulau Jawa maupun di luar pulau Jawa karena selama masa pandemi
Covid-19 festival ditiadakan. Banyak wisatawan yang hadir untuk melihat festival Caping
Sewu yang kembali diadakan setelah beberapa tahun kemarin gagal diselenggarakan.
Kemeriahan festival sudah dirasa dari mulai pagi hari dengan datangnya masyarakat untuk
menyaksikan berbagai acara yang disediakan terutama pertunjukan seni yang akan
ditampilkan.
Acara dimulai dengan melakukan pelepasan 100 burung perkutut oleh Bapak Menteri Pertanian
Dr. Syarul Yasin Limpo kemudian dilanjurkan dengan kata sambutan oleh Bapak Menteri
Pertanian kemudian pembacaan doa, dan makan bersama. Makanan yang dimakan itu semua merupakan hasil dari petani. Selama acara makan, Tari Bali dan Tari Kalimantan dihadirkan.
Dalam acara Kirab atau iring-iringan menampilkan berbagai kesenian khas Jawa yaitu
diadakan nya Parade Kostum Batik khas Jawa, Pertunjukan Barongsai, Reog Ponorogo, Tari
Jatil, Bujang Ganong, Warok, Klon, dan Tari Caping Sewu, pertunjukan musik dari Romanz
Pitu Etnic, tidak lupa ada pertunjukan Drama Wayang Alasan yang ditampilkan. Setelah
berbagai macam hiburan Rakyat dihadirkan dari pagi hingga malam, untuk penutupan acara
dalam memperingati hari petani maka digelar Rebutan Gunung Sayuran hasil panen. Acara
berlangsung dengan lancar, para petani dan masyarakat sangat senang dan bersemangat
kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H