Pengaruh Kerajaan Bercorak Hindu-BuddhaÂ
Sejarah Indonesia tidak dapat dipisahkan dari pengaruh agama dan kebudayaan Hindu-Buddha yang masuk melalui jalur perdagangan dan interaksi internasional di kawasan Asia Tenggara. Kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha seperti Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, dan Majapahit memainkan peran penting dalam membentuk struktur sosial dan ekonomi Nusantara.Â
Pengaruh ini tidak hanya meliputi aspek religius dan budaya, tetapi juga membawa perubahan besar dalam tatanan sosial dan perekonomian masyarakat. Jurnal ini akan membahas secara mendalam pengaruh kerajaan bercorak Hindu-Buddha terhadap bidang sosial dan ekonomi di Indonesia.
1. Pengaruh di Bidang Sosial
a. Kasta dan Stratifikasi Sosial
Salah satu dampak besar dari masuknya Hindu-Buddha adalah pengaruh konsep kasta dalam tatanan masyarakat. Meski konsep kasta yang diterapkan di Indonesia tidak setegas di India, struktur masyarakat mengalami stratifikasi sosial yang mirip dengan sistem kasta.
 Masyarakat terbagi menjadi beberapa lapisan, mulai dari kaum brahmana (pendeta), ksatria (kelas bangsawan dan prajurit), waisya (pedagang), hingga sudra (petani dan buruh). Pengelompokan ini menata peran sosial dan pekerjaan yang bisa dilakukan oleh masing-masing individu.
Pengaruh konsep kasta ini terutama terlihat di kerajaan-kerajaan besar seperti Majapahit dan Sriwijaya. Di Majapahit, raja dianggap sebagai titisan dewa yang memegang otoritas penuh atas rakyat, sementara kelas brahmana memegang peranan penting sebagai penasihat spiritual dan intelektual.
 Stratifikasi ini memperjelas peran sosial setiap golongan dan membentuk hierarki yang mengatur hubungan antarkelas dalam masyarakat.
b. Perubahan Budaya dan Tradisi
Selain stratifikasi sosial, budaya Hindu-Buddha juga memperkaya tradisi lokal, terutama dalam hal kesenian, bahasa, dan arsitektur. Masuknya kedua agama ini memperkenalkan upacara-upacara baru, seperti upacara peribadatan di candi dan sistem persembahan kepada dewa-dewi.
 Salah satu contoh nyata pengaruh Hindu-Buddha dalam budaya adalah seni pahat candi, seperti yang terlihat di Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
Bahasa Sanskerta dan Pali, yang digunakan dalam kitab suci Hindu dan Buddha, juga memperkaya kosa kata bahasa lokal. Banyak kata-kata Sanskerta masuk ke dalam bahasa Jawa Kuno dan bahasa-bahasa daerah lainnya, memberikan fondasi bagi perkembangan bahasa Melayu klasik yang kelak menjadi bahasa Indonesia.
c. Pendidikan dan Penyebaran Ilmu Pengetahuan
Kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha juga berperan penting dalam pengembangan pendidikan dan penyebaran ilmu pengetahuan. Pada masa Sriwijaya, misalnya, kerajaan ini menjadi pusat pembelajaran agama Buddha di Asia Tenggara. Banyak pelajar dari berbagai negara datang ke Sriwijaya untuk belajar ajaran Buddha dari para pendeta dan ilmuwan yang tinggal di sana.
Selain itu, melalui pendidikan agama, konsep-konsep filsafat dan sains dari India juga diperkenalkan di Nusantara. Hal ini memperkaya pengetahuan masyarakat dan memberikan fondasi bagi perkembangan intelektual pada masa-masa selanjutnya.
d. Pengaruh Agama dalam Kehidupan Masyarakat
Masyarakat kerajaan Hindu-Buddha sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai spiritual dan religius. Agama tidak hanya menjadi keyakinan pribadi, tetapi juga institusi yang mengatur tatanan sosial dan politik.Â
Raja-raja dari kerajaan Hindu-Buddha sering kali mengklaim diri mereka sebagai titisan dewa, sehingga memiliki kekuasaan mutlak dalam memerintah. Upacara-upacara keagamaan yang diadakan di pusat-pusat kerajaan juga berfungsi untuk memperkuat legitimasi kekuasaan para raja di mata rakyat.
Di sisi lain, ajaran Buddha juga membawa nilai-nilai kesetaraan dan kedamaian yang mempengaruhi cara pandang masyarakat terhadap kehidupan. Konsep karma dan reinkarnasi menanamkan pemahaman bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi di kehidupan selanjutnya, sehingga memotivasi masyarakat untuk hidup dengan etika yang baik.
2. Pengaruh di Bidang Ekonomi
a. Sistem Perdagangan dan Jalur Maritim
Kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara memainkan peran penting dalam perkembangan ekonomi maritim. Sriwijaya, misalnya, dikenal sebagai kerajaan maritim terbesar yang menguasai jalur perdagangan di Selat Malaka.Â
Posisi strategis Sriwijaya memungkinkan kerajaan ini menjadi pusat perdagangan yang menghubungkan pedagang dari India, Cina, dan Arab. Komoditas seperti rempah-rempah, emas, dan kapur barus menjadi barang dagangan utama yang diperdagangkan dengan berbagai negara.
Selain Sriwijaya, kerajaan Majapahit juga berperan dalam mengembangkan ekonomi maritim dengan menguasai pelabuhan-pelabuhan penting di Nusantara. Majapahit membangun hubungan dagang dengan berbagai negara, termasuk Cina, India, dan wilayah Arab, sehingga menjadikan Nusantara sebagai pusat perdagangan internasional yang makmur.
b. Pertanian dan Sistem Irigasi
Selain sektor maritim, kerajaan Hindu-Buddha juga mengembangkan pertanian sebagai sumber ekonomi utama. Dalam hal ini, kerajaan seperti Tarumanegara dan Mataram Kuno sangat berjasa dalam memperkenalkan dan mengembangkan sistem irigasi yang lebih modern.
 Prasasti-prasasti peninggalan Tarumanegara mencatat pembangunan saluran irigasi untuk meningkatkan produksi pertanian, terutama padi, yang menjadi komoditas utama pada masa itu.
Di Majapahit, sektor pertanian juga sangat berkembang berkat dukungan dari sistem irigasi yang baik. Majapahit memanfaatkan tanah-tanah subur di Jawa Timur untuk mengembangkan pertanian, dan hasil panen dari sektor ini menjadi salah satu penopang utama ekonomi kerajaan. Selain itu, kerajaan ini juga mengatur sistem redistribusi hasil pertanian, di mana sebagian besar hasil pertanian disetorkan kepada pemerintah sebagai pajak.
c. Peran Pajak dan Tribut
Pajak dan sistem tribut juga menjadi salah satu faktor penting dalam perekonomian kerajaan bercorak Hindu-Buddha. Rakyat diharuskan membayar pajak kepada pemerintah, baik dalam bentuk hasil pertanian maupun barang lainnya. Pajak ini digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur, seperti candi, saluran irigasi, serta memperkuat kekuatan militer.
Selain pajak, beberapa kerajaan juga mendapatkan pendapatan dari sistem tribut yang diterima dari daerah-daerah yang berada di bawah kekuasaan mereka. Daerah-daerah ini wajib memberikan upeti sebagai tanda loyalitas dan pengakuan atas kekuasaan kerajaan pusat. Sistem tribut ini tidak hanya memperkuat hubungan politik, tetapi juga menjadi sumber pendapatan penting bagi kerajaan.
d. Perekonomian Berbasis Kota-Kota Pelabuhan
Perkembangan kota-kota pelabuhan juga menjadi ciri khas perekonomian pada masa kerajaan Hindu-Buddha. Kota-kota pelabuhan seperti Palembang, Surabaya, dan Tuban berkembang pesat sebagai pusat perdagangan yang mempertemukan pedagang lokal dan internasional.Â
Di kota-kota ini, berbagai produk dagangan dari Nusantara dan luar negeri dipertukarkan, sehingga memicu pertumbuhan ekonomi yang pesat.
Kota-kota pelabuhan ini tidak hanya berperan sebagai pusat ekonomi, tetapi juga menjadi pusat budaya di mana terjadi pertukaran ide, agama, dan teknologi antara pedagang dari berbagai belahan dunia. Hal ini mempercepat integrasi ekonomi dan sosial di Nusantara.
3. Kesimpulan
Pengaruh kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Indonesia tidak hanya terbatas pada bidang religius dan budaya, tetapi juga berdampak luas pada aspek sosial dan ekonomi masyarakat.Â
Dari segi sosial, sistem kasta, stratifikasi masyarakat, dan perkembangan pendidikan menjadi elemen penting yang membentuk struktur sosial. Sementara itu, dari segi ekonomi, perkembangan perdagangan maritim, pertanian, dan sistem pajak memperkuat fondasi ekonomi kerajaan.
Kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara memberikan sumbangsih besar dalam membentuk peradaban Indonesia, yang jejaknya masih dapat ditemukan hingga hari ini. Pengaruh mereka telah membuka jalan bagi perkembangan sosial-ekonomi yang lebih kompleks dan beragam, serta memberikan warisan yang berharga bagi generasi-generasi selanjutnya.
 Â
https://fib.unair.ac.id/fib/2024/03/20/jejak-sejarah-kebudayaan-india-di-indonesia/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H