Intinya dari proses pendidikan adalah pembelajaran. Pelaksanaan pendidikan tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya pembelajaran. Karena itu, antara pendidikan dan pembelajaran tidak dapat dipisahkan kedua-duanya. Pembelajaran merupakan pelaksanaan dari kurikulum itu sendiri. Kurikulum tidak akan sampai kepada peserta didik tanpa melalui proses pembelajaran.Â
Maka denga demikian, kurikulum dan pembelajaran menjadi dua mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Karena pembelajaran menjadi aktualisasi dari kurikulum yang bersifat konseptual, yang tertulis dalam dokumen.[2]Â
Buku ini berjudul Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang ditulis oleh Heri Gunawan, S.Pd.I., M.Ag. Diterbitkan oleh penerbit Alfabeta di kota Bandung, cetakan kedua, bulan Juni 2013. Memiliki i-xviii dan 1-378 halaman, di dalamnya memuat empat bagian, yang terdiri dari 12 bab.Â
Bagian pertama mengenai kurikulum, bagian kedua belajar dan pembelajaran, bagian ketiga pendidikan agama Islam di sekolah, dan bagian keempat mengenai proses serta strategi pembelajaran. Pada review ini, saya menyebut buku utama yang berjudul Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam sebagai 'buku pertama', dan buku pembanding sebagai 'buku kedua'.
Sekilas tentang penulis, Heri Gunawan adalah pria kelahiran desa Harumandala, kecamatan Cigugur, kabupaten Ciamis, tanggal 5 April 1980. Menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di kota kelahirannya, mulai dari MIS Pasirjaya Cigugur Ciamis (1993), MTs Sindangwangi Cigugur Ciamis (1996), MAN Pangkalan Langkaplancar Ciamis (1999), selama di bangku Madrasah Aliyah ia mondok di pesantren Al-Hamidiyah Pangkalan Langkaplancar Ciamis (1993-1996).Â
Meraih gelar Sarjana Pendidikan Islam dari Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN dulu IAIN) Sunan Gunung Djati Bandung pada tahun 2003. Kemudian meraih gelar Magister bidang Ilmu Pendidikan Islam, dari Program Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati, tahun 2007.[3]Â
PEMBAHASAN ISI BUKUÂ
 Bagian pertama membahas mengenai kurikulum. Di buku pertama dijelaskan bahwa dalam konteks pendidikan Nasional, kurikulum adalah rencana tertulis tentang kemampuan yang harus dimiliki berdasarkan standar nasional, materi yang perlu dipelajari dan pengalaman belajar yang harus dijalani untuk mencapai kemampuan tersebut, dan evaluasi yang perlu dilakukan untuk menentukan tingkat pencapaian kemampuan peserta didik, serta seperangkat peraturan yang berkenaan dengan pengalaman belajar peserta didik dalam mengembangkan potensi dirinya pada satuan pendidikan tertentu.Â
Dalam Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan lahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.[4]
 Sementara dalam buku kedua penulis menjelaskan bahwa kurikulum adalah istilah yang telah diketahui oleh setiap orang, setiap orang pernah mendengar kata itu. Tapi mungkin hanya sedikit saja orang tahu bahwa kurikulum itu sangat penting posisinya dalam pendidikan. Kurikulum ialah program untuk mencapai tujuan. Sebagus apapun rumusan tujuan jika tidak dilengkapi dengan program yang tepat maka tujuan itu tidak akan tercapai. Kurikulum itu laksana jalan yang dilalui dalam menuju tujuan.[5]Â
 Bagian kedua dalam buku pertama menjelaskan tentang belajar dan pembelajaran serta metodenya. Metode merupakan cara-cara untuk mencapai tujuan yang ditentukan.[6]Â