Beberapa anjungan wisatawan yang ada di Reichsautobahn kerapkali dihiasi dengan tiang-tiang obelisk megah di kedua sisinya. Tidak hanya itu, logo elang dan swastika yang dipajang di atas tiap obelisk sebagai ciri khas Nazi juga menjadi pelengkap propaganda Nazi pada setiap anjungan wisatawan yang terdapat di Reichsautobahn.Â
Hal ini tidak berubah sampai nantinya Jerman mengalami kekalahan dalam Perang dunia 2. Logo-logo elang dan Hakenkreuz juga nantinya dihilangkan pasca kehancuran partai Nazi. Hal ini dilakukan sebagai bentuk Denazifikasi Jerman.
Pengaruh Reichsautobahn Bagi Dunia Internasional
Ketika Jerman menjadi tuan rumah dari Ajang Olimpiade Olahraga paling prestisius sejagad raya yakni Olimpiade Olympic pada tahun 1936, Pers asing memberikan berbagai komentar positif tentang Reichsautobahn. Wisatawan asing juga meningkat pesat pasca olimpiade 1936. Mereka berdecak kagum ketika melewati segmen-segmen Reichsautobahn.Â
Bahkan, pada saat mantan perdana menteri Inggris David Llyod George berkunjung ke Jerman dan berkeliling melintasi Reichsautobahn bersama Adolf Hitler pada tahun 1937, Ia benar-benar merasa kagum dengan keberhasilan Adolf Hitler di bidang otomotif. Ia kembali ke Inggris dan mengungkapkan kepada publik bahwa Adolf Hitler adalah seorang pemimpin hebat yang prestasinya patut dicontoh pemimpin-pemimpin lain di seluruh dunia.Â
Meskipun menuai beragam kontroversi dari pernyataannya, Pernyataan dari mantan Perdana Inggris ini membuat Reichsautobahn disebut sebagai pelopor jalan Tol dan hal ini juga yang mendasari dijadikannya Reichsautobahn sebagai contoh sekaligus pedoman pembangunan Jalan Raya Bebas Hambatan di seluruh dunia pasca Perang Dunia II.
Jadi bagaimana menurut anda? Apakah keberhasilan pembangunan Reichsautobahn pada era kepemimpinan Adolf Hitler dapat mencerahkan pandangan anda tentang diktator yang dikenal sebagai penjahat perang terbesar abad ini? Apakah setelah anda membaca Artikel ini, anda masih menganggap Hitler sebagai Jelmaan Iblis yang tidak memiliki sesuatu untuk dibanggakan? Coba tulis di kolom komentar ya.
Kalau memang artikel ini memiliki tendensi positif dan dapat mencerahkan pikiran anda semua, saya akan sambung artikel ini kembali di masa yang akan datang dengan bahasan prestasi yang berbeda dari seorang penjahat perang terkejam di abad ini. Terima kasih telah membaca artikel saya. Mohon maaf kalau ada kesalahan penulisan maupun kemiripan dengan artikel yang lain. Sampai jumpa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H