Namun ketika partai Nazi berhasil menguasai suara mayoritas di reichstag dan Adolf Hitler berhasil mengambil alih tampuk kekuasaan tertinggi di pemerintahan. Hitler mengubah sistem pemerintahan menjadi sentralisasi sehingga seluruh rintangan birokrasi dapat dikesampingkan dan proyek tol dapat kembali dilanjutkan.Â
Dalam kampanye-nya, Adolf Hitler beserta partai Nazi menekankan pentingnya motorisasi massal secara serentak di seluruh wilayah Reich Ketiga, Ia juga menyerukan perluasan jaringan Jalan Bebas Hambatan demi terwujudnya modernisasi Jerman.
Penyerapan Tenaga Kerja dalam pembangunan Reichsautobahn
Bagi Adolf Hitler dan juga Partai Nazi yang ia pimpin. Proyek Reichsautobahn ini diibaratkan sebagai "Arbeitschlacht" alias pertempuran Tenaga kerja. Proyek ini juga dinilai sebagai usaha untuk menurunkan tingkat pengangguran di Jerman. Hal ini bukan isapan jempol belaka, mengingat proyek ini menyerap banyak tenaga kerja dalam tiap tahap pembangunan Reichsautobahn setiap tahunnya.
Secara total, Pembangunan Reichsautobahn yang berlangsung selama 3 tahun ini telah menyerap sekitar 250.000 tenaga kerja. Puncaknya ialah pada tahun 1936 dimana sebanyak 124.483 tenaga kerja terserap dari seluruh Wilayah Reich ketiga untuk turut serta dalam Pembangunan Proyek Reichsautobahn baik sebagai pekerja lapangan maupun pada rantai bahan produksi serta kontraktor yang dilibatkan dalam proyek ambisius tersebut.
Motorisasi Massal Jerman
Sesuai image Nazi sebagai partai modernis, pembangunan Reichsautobahn ini digunakan sebagai alasan pendorong untuk motorisasi Jerman. Adolf Hitler berhasil mempromosikan dunia otomotif sebagai tujuan penting dan menyebut program pembangunan Reichsautobahn sebagai salah satu proyek ambisius yang memiliki urgensi tinggi dalam Berlin Autoshow tahun 1933. Dan di tahun-tahun selanjutnya, kepemilikan mobil pun menjadi salah satu keinginan publik yang kuat.
Jerman pun berhasil mempromosikan bus pariwisata untuk keluarga yang tak mampu membeli mobil, dan Volkswagen melalui model produksi awal Kdf-Wagen pun berhasil berkembang dan diterima oleh publik Jerman yang juga memiliki keterkaitan erat dengan pembangunan Reichsautobahn.
Urgensi Reichsautobahn dalam memenuhi Kebutuhan Militer
Upaya perang pada akhirnya mengakhiri Motorisasi massal Jerman pada tahun 1938, Produksi Kdf-wagen juga akhirnya ikut diberhentikan dan digantikan oleh produksi Kubelwagen yang merupakan versi militer dari Kdf-wagen untuk semua cabang Wermacht baik Heer (AD), Kriegsmarine (AL) maupun Luftwaffe (AU).