Mohon tunggu...
Riezka Rahmatiana
Riezka Rahmatiana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tiada hari tanpa proses kreatif

Pelaku startup dan pemberdayaan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Relawan Pilkada Panen Aspirasi, Paslon Kepala Daerah Perlu Bersinergi

26 September 2024   14:40 Diperbarui: 26 September 2024   15:10 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Relawan Brader bersama buruh tani kentang di Pengalengan ( dokpri Rieza Rahmatiana ) 

Relawan Pilkada Panen Aspirasi, Paslon Kepala Daerah Perlu Bersinergi

Tahapan Pilkada di Jawa Barat, khususnya di Kota Bandung diwarnai dengan gerakan para relawan pendukung calon kepala daerah dan wakilnya. Peran relawan sangat penting bagi pasangan calon kepala daerah untuk memenangkan Pilkada 2024.

Sebagai Ketua Umum Barisan Relawan Dedi-Erwan (Brader) untuk Pilkada Jabar, saya dan kawan-kawan pengurus boleh dibilang panen aspirasi yang mesti disampaikan kepada calon kepala daerah dan wakilnya.

Aspirasi masyarakat dan berbagai komunitas tak henti-hentinya mengalir silih berganti. Tampaknya masyarakat saat ini sedang sarat masalah dan menaruh perhatian terhadap kepala daerah yang nantinya terpilih.

Relawan bukan sekedar pemandu sorak hura-hura. Bukan pula kelompok penghibur atau penggembira dalam kampanye Pilkada. Relawan perlu menghadiri simpul-simpul masalah yang ada di tengah masyarakat. Bukan sekedar membentang poster atau membagikan stiker, tetapi perlu dialog dari hati ke hati terhadap masyarakat. Perlu empati dan kecerdasan untuk menangkap persoalan masyarakat dengan kacamata yang obyektif. Kemudian diinventarisasi lalu disampaikan kepada calon kepala daerah yang kita dukung. Atau jika persoalannya sangat mendesak, bisa juga diadvokasi kepada pihak yang berwenang. Persoalan rakyat, memang tidak akan pernah habis, perlu kesabaran ekstra untuk mengurainya.

Hari Rabu (25/09) kemarin saya mendatangi kelompok petani, tepatnya buruh tani di daerah Pangalengan Kabupaten Bandung. Betapa trenyuhnya saya mendengar keluhan mereka yang kebanyakan adalah buruh tani perempuan. Upah harian mereka cuma Rp 30 ribu perhari, mereka bekerja mandi keringat dibawah terik nya matahari. Betapa memprihatinkan nasib mereka. Padahal mereka menanam komoditas tanaman kentang yang merupakan bahan pangan yang cukup vital. Persoalan buruh tani yang amat rawan daya beli perlu mendapat prioritas bagi kepala daerah yang nantinya terpilih.

Relawan Brader bersama buruh tani kentang di Pengalengan ( dokpri Rieza Rahmatiana ) 
Relawan Brader bersama buruh tani kentang di Pengalengan ( dokpri Rieza Rahmatiana ) 

Gerakan relawan merupakan faktor penting bagi pemilu, khususnya pilkada. Masa kampanye Pilkada 2024 relatif cukup singkat, berlangsung selama 60 hari, terhitung sejak 25 September sampai 23 November 2024, sebelum dimulainya masa tenang pada 24-26 November 2024.Masa kampanye tersebut mesti dipergunakan secara tepat dan efektif.

Peran relawan juga sangat penting untuk membantu kandidat kepala daerah terkait acara debat kandidat pasangan calon (Paslon) kepala daerah. Relawan selain akan memadati ruangan debat, juga perlu menyampaikan aspirasi yang dihimpun dari tengah masyarakat. Debat Pilkada yang diselenggarakan bisa meningkatkan preferensi masyarakat dalam menentukan pilihannya.

Pentingnya debat Pilkada yang seru, berkualitas dan bisa mencerahkan persepsi publik terkait dengan persoalan aktual. Masyarakat perlu memperoleh gambaran karakter asli dan pemikiran yang original dari peserta.Debat Pilkada. Untuk itu konteks debat mesti relevan dengan kondisi di lapangan. Debat Pilkada mestinya mengedepankan aspek tipping point dari masing-masing kandidat. Aspek itu menyangkut the stickiness factor atau faktor kelekatan dari kandidat dan the power of context atau kekuatan konteks yang dibuat oleh kandidat atau paslon kepala daerah.

Kegaiatan relawan Brader  ( dokpri Rieza Rahmatiana ) 
Kegaiatan relawan Brader  ( dokpri Rieza Rahmatiana ) 

Wujudkan Kota Bandung Maju Berkelanjutan, Kreatif Kotanya Sejahtera Warganya 

Relawan Brader di Kota Bandung menemukan momentum yang baik karena bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Bandung diperingati setiap tanggal pada 25 September. Kota Bandung telah menginjak usia yang ke-214. Peringatan Hari Jadi Kota Bandung tahun ini mengusung tema "Semangat Kolaborasi Wujudkan Kota Bandung Maju Berkelanjutan".

Keniscayaan, Walikota dan wakilnya yang terpilih mesti memiliki visi Glokalitas. Yakni visi yang menekankan aspek globalisasi dan potensi lokalitas. Masa depan kota diwarnai dengan fenomena partisipasi warga yang memberi ide, gagasan dan inisiatif luar biasa yang disebut Ideagora. Walikota Bandung dan wakilnya mesti menekankan pentingnya wahana Ideagora. Yang merupakan wahana untuk mengembangkan gagasan dan ide kreatif masyarakat luas terkait dengan inovasi segala bidang. Berupa karya atau inisiatif yang bermutu yang berpotensi menjadi sesuatu unggulan di tingkat nasional hingga global.

Saatnya kepala daerah memiliki tim super yang kaya inisiatif, ide dan gagasan, serta mampu menyusun konsep dan dokumen pembangunan yang sesuai dengan semangat zaman. Saya melihat, para relawan banyak yang mampu dan memenuhi kriteria sebagai tim super tersebut.

Kegiatan inovasi di Jawa Barat, khususnya di Kota Bandung hendaknya mampu menjadikan produk yang mampu menembus pasar global secara konsisten. Untuk menembus pasar dibutuhkan strategi diferensiasi produk dan tidak perlu berorientasi cost leader.Strategi diferensiasi terhadap produk inovasi karya warga harus terus dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman. Untuk membuat faktor diferensiasi yang paling penting dan mendasar adalah aktivitas pelatihan masyarakat untuk membuat produk inovatif.

Keniscayaan, Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung mesti segera menambah ruang kreativitas yang memadai untuk warganya. Pemda harus lebih progresif membangun infrastruktur yang bisa menumbuhkan kreatifitas warga dan mengajarkan proses desain yang benar.Diferensiasi inovasi akan terwujud dengan baik jika ada landasan yang kokoh terhadap stimulus gagasan desain dari masyarakat. Jika stimulus itu bisa dijalankan secara baik maka sederet gagasan desain masyarakat akan berubah menjadi produk yang lebih konkrit. Oleh karena itu, sangatlah penting masukan dari pakar desain produk. Agar gagasan desain masyarakat itu layak untuk dikembangkan.

Dari kacamata ilmu desain produk, banyak gagasan yang secara sekilas terlihat mencengangkan, namun setelah dicoba untuk direalisasikan, ternyata sangat sulit atau bahkan tidak mungkin direalisasikan menjadi produk yang baik.

Jika kita memasuki Balai Kota Bandung yang memiliki taman luas yang dinaungi oleh pepohonan besar, membawa angan kita kepada jiwa dan karakter Kota Bandung yang sesungguhnya.Yakni kota yang memiliki daya kreativitas yang tinggi dengan lingkungan alam yang lestari. Arsitektur gedung balai kota dengan beragam lampu hias, tembok taman, dan aneka tanaman yang terpilih mencitrakan ruang terbuka hijau yang lestari. Inilah karakter Bandung yang sesungguhnya yang menjadi ikon dan filosofi untuk membangkitkan industri kreatif dan pariwisata.

Balai Kota Bandung yang berlokasi di Jalan Wastukencana itu bukan sekedar gedung pemerintahan Kota Bandung. Merupakan ikon sejarah, budaya, dan purwarupa daya kreativitas warga Bandung sepanjang masa. Taman Balai Kota Bandung juga melambangkan ekosistem kehidupan dan daya kreasi warga kota yang egaliter dan penuh estetika.

Sejarah menyatakan bahwa bangunan Balai Kota Bandung dahulu merupakan gudang kopi pada masa kolonial Belanda. Bangunan ini awalnya berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan pengepakan kopi milik Andries de Wilde, seorang tuan tanah berpengaruh di Priangan. Seiring berjalannya waktu, gedung ini bertransformasi menjadi pusat pemerintahan kota yang tetap mempertahankan arsitektur khas kolonialnya yang megah dan elegan.

Siapapun Walikota dan wakilnya yang terpilih dalam Pilkada 2024 harus mampu mewujudkan kota cerdas. Para paslon pilkada perlu uji publik sampai sejauh mana pemikirannya mampu mewujudkan kota cerdas dan memiliki cara membentuk ketertiban umum tanpa paksaan atau kekerasan. Istilah ketertiban umum banyak kita temukan dalam peraturan perundang-undangan di negeri ini. Bahkan sudah banyak peraturan daerah tentang ketertiban umum. Namun UU atau Perda diatas belum mendapatkan landasan sosiologis yang kokoh karena selama ini belum ada sosok yang memiliki daya motivasi dan persuasif yang hebat.

Predikat kota cerdas memiliki ciri spesifik yakni mendorong terwujudnya kampung kreatif yang notabene merupakan entitas UMKM industri kreatif. Kampung kreatif membutuhkan mentor yang bisa membantu memperbaiki aspek desain, proses produksi, pengemasan dan media digital sebagai penetrasi pasar yang efektif. Sudah saatnya mengembangkan industri kreatif berbasis kelurahan/desa yang mengemukakan prinsip eco-product dan meningkatkan nilai tambah. ( Riezka Rahmatiana )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun