hay .. senyum saya merekah lebih lebar dari biasanya hihi
senang. kata itu menjadi pembuka tulisan saya kali ini, semoga pada endingnya akan terus seperti ini
pasti bertanya-tanya, senang karena apa? mengapa bisa senang? apa yang membuat saya senang? kapan kesenanganmu terjadi? dan bagaimana itu bisa terjadi.
sederhana saja, dan sangat mudah untuk dicerna. tidak perlu panjang mengapa, apa dan bagaimana kesenangan tu bia terjadi--seperti wartawan saja.
ini jwabannya
penerimaan dan pemahaman. ya. penerimaan, aku banyak belajar dari seorang penulis handalyang juga penulis favoritku, meski didunia ini banyak sekali penulis yang lebih puitis jago mengembang biakkan kata hingga menjadi kalimat indah, tapi bagiku suka adalah hak setiap insan, aku punya cara dan pandangan tersendiri menyukai seorang tere liye. nama aslinya darwis--terlihat seperti darwin dan memori otak saya langsung memutar ingatan mata pelajaran biologi tentang teori darwin hehe maaf bang tere.
penerimaan. hidup adalah penerimaan. sesederhana kita menerima arti hidup. penerimaan=bersyukur. dan rasa syukur tidak terpaut pada angka dan rasional. kerasionalan hatilah yang menjadi takaran utamanya. mengapa? karena syukur identik dengan ikhlas.dan hanya hatilah yang dapat merasakannya, sudah cukup atau malah lebih dari cukup. begitu istimewanya perasaan.
dan mengapa saya sebut identik karena mereka selalu beriringan bak romeo and juliet. tanpa ada ikhlas, penerimaan dan syukur tak pernah bisa berjalan, seperti unta yang hanya memiliki tiga kaki, betapa susahnya ia berjalan, sayangnya unta berada jauh di arab, dan disana tidak mengenal kata ngesot, jika diindonesia, sudah pasti untanya berjalan ngesot dengan tiga kaki, atau bisa jadi akan difilmkan dengan judul unta arab nyasar (tidak lucu.abaikan saja)
bahwa hidup, adalah penerimaan berapa besar, kecil, lapang, sempit, terimalah. apa yang membuatmu ragu? bahwa kau tak berusaha dan kau berhak dapatkan lebih? iya bisa saja. saya menulis ini bukan berarti hasil yang didapat tidak dengan usaha. yang mendapatkan kecil dan kurang itu sudah final pendapatannya. maka wajib atasnya menerima. itu saja. tidak usah berpikir melebar
setelah semua sederhana menerima maka selanjutnya akan ada pemahaman. pemahaman yang tidak pernah kita tau sebelumya. tiba2 akan datang seperti rezeki yang Allah datangkan tiba2. pemahaman lahir dari pengalaman yang kita dapat. dari apa yang menimpa kita. dari apa yang kita lalui. setelah kita menerima. maka seketika otak akan mengajak hati serta jiwa untuk merasa, terus merasakan, bahwa pemahaman lahir dan ada makna baru disetiap penerimaan kita :)
itu saja sederhana bukan?
tidak percaya?
lakukan sendiri. buat perencanaan sederhana menerima kekurangan ataupun lebih dari hidup anda. misalnya. mengapa kita tidak suka membaca?mengapa saya contihkan membaca?karena bagi saya sebagai calon jurnalis membaca adalah kelebihan tidak suka membaca berarti menggali lubang kubur wawasan diri sendiri its mean kekurangan kita--itu pendapat saya.
pertanyaannya mengapa kita tidak suka membaca? jika kita gusar, hanya memaksakan kehendak untuk hobi membaca agar disebut sebagai kutu buku tapi hanyamengacaukan otak saja. untuk apa. terimalah, terima bahwa anda ditakdrkan didunia ini bukan sebagai pembaca adict. renungkanlah. apa yang bisa kita lakukan jika membaca saja kita tidak mau. banyak. banyak hal yang bisa kalian lakukan selain membaca. benarkan. pemahaman muncul ketika kita bisa menerima. ada apa bagaimana dan harus seperti apa kita ketika penerimaan tertancap dalah hati.
itu saja. selamat mencoba.
riey--di kamar kos baru dan saya harus menerima walau sejujurnya tidak betah berada disini, dan saya sedang menunggu otak saya mentransformasikan pemahaman baru tentang keberadaan saya disini. semoga hasilnya baik dan bermanfaat. mengingat tak kan ada yang sia2 dan semoga saya bisa mendapatkan jawabannya segera.
amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H