entah harus disebut dengan sebutan apalagi ini semua,
terdorong dengan kecepatan lebih dari 150 km/jam bisa kau bayangkan bagaimana kencangnya, kurasa angin puting beliung pun malu karena kalah saing, hmmmmm, aku menghela napas panjang sekali. tuhan, rencana apa yang ingin kau tunjukan padaku? biarlah ini jangan terlalu kejutan. agar aku bisa siapkan semuanya.
entah apa, aku tak peduli
semua datang tak pernah permisi, mengetuk pun tidak, apalagi mengirim pesan.
andai aku tau kapan akan datang, mungkin cara yang paling baik untuk kondisiku sekarang adalah bersembunyi dikolong meja dan tak pernah keluar sebelum "pembawa masalah" itu pergi
entahlah,
biarlah angin membawanya,
entah kemana, sesuka hatinya,
dan aku tetap dikolong meja ini hingga semua, semua, dan semuanya pergi
aku hanya butuh tenang,
entahlah...
riey-ruang kelas kuliah (ga ada dosennya :)_
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H