Mohon tunggu...
Riev Vand Nistelrooy
Riev Vand Nistelrooy Mohon Tunggu... Tenaga Kerja Indonesia Ilegal di Negeri Sendiri -

=B.O.N.E.K= Su"rock"boyo, Selalu Bangga Terlahir Sebagai Putra \r\nMojopahit ! \r\n \r\n\r\nAmbisi terbesar adalah ingin menyatukan SINGAPORE kedalam NKRI sebagaimana perlakuan CHINA terhadap HKG !!!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Akibat Ulah (K)PSSI, Kanal “Bola” Kehilangan Daya Magis…

4 Agustus 2014   22:10 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:26 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

AKIBAT ULAH (K)PSSI, KANAL “BOLA” KEHILANGAN DAYA MAGIS…

Terlalu lama tak merasakan kehangatan dunia sepakbola tanah air seperti yang selama ini terangkum apik dalam kanal “Bola” tercinta. Kerinduan itu muncul begitu saja disaat pikiran mulai dipaksa merelakan diri untuk menyelami sejauh mana perkembangan persepakbolaan nasional saat ini…….!

Baru terasa ternyata keberadaan (k)PSSI sangat berperan besar dalam menaikkan tensi alam ghoib sekelas kompasiana khususnya di kanal bola. Kreativitas tinggi dalam beropini yang ditunjukan oleh temen-temen kompasianer soccer mania tentunya sangat tergantung pada kreativitas (K)PSSI pula dalam bermanuver didepan publik.

Ternyata memang benar kanal bola yang dulu dikenal sebagai forum “neraka” oleh sebagian para penghuni setianya maupun kompasianer lain yang sempat merasakannya, kini tak lagi angker dan terkesan adem ayem, datar, hening dan yang paling penting adalah sangat “membosankan”. Berbagai perspektif artikel akhir-akhir ini hadir dengan situasi dan kondisi sepakbola nasional yang memang sangat kondusif, sementara dengan keadaan seperti iniinteraksi antar kompasianer pun menjadi kurang atraktif mengingat kehangatan yang sudah lama terjalin selama ini dari temen-temen kompasianer disebabkan oleh pengaruh kontradiktif yang ditimbulkan oleh sikap (K)PSSI sebagai katalisator utama carut marutnya sepakbola nasional kala itu namun bukan berarti saat ini tidak carut marut. Jujur, sejak awal saya termasuk orang yang menentang keras segala kebijakan (k)PSSI pasca proses transisi kepengurusan ditubuh organisasi tersebut, sebagaimana atas kebijakannya terkait unifikasi liga ataupun dalam menyelesaikan dualisme klub, mengingat dalam prosesnya pun banyak ditemukan “kejanggalan” sehingga mekanismenya juga jelas sangat prematur karena tidak sesuai dengan kontitusi yang sudah ada. Terlepas dari kebobrokan masa lalu namun tak melupakan masa silam, saya turut mengapresiasi langkah konkrityang dijalankan organisasi itu dalam memajukan sepakbola nasional, hal ini bisa dibuktikan dari porsi keseluruhan program yang difokuskan pada proses pembentukan timnas Indonesia disemua level baik pada U19 - U21 - U23 hingga timnas senior. Padatnya jadwal uji coba pun siap dijalani timnas disemua level walaupun tidak menutup kemungkinan masih banyak rangkaian jadwal uji coba yang kacau, maklum saja karena mungkin belum mencapai taraf professional tapi untuk mencoba kearah sana, Oke lah…..!

Sekali lagi (k)PSSI sangat cerdik untuk mengalihkan perhatian public, sembari mengaburkan polemik masa lalu mereka justru mati-matian membangun kembali kepercayaan masyarakat bola tanah air dengan memfasilitasi kebutuhan timnas demi meraih kejayaan dipentas dunia, sehingga apapun yang terjadi sekarang ini adalah bukti nyata bahwa masyarakat sudah berusaha memahami kemajuan peran (k)PSSI meskipun rasa kekecewaan tersebut masih membekas.

Secara umum kita harus bisa menyikapi dengan bijak dan mampu menghargai komitmen (K)PSSI dalam memajukan sepakbola nasional, masyarakat masih menaruh harapan besar tidak hanya pada timnas melainkan juga pada profesionalitas (k)PSSI dalam mengemas liga dengan baik, tegas, adil dan transparan tanpa lagi ada intervensi “mafia” dan itu layak kita tunggu aksi nyata K-PSSI selanjutnya……

Sekian dulu mas Bro & mbak Bro sekalian…..Minal Aidzin Wal Faidzin, mohon maaf lahir dan batin :D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun