Desain ini dibuat dengan berbagai pemanfaatan benda-benda tidak terpakai disekitar bengkel mesin yang kemudian disatukan untuk membentuk jig and fixture sesuai rancangan keefisienan. Validasi desain terdiri dari bentuk rancangan, ukuran rancangan, tata letak jig, dan kekuatan rancangan tersebut. Revisi desain yang dilakukan dengan bantuan siswa-siswi umumnya terdiri dari ukuran rancangan yang belum sesuai dengan realita bentuk produk gantungan baju, bahan yang akan digunakan untuk fixture nya, dan bentuk jig di fixture yang akan digunakan, sehingga dilakukan perbaikan rancangan.
Desain jig and fixture yang sudah direvisi kemudian dilakukan perakitan jig and fixture. Ada dengan beberapa tahapan, yaitu pengumpulan berbagai bahan yang dibutuhkan (diutamakan bahan sisa pakai agar bisa dimanfaatkan); penyesuaian bentuk bahan sesuai hasil revisi desain dengan dilakukan dengan berbagai perlakuan, seperti dipotong, digabung dengan las, maupun dibending; dan penyatuan antara yang akan dijadikan jig atau fixture. Pastinya pembuatan jig and fixturenya mengalami kekurangan dan tidak langsung sempurna karena kesesuaian simetris posisi dengan kenyamanan penggunaannya juga perlu diperhitungkan.
Siswa mendukung penerapan jig and fixture dalam pembelajaran mata pelajaran PKK. Menurut siswa, adanya jig and fixture dalam pembelajaran dapat melatih kreativitas dan mempermudah proses pengerjaan produk pemesinan. Hal ini ditunjukkan dengan respon positif dan motivasi yang tinggi saat mengerjakan pembuatan produk gantungan baju.
Menurut pendapat salah satu siswa terkait penggunaan jig and fixture bisa menumbuhkan kreativitas untuk diri sendiri dikarenakan para siswa SMK dituntut untuk berkreasi dan berinovasi sebesar-besarnya untuk mengerjakan proyek-proyek yang lain. Dan jig and fixture bisa jadi solusi pengefisienan dalam belajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H