Sayur lodeh yang disajikan pun cukup beragam, mulai dari lodeh tempe hingga jipang. Ada pula alternatif sayur tanpa santan yang setiap hari berbeda, seperti sayur asem, sop, dan oseng-oseng.
Lauk-pauk yang bisa dipilih meliputi tempe goreng dan telur dadar krispi. Nasi yang disediakan juga ada dua macam, yakni putih dan merah. Semua itu diletakkan di sebuah meja kayu yang berfungsi seperti meja makan di rumah.
Tidak ketinggalan, sambal terasi yang masih berada di cobek juga diletakkan di meja makan yang sama. Soal rasa, lodeh di tempat ini tidak bisa diremehkan. Gurih dengan tingkat kekentalan santan yang pas, tidak terlalu encer ataupun menggumpal.
Yani Menyebutkan Waroeng Kopi Klotok memiliki 35 karyawan yang terbagi dalam dua shif dan sudah bekerja sejak pukul 05.00 WIB. Persiapan meracik bahan dilakukan pada malam hari menjelang tutup.
"Jadi sewaktu pagi hanya tinggal memasak dan memasukkan bumbu saja," ujar perempuan yang memilih mengundurkan diri dari pekerjaan selama 28 tahun sebagai karyawan bank swasta dan memilih wirausaha kuliner Yogyakarta, terutama menu sayur lodeh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H