Mohon tunggu...
Rieska Utami
Rieska Utami Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan swasta

penyuka sepi dan penikmat kopi

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Tolkien (2019), Salah Satu Film Biopik yang Sangat Berkesan

9 Agustus 2019   23:47 Diperbarui: 10 Agustus 2019   00:26 2733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film biopik selalu saja membuat kagum penontonnya, khusunya bagi saya yang sangat menyukai film biografi karena mengangkat kisah hidup seorang tokoh dengan lika-likunya dalam menjalani kehidupan.  "Tolkien", Seperti judulnya, film ini amenceritakan kehidupan J.R.R Tolkien penulis legendaris yang sukses dengan beberapa novelnya antara lain The Hobbit dan The Lord Of The Rings.

Film Tolkien telah rilis di Inggris pada tanggal 3 Mei 2019 dan rilis di Amerika pada tanggal 10 Mei 2019. Film berdurasi 112 menit ini diperankan oleh Nicolas Hoult yang sukses dalam perannya sebagai Beast dalam serial X-Men.

Disandingkan dengan Lily Collins, Nicolas Hoult berhasil menggambarkan sosok pria hangat nan romantis. Film ini disutradarai oleh Dome Karukoski yang dianggap sebagai sutradara paling sukses di Finlandia.

Kisah Tolkien dimulai saat dirinya harus pindah dari Sarehole Mill  ke Birmingham, Inggris.  Saat itu Tolkien hidup bersama ibu dan adik kandungnya. Kepindahan mereka ke Inggris, atas saran dari Pastur Francis Morgan yang mendapatkan tempat tinggal bagi mereka di Birmingham.

Ibu Tolkien setuju karena ini merupakan  jalan untuk keluar dari kesulitan mereka setelah kematian ayah Tolkien. Ibu Tolkien sering membacakan cerita untuk Tolkien dan adik kandungnya.

Namun, suatu ketika Tolkien menemukan ibunya tidak sadarkan diri, hingga ia harus menerima kenyataan bahwa ibunya telah tiada. Tolkien pun bersama adiknya harus tinggal di sebuah panti asuhan yang ditinggali oleh Ny Faulkner (Pam Ferris)

Tolkien kemudian masuk di salah satu sekolah di birmingham. Kehidupan awal sekolah Tolkien tidak berjalan baik. . Suatu ketika seorang guru, salah mengeja nama Tolkien, Tolkien pun dengan tegas mengoreksi namanya dan membuatnya menjadi pusat perhatian saat itu.

Beberapa teman Tolkien mengerjainya hingga ia pun harus dihukum untuk melakukan kegiatan bersama dengan teman yang sering mengganggunya.

Tolkien yang dikenal sering membaca kemudian diajak untuk berkumpul bersama ketiga kawannya, saat itu mereka mengajak Tolkien untuk minum teh,pada awalnya Tolkien menolak namun, bujukan temannya khususnya Geoffrey Smith meluluhkan hati Tolkien.

Mereka pun kemudian berkumpul dan saling bercerita satu sama lain. Mereka pun akhirnya membuat sebuah klub dan menamakannya dengan TCBS (Tea Club, Barrovian Society). Persahabatan mereka pun berlanjut hingga mereka dewasa.

indulge.com.mt
indulge.com.mt
Tolkien pun mengenal seorang perempuan cantik bernama Edith , ia ternyata tinggal satu rumah dengan Tolkien, Edith merupakan seorang yatim piatu yang sangat lihai bermain piano.

Kehidupan Edith dihabiskan untuk bermain piano untuk menghibur Ny Faulkner. Setelah beranjak dewasa. Tolkien dan Edith selalu menyelinap keluar pada malam hari, entah itu untuk berkumpul bersama kawan-kawan Tolkien ataupun untuk makan malam berdua dan menonton opera.  Mereka pun bahagia dengan cara mereka sendiri hingga akhirnya saling mencintai.

Namun, konflik mulai terjadi saat Tolkien memilih untuk melanjutkan studi nya di universitas, mau tak mau ia pun harus berpisah dengan Edith. Kehidupan Tolkien di universitas sangat unik.

Tolkien yang menyukai bahasa dan membuat abahsa-bahasa karangannya sendiri membuat kagum seorang professor bahasa Joseph Wright ( Derek Jacobi) hingga Tolkien pun memutuskan untuk menjadi murid professor J.Wright

Namun, perjalanan pendidikan Tolkien tidak semudah yang dikira diselingi dengan kekiutsertaannya dalam perang dunia membuat hidup Tolkien menjadi tidak biasa. Perjalanan kisah kehidupan pribadinya pun turut memberikan inspirasi untuk penulisan novel pertamanya berjudul "The Hobbit".

4 Bagian Besar kehidupan Tolkien

denofgeek.com
denofgeek.com
Persahabatan

Perjalanan hidup Tolkien di lalui bersama dengan ketiga sahabatnya, Geoffrey Bache Smith (Anthony Boyle), seorang penulis puisi yang sangat dekat dengan Tolkien, Robert Q Gilson (Patrick Gibson) serta Christopher Wiseman( Tom Glynn-Carney).

Dengan membuat sebuah klub Tolkien beserta kawannya saling bercerita mengenai seni, puisi, musik, ataupun masalah hidup masing-masing. Persahabatan yang mereka lalui memang membuat sebuah ikatan batin yang kuat.

Mereka pun menganggap kedekatan mereka bukan hanya persahabatan namun lebih dari itu yang diungkapkan sebagai berikut

"this is more than just a friendship, it's an alliance, an invincible alliance" "a fellowship" 

Cinta

Kehidupan cinta Tolkien bersama Edith(Lily Collins) digambarkan dengan baik dalam film ini, Tidak menunjukkan keromantisan yang berlebihan, Nicolas Hoult menghayati perannya dengan sangat baik.

Begitu pun dengan Lily Collins, mereka memberikan chemistry yang sangat sempurna ditambah dialog khas bagaikan kisah sebuah dongeng. 

Perang

Dalam film ini Anda akan disuguhkan dengan alur maju mundur yang menambahkan atmosfer kehidupan Tolkien yang mengharukan. Saat Anda dialihkan pada masa perang yang tolkien lalui, Anda akan diberikan situasi perang yang dingin dan mencekam. Bagaimana ia bertahan hidup dari serangan lawan  disaat ia pun harus mencari sahabat baiknya, Geoffrey B Smith.

Bahasa

Terlihat di beberapa novelnya, Tolkien memang memiliki beberapa vocabulary kata yang tidak biasa. Hal itu digambarkan dengan apik dalam film ini.

Bagaimana sejak kecil Tolkien bisa membuat sebuah kata yang tidak biasa seperti cellar door dan bahasa lain yang benar-benar membuat kagum semua orang. Edith pun menambahkan bahwa meskipun ia kagum degan bahasa yang diciptakan oleh Tolkien, jika bahasa itu tidak memiliki makna maka bahasa tersebut tidak ada artinya seperti quotes berikut ini.

'Things aren't beautiful because of how they sound. They're beautiful because of what they mean.' - Edith Bratt (Tolkien)

relevantmagazine.com
relevantmagazine.com
Film ini akan memberikan gambaran luar biasa akan kehidupan J.R. R tolkien kala itu. Bersetting di tahun 1920an film ini berhasil membawa kita tenggelam dalam kehidupan zaman tersebut.  Aktor muda yang memerankan Tolkien muda dan ketiga sahabatnya pun patut diacungi jempol.

Untuk saya pribadi,  Kehidupan Tolkien di Universitas Oxford merupakan salah satu bagian favorit saya. Meski cerita kehidupan tolkien tidak sepenuhnya tergambar dalam film ini tetapi keempat bagian besar kehidupan J.R. R Tolkien ini begitu terasa mengharukan Penggambaran karakter Tolkien yang cerdas dan bersahabat tak akan membuat Anda bosan, detik demi detik pun akan berlalu cepat seiring dengan kehidupan Tolkien yang membekas dan berkesan.

Dan Saya pun sangat merekomendasikan film ini untuk Anda tonton. Selamat menonton.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun