Akhir-akhir ini, insomnia seperti hal yang lumrah yang sering dialami sebagian orang. Insomnia merupakan salah satu gangguan tidur yang mengakibatkan orang sulit untuk tertidur di malam hari, padahal mereka memiliki banyak waktu untuk tidur. Imsomnia sering menyerang diusia lanjut tetapi faktor psikologis pun sering kali menimbulkan kondisi insomnia ini.Â
Kondisi stress dan kegelisahan yang dialami sebagian orang mungkin akan mempengaruhi kualitas tidur mereka, dan kondsi buruk yang teradi adalah mereka terkena insomnia sebagai kompensasi kebiasaan tidur yang tidak maksimal di malam hari sehingga sudah terbentuk pola tidur yang kurang bahkan sampai tidak mendapatkan kantuk.
Konsumsi kafein sebelum tidur pun sering disebut sebagai penyebab gangguan sulit  tidur ini sehingga bagi sebagian orang yang berencana begadang, mereka selalu meminum kopi agar mereka tetap terjaga sepanjang malam.
Kondisi insomnia bila tidak diobati akan berujung pada berkurangnya kualitas hidup seseorang. Ketika jam tidur seseorang berkurang, maka yang terjadi adalh tubuh mengalami stress fisik dalam tubuh mereka. Tubuh akan kurang bertenaga sehingga Anda akan merasa lelah sepanjang hari.
Obat tidur sudah tersedia untk mngobati insomnia tentunya harus dengan pengawasan dokter. Namun, obat-obat tidur tentu saja akan memberikan dampak yang tidak baik untuk tubuh Anda kedepannya, bahkan Anda bisa menjadi kecanduan.
Banyak penelitian-penelitian yang dilakukan beberapa dokter dan praktisi kesehatan lain untuk mencari cara dalam mengobati gangguan sulit tidur ini.
Salah satu penelitian yang dilakukan di Irlandia, menunjukkan bahwa paparan sinar matahari dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang. Dalam penelitian tersebut, sekelompok pekerja dibagi ke dalam dua kelompok.Â
Kelompok pertama mendapatkan paparan sinar matahari langsung sedangkan satu kelompok lagi mendapatkan cahaya dari lampu pendar dan kedua kelompok tersebut mendapatkan intesitas gelap yang sama dimalam hari. Dalam satu minggu, terdapat hasil yang signifikan kelompok yang terkena paparan sinar matahri memiliki tinkat melatonin yang tinggi. Melatoni adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar pineal dalam otak yang mengatur regulasi tidur seseorang.
Seperti dikutip dari kompas.com:
Hormon ini membantu kita mengetahui kapan saatnya tidur dan bangun dan berperan dalam menjaga ritme jantung. Cahaya memengaruhi seberapa banyak melatonin diproduksi tubuh.Â
Melatonin biasanya dikeluarkan di saat gelap dan menginstruksikan tubuh untuk segera tidur. Tubuh remaja dan orang dewasa memproduksi 5-25 mikrogram melatonin tiap malam. Kadar ini akan menurun seiring bertambahnya usia. Tak heran bila banyak lansia (lanjut usia) yang mengalami gangguan sulit tidur.
Maka dari itu, paaparan sinar matahari yang cukup akan mempengaruhi pada kualitas tidur seseorang. Oleh karena itu berjemur merupakan sebuah cara alami untuk mendapatkan sinar matahari yang cukup.Â
Seperti yang kita ketahui bahwa manfaat dari sinar matahari khususnya di pagi hari memberikan banyak manfaat beberapa diantaranya adalah sinar matahari akan memberikan jumlah vitamin D yang adekuat untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi, selain itu, sinar matahari juga dapat merangsang produksi serotonin, sebuah hormon yang mempengaruhi suasana hati, sehingga kita akan merasakan mood dan suasana hati yang baik dan lebih positif, juga sinar matahari ini akan meningkatkan kekebalan tubuh karena sinar matahari ini akan merangsang prosuksi sel darah putih yang akan membantu dalam menangkal penyakit.
Waktu yang baik untuk berjemur adalah antara pukul 08.00 hingga pukul 10 pagi dengan durasi 5-15 menit. Adapaun penelitian lain menjelaskan bahwa berjemur dapat dilakukan antara pukul 10.00 hingga 10.30 pagi dimana intensitas sinar ultraviolet (UVB) lebih tinggi dan akan memaksimalkan penyerapan vitamin D yang lebih baik. Berjemur dapat Anda dilakukan 4 hari perminggu.
Mengingat banyaknya manfaat dari paparan sinar matahari ini, alangkah baiknya jika Anda meluangkan waktu Anda beberapa menit untuk berjemur di bawah sinar matahari yang akan meberikan dampak positif bagi tubuh Anda. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.Â
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H