Mohon tunggu...
RIENDY APANTHE PAMUNGKAS
RIENDY APANTHE PAMUNGKAS Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Saya membuat akun ini untuk tugas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Susah Diatur

28 Januari 2024   20:37 Diperbarui: 31 Januari 2024   10:29 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Beberapa bulan ini, sekolah mengadakan proyek gelar karya kebhinekaan untuk mata pelajaran P5 kelas 10. Gelar karya tersebut berupa teater ataupun drama musikalisasi. Gambaran penampilan yang diangkat yaitu tentang kebudayaan dari berbagai pulau di Indonesia.

 “ Oke anak-anak, sekarang kita akan mengundi pembagian budaya apa yang akan didapatkan oleh masing-masing kelas,” ujar Pak Arko.
Kami sebagai kelas XA sangat menginginkan mendapatkan kebudayaan dari jawa, karena dirasa akan gampang mempersiapkannya.
 “ Dan yang mendapatkan pulau jawa adalah kelas XB,” ujar Bu Dani.
 Kami pun merasa sedikit kecewa dengan hasil undian tersebut karena tidak sesuai dengan harapan kami, tetapi kami malah mendapatkan kebudayaan Sumatera.

 “ Ya, ayo walaupun hasilnya tidak sesuai dengan ekspetasi kalian tapi kalian pasti bisa, jangan hilang semangat," ujar Pak Arko.
 Setelah itu kami pun mulai membentuk kepanitiaan.

 “ Baiklah teman-teman jadi siapa yang akan kalian tunjuk untuk menjadi ketua panitia?” Ujar Maureen selaku perwakilan kelas. Dan semua siswa banyak yang menunjuk Rymalla dan Evan untuk menjadi ketua P5.
 Setelah itu ada yang berbicara.

 “ Kayaknya kalau 2 ketua saja tidak cukup untuk menghandle semua ni.” 
 Kami pun mengusulkan maureen saja menjadi ketua ke-3. Setelah itu kepanitiaan pun dibentuk yang terdiri dari banyak seksi atau bidang. Semua itu pun telah dibuat, lalu kami pun memulai latihan untuk penampilan gelar karya. Kami mengumpulkan berbagai macam ide dari teman-teman supaya dapat membuat pertunjukan menjadi semakin menarik.

 Di tengah panasnya terik matahari kami pun berlatih untuk proyek P5 pada puncak lustrum nantinya.

 “ Kami ke kelas dulu ya sebentar,” ujar satu geng murid yang malas latihan yang bernama Valen, Ano dan Alan.
 “ Mereka kemana ya kok ga balik-balik lagi ke Pendhapa?” Kata Maureen sekalu ketua P5.
 Setelah itu Maureen pun mengecek ke kelas dan menemukan mereka lagi enak-enakan  tiduran.

 “ Woi bangun kalian! Sini kembali ke Pendhapa,” kata Maureen.
 “ Hah nanti  aja, lagi enak nih tidurnya,” kata Ano yang setengah sadar karena ngantuk.
Setelah itu dengan tegas pun Maureen menyuruh mereka keluar dari kelas dan bergabung latihan dengan teman-teman yang lain.
 “ Ayo cepat keluar atau ngga kalian nanti saya aduin ke Pak Ncus,” ujar Maureen.

 “ Berisik banget sih lu, yaudah iya!” Kata Valen.
 Dengan muka terpaksa mereka pun keluar dari kelas dan menuju ke Pendapha.
Dan kami pun memulai latihan. Saat kami sedang latihan mereka bertiga menghilang lagi ntah kemana, dan ternyata setelah Maureen cari, Maureen menemukan mereka di belakang tirai pendapha sedang bermain.
“ Kalian kenapa di sini? Kalian bisa lihatkan kita lagi latihan, kenapa kalian sibuk main sendiri?” Maureen berkata sambil marah.
“ Kami kan lagi capek, masa sih kalian paksa kami latihan,” kata Valen.

 Dan Rymalla datang setelah mendengar kericuhan itu.

" Ada apa ini?” Kata Rymalla.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun