Mohon tunggu...
Riendita R P
Riendita R P Mohon Tunggu... Lainnya - Kampus UMB Dosen Pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Mahasiswa S2 Akuntansi Mercu Buana NIM 55522110024

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebathinan Ki Ageng Suryomentaram Transformasi Audit Pajak dan Memimpin Diri Sendiri

7 Juli 2024   14:29 Diperbarui: 7 Juli 2024   14:31 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- Tanggung Jawab Etis: Prinsip manunggaling kawula gusti mengajarkan auditor bahwa mereka adalah bagian dari sesuatu yang lebih besar. Dengan kesadaran ini, auditor dapat menjalankan tugas mereka dengan rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap masyarakat dan Tuhan.

- Integritas dan Transparansi: Menekankan pentingnya integritas dan transparansi dalam setiap langkah audit, menciptakan kepercayaan antara otoritas pajak dan wajib pajak.

 3. Pendekatan Holistik: Kasampurnaning Urip dalam Teknologi dan Proses Audit

- Keseimbangan Teknologi dan Nilai Kemanusiaan: Teknologi seperti big data dan AI harus digunakan dengan kesadaran akan nilai-nilai kemanusiaan. Auditor perlu memastikan bahwa teknologi mempermudah pekerjaan tanpa menghilangkan aspek-aspek humanis.

- Pengembangan Kapasitas Spiritual: Meningkatkan kapasitas spiritual auditor melalui pelatihan yang menggabungkan teknologi dengan kebatinan, membantu mereka menghadapi tekanan pekerjaan dengan keseimbangan batin yang lebih baik.

 Tantangan dan Solusi dalam Integrasi Kebatinan dan Transformasi Audit Pajak

Mengintegrasikan prinsip kebatinan dalam transformasi audit pajak tentu memiliki tantangan, namun ada solusi yang dapat diadopsi untuk mengatasi hal ini.

 Tantangan

- Adaptasi dan Pemahaman: Tidak semua auditor mungkin siap untuk mengadopsi prinsip-prinsip kebatinan.

- Kompleksitas Teknologi: Mengintegrasikan nilai-nilai humanis dengan teknologi canggih memerlukan pendekatan yang seimbang.

- Perubahan Organisasi: Memerlukan perubahan budaya dan organisasi yang mungkin membutuhkan waktu dan upaya yang signifikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun