- Tanggung Jawab Etis: Prinsip manunggaling kawula gusti mengajarkan auditor bahwa mereka adalah bagian dari sesuatu yang lebih besar. Dengan kesadaran ini, auditor dapat menjalankan tugas mereka dengan rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap masyarakat dan Tuhan.
- Integritas dan Transparansi: Menekankan pentingnya integritas dan transparansi dalam setiap langkah audit, menciptakan kepercayaan antara otoritas pajak dan wajib pajak.
 3. Pendekatan Holistik: Kasampurnaning Urip dalam Teknologi dan Proses Audit
- Keseimbangan Teknologi dan Nilai Kemanusiaan: Teknologi seperti big data dan AI harus digunakan dengan kesadaran akan nilai-nilai kemanusiaan. Auditor perlu memastikan bahwa teknologi mempermudah pekerjaan tanpa menghilangkan aspek-aspek humanis.
- Pengembangan Kapasitas Spiritual: Meningkatkan kapasitas spiritual auditor melalui pelatihan yang menggabungkan teknologi dengan kebatinan, membantu mereka menghadapi tekanan pekerjaan dengan keseimbangan batin yang lebih baik.
 Tantangan dan Solusi dalam Integrasi Kebatinan dan Transformasi Audit Pajak
Mengintegrasikan prinsip kebatinan dalam transformasi audit pajak tentu memiliki tantangan, namun ada solusi yang dapat diadopsi untuk mengatasi hal ini.
 Tantangan
- Adaptasi dan Pemahaman: Tidak semua auditor mungkin siap untuk mengadopsi prinsip-prinsip kebatinan.
- Kompleksitas Teknologi: Mengintegrasikan nilai-nilai humanis dengan teknologi canggih memerlukan pendekatan yang seimbang.
- Perubahan Organisasi: Memerlukan perubahan budaya dan organisasi yang mungkin membutuhkan waktu dan upaya yang signifikan.