3. Relation: Categorical, Hypothetical, Disjunctive
Hubungan berkaitan dengan bagaimana berbagai bagian dari pernyataan atau temuan terhubung satu sama lain.
- Categorical: Hubungan kategorikal dalam audit adalah pernyataan langsung dan tegas. Misalnya, "Laporan keuangan perusahaan A tidak akurat." Ini adalah temuan langsung tanpa syarat.
- Hypothetical: Hubungan hipotetikal melibatkan kondisi. Misalnya, "Jika perusahaan B tidak memperbaiki kontrol internalnya, maka ada risiko besar terjadinya kecurangan pajak." Ini menghubungkan kondisi dengan konsekuensinya.
- Disjunctive: Hubungan disjungtif menunjukkan alternatif atau pilihan. Misalnya, "Perusahaan C harus memilih untuk memperbaiki sistem IT-nya atau menghadapi peningkatan risiko pelanggaran keamanan data."
Dalam audit investigasi, memahami jenis hubungan ini membantu dalam merancang strategi investigasi dan menyusun rekomendasi tindakan berdasarkan kondisi yang ada.
 4. Modality: Problematic, Assertoric, Apodictic
Modalitas berkaitan dengan tingkat kepastian atau keharusan dalam pernyataan atau temuan.
- Problematic: Temuan problematik menunjukkan kemungkinan atau dugaan. Misalnya, "Ada kemungkinan bahwa beberapa transaksi tidak dilaporkan dengan benar." Ini menunjukkan bahwa ada keraguan atau ketidakpastian yang perlu diperiksa lebih lanjut.
- Assertoric: Temuan assertorik menyatakan sesuatu sebagai fakta. Misalnya, "Laporan pajak perusahaan D tidak mencerminkan pendapatan sebenarnya." Ini adalah temuan yang tegas dan pasti berdasarkan bukti yang ada.
- Apodictic: Temuan apodiktik menunjukkan keharusan atau kepastian mutlak. Misalnya, "Perusahaan E harus membayar denda pajak karena terbukti melanggar regulasi perpajakan." Ini adalah pernyataan yang tidak terbantahkan dan harus diikuti dengan tindakan yang jelas.