Metode 4:12 dalam konteks kategori transendental mengacu pada cara Kant menyusun kategori-kategori ini untuk menjelaskan bagaimana pikiran manusia mampu melampaui pengalaman empiris dan mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang realitas. Menurut Kant, kategori-kategori ini tidak berasal dari pengalaman, tetapi merupakan syarat yang memungkinkan pengalaman itu sendiri.
1. Kuantitas: Pikiran manusia tidak hanya menghitung benda (pluralitas), tetapi juga melihatnya sebagai bagian dari keseluruhan (totalitas) atau kesatuan tunggal. Ini adalah cara kita mengorganisir banyaknya informasi menjadi sesuatu yang bermakna.
2. Kualitas: Pikiran kita menentukan apa yang nyata (realitas), apa yang tidak ada (negasi), dan apa yang memiliki batas (limitasi). Ini adalah cara kita membedakan berbagai sifat dan keadaan dalam pengalaman kita.
3. Relasi: Kita memahami hubungan antara benda-benda melalui kategori inherensi (bagaimana sesuatu ada di dalam sesuatu yang lain), kausalitas (hubungan sebab-akibat), dan komunitas (bagaimana benda-benda berinteraksi satu sama lain). Ini memungkinkan kita melihat dunia sebagai jaringan interaksi yang kompleks.
4. Modalitas: Pikiran kita membedakan antara kemungkinan (apakah sesuatu bisa terjadi), aktualitas (apakah sesuatu benar-benar terjadi), dan keniscayaan (apakah sesuatu harus terjadi). Ini adalah cara kita memahami berbagai kondisi dan situasi.
Baik dalam konteks audit maupun dalam filsafat Kantian, terdapat kesamaan dalam upaya untuk memahami, mengorganisir, dan menginterpretasi informasi atau realitas. Audit investigasi umum dan perpajakan masing-masing berfokus pada pemeriksaan dan evaluasi informasi untuk mendeteksi ketidakberesan atau memastikan kepatuhan terhadap aturan. Sementara itu, kategori transendental Kantian menyediakan kerangka kerja konseptual bagi pikiran manusia untuk memahami dunia melalui kategori-kategori fundamental yang melampaui pengalaman empiris.
Pemahaman yang mendalam tentang kedua topik ini mengajarkan kita betapa pentingnya kerangka kerja konseptual dan metode analitis dalam memahami dan mengevaluasi informasi, baik dalam konteks praktis maupun filosofis.
 Kategori dalam Logika dan Penerapannya pada Audit Investigasi Umum dan Perpajakan
Ketika membahas audit investigasi umum dan perpajakan, kita bisa menggunakan konsep kategori logika untuk membantu memahami dan mengorganisir pemikiran kita. Dalam logika, ada empat kategori utama yang bisa kita terapkan: Quantity (Kuantitas), Quality (Kualitas), Relation (Hubungan), dan Modality (Modalitas). Masing-masing kategori ini memiliki subkategori yang dapat membantu kita lebih spesifik dalam analisis dan interpretasi data selama proses audit.
 1. Quantity: Universal, Particular, Singular