Mohon tunggu...
Riendita R P
Riendita R P Mohon Tunggu... Lainnya - Kampus UMB Dosen Pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Mahasiswa S2 Akuntansi Mercu Buana NIM 55522110024

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Kesadaran David R Hawkins dan Jeff Cooper pada Upaya Wajib Pajak untuk Memperbaiki SPT

27 Mei 2024   14:35 Diperbarui: 27 Mei 2024   15:34 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diskursus  Kesadaran David R Hawkins, dan   Jeff Cooper pada Upaya  Wajib Pajak Untuk Memperbaiiki SPT

Kesadaran David R. Hawkins

David R. Hawkins adalah seorang psikiater, penulis, dan pembicara spiritual terkenal yang dikenal dengan konsep-konsepnya tentang kesadaran dan pencerahan. Salah satu karya paling berpengaruhnya adalah buku "Power vs. Force", di mana Hawkins memperkenalkan skala kesadaran yang terkenal. Skala Kesadaran Hawkins adalah sebuah model yang mencoba untuk mengukur tingkat getaran energi manusia berdasarkan perasaan, pemikiran, dan perilaku mereka. Skala ini berkisar dari 0 hingga 1000, di mana 1000 mewakili kesadaran tertinggi yang dapat dicapai manusia, seperti pencerahan penuh yang diasosiasikan dengan tokoh-tokoh spiritual seperti Buddha atau Yesus Kristus.

Pada ujung bawah skala, terdapat tingkat-tingkat kesadaran yang lebih rendah seperti rasa malu (20), rasa bersalah (30), apati (50), kesedihan (75), ketakutan (100), dan keinginan (125). Menurut Hawkins, energi pada tingkat-tingkat ini destruktif dan menguras vitalitas seseorang. Di tingkat menengah, terdapat kebanggaan (175), keberanian (200), netralitas (250), kesediaan (310), penerimaan (350), dan cinta (500). Tingkat-tingkat ini lebih positif dan mendukung kehidupan, dengan cinta sebagai salah satu energi paling kuat yang bisa kita alami. Pada ujung atas skala, terdapat kedamaian (600), kegembiraan (700), dan pencerahan (1000). Ini adalah tingkat kesadaran yang sangat jarang dicapai dan melibatkan keadaan spiritual yang sangat tinggi, di mana seseorang mengalami kesatuan dengan segala sesuatu dan tidak lagi terikat pada ego atau dunia material. Menurut Hawkins, setiap individu memiliki kapasitas untuk meningkatkan tingkat kesadarannya melalui berbagai praktik spiritual, meditasi, dan pengembangan diri. Dengan meningkatkan kesadaran, seseorang dapat menjalani hidup yang lebih bermakna, penuh kasih, dan damai.

Kode Warna Kesadaran Jeff Cooper

Dokpri
Dokpri

Jeff Cooper adalah seorang ahli senjata api dan instruktur penembakan yang mengembangkan sistem kode warna kesadaran situasional. Sistem ini dirancang untuk membantu individu, terutama mereka yang berada di lingkungan berisiko, untuk tetap waspada dan siap merespons ancaman. Kode warna Cooper terdiri dari empat tingkat kesadaran:

1. Kode Putih (White): Dalam keadaan ini, seseorang tidak menyadari lingkungannya dan tidak siap menghadapi ancaman. Orang dalam kode putih biasanya berada dalam kondisi relaksasi total, mungkin karena mereka merasa aman. Namun, dalam situasi berisiko, berada dalam kode putih dapat membuat seseorang rentan terhadap bahaya.

2. Kode Kuning (Yellow): Ini adalah keadaan waspada tetapi santai. Seseorang dalam kode kuning menyadari lingkungannya dan memperhatikan hal-hal yang tidak biasa, tetapi tidak merasa ada ancaman langsung. Ini adalah tingkat kesadaran yang disarankan untuk sehari-hari, terutama di tempat umum atau saat bepergian.

3. Kode Oranye (Orange): Pada tingkat ini, seseorang telah mengidentifikasi potensi ancaman dan mulai memusatkan perhatian pada hal tersebut. Dalam keadaan oranye, seseorang menyiapkan diri untuk menghadapi ancaman dan memikirkan langkah-langkah yang diperlukan jika ancaman tersebut menjadi nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun