Salah satu poin penting yang disoroti dalam buku ini adalah pentingnya memahami risiko di luar batas-batas peraturan dan hukum yang berlaku. Smith menekankan bahwa risiko-risiko seperti reputasi, keberlanjutan, dan inovasi juga harus dipertimbangkan dengan serius dalam manajemen risiko. Selain itu, dalam era globalisasi, perusahaan juga dihadapkan pada risiko geopolitik, lingkungan, dan sosial yang dapat memiliki dampak yang signifikan pada operasi mereka.
Smith juga membahas tentang pentingnya kolaborasi dan keterlibatan lintas fungsi dalam manajemen risiko. Dia menyoroti bahwa manajemen risiko tidak boleh hanya menjadi tanggung jawab departemen kepatuhan atau keuangan, tetapi harus menjadi prioritas seluruh organisasi. Melalui kolaborasi antara berbagai departemen dan pemangku kepentingan, perusahaan dapat lebih efektif dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko-risiko yang kompleks.
Selain itu, Smith mengusulkan bahwa perusahaan harus mengadopsi pendekatan yang lebih proaktif dalam manajemen risiko, bukan hanya bersifat reaktif terhadap perubahan lingkungan. Ini mencakup penggunaan teknologi dan analisis data yang canggih untuk memprediksi dan mengelola risiko secara lebih efektif.
Dengan demikian, "Beyond Compliance: Rethinking Risk Management in the Era of Globalization" menawarkan wawasan yang mendalam dan relevan bagi para praktisi dan peneliti dalam bidang manajemen risiko, terutama dalam konteks perubahan global yang cepat dan kompleks.
The Aristotelian Perspective on Risk Management: Ethical Considerations and Practical Implications" oleh Sarah Green (Buku: Oxford University Press, 2016).
Dalam bukunya, Sarah Green menggali perspektif Aristoteles dalam konteks manajemen risiko, menyoroti implikasi etis dan praktisnya. Green menekankan bahwa pendekatan Aristotelian memberikan kerangka kerja yang kuat untuk mempertimbangkan nilai-nilai moral dalam pengambilan keputusan terkait dengan risiko.
Green menjelaskan bahwa Aristoteles menekankan pentingnya keadilan, etika, dan tujuan akhir yang baik dalam setiap tindakan manusia. Dalam konteks manajemen risiko, hal ini berarti bahwa perusahaan harus mempertimbangkan implikasi etis dari keputusan mereka, tidak hanya fokus pada hasil finansial.
Salah satu poin penting yang disoroti dalam buku ini adalah pentingnya mempertimbangkan kepentingan semua pemangku kepentingan dalam manajemen risiko. Green menyoroti bahwa Aristoteles menekankan pentingnya memperhitungkan kepentingan bersama dan memastikan bahwa tindakan yang diambil tidak hanya menguntungkan satu pihak atau kelompok.
Selain itu, Green juga membahas tentang pentingnya memperhitungkan prinsip-prinsip etika dalam analisis risiko. Ini mencakup mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang dari tindakan yang diambil dan memastikan bahwa perusahaan bertindak sesuai dengan standar moral yang tinggi.
Dalam bukunya, Green juga memberikan beberapa contoh praktis tentang bagaimana pendekatan Aristotelian dapat diterapkan dalam manajemen risiko. Ini mencakup membangun budaya perusahaan yang didasarkan pada keadilan dan integritas, serta memastikan bahwa keputusan manajemen didasarkan pada pertimbangan etis yang matang.
Dengan demikian, "The Aristotelian Perspective on Risk Management: Ethical Considerations and Practical Implications" menawarkan wawasan yang mendalam tentang bagaimana nilai-nilai moral dapat diintegrasikan ke dalam praktik manajemen risiko, serta implikasi praktisnya dalam pengambilan keputusan organisasi.