jepun-3-1579-5a5ecb5add0fa875350b7f32.jpg
Kesempatan terbaik bagi Anda apabila bisa menyaksikan Tradisi Yui di Shirakawa Go. Tradisi Yui merupakan proses penggantian atap rumah yang dilakukan selama 30 tahun sekali dengan cara gotong-royong sesama warga. Rasa kebersamaan inilah yang menjadi kekuatan dan kekeluargaan yang membuat Desa Shirakawa ini tetap bertahan bahkan mendapat perhatian khusus di dunia pariwisata dunia.
Rumah Gassho-Zukuri di Shirakwa Go saat ini berjumlah sekitar 114 rumah dan yang bangunan tertua sudah berusia sekitar hampir 300 tahun. Rumah Gassho-Zukuri yang terbesar di Shirakawa Go adalah Wada House atau Rumah Wada. Â Bangunan ini merupakan bangunan khusus dan penting di Shirakawa-Go yang ditempati oleh keluarga para pemimpin desa dari generasi hingga generasi.
1050655-5a5ecd8d16835f2086538f02.jpg
Rumah Wada  ini, di masa lalu dijadikan sebagai tempat untuk menjalankan bisnis. Di bawah lantai satu dijadikan tempat pembuatan bubuk senjata dan lantai atas digunakan untuk tempat memelihara ulat sutra. Harga tiket masuk Wada House di Shirakawa Go Jepang ini adalah sebesar 300 Yen.
Kebetulan saya memang masuk ke dalam ingin mengetahui isi lantai perlantainya di rumah tersebut. Dari dalam rumah tersebut barulah kita bisa merasakan keunikan struktur bangunan serta fitur-fitur arsitektur lainnya. Dari lantai atasnya terhampar pemandangan sekeliling desa yang super cantik. Selain Wada House ada juga 2 rumah Gassho-zukuri lain yang dibuka untuk umum (Kanda House dan Nagase House).
Nah, buat temen-temen yang pengen berkunjung ke Jepang nih, jangan sampai melewatkan Shirakawa Go Village dalam destinasi wisatanya. Jalan-jalan ke Jepang memang paling seru dan menyenangkan apalagi saat musim salju tiba. Tapi jangan salah yah, tidak hanya musim salju saja kamu juga bisa berkunjung ke Shirakawa Go, karena pada saat musim semi, pemandangan desa yang cerah dan keindahan hutan yang sejuk juga tidak kalah menarik. Â
1050692-5a5ecd7ccbe523032311dba3.jpg
Selesai menikmati pemandangan di Shirakawa-go, kami kembali ke Takayama. Daya tarik dari Takayama City adalah atmosfer kota tua yang memiliki suasana jadul abad 17-an dengan masih berdirinya rumah-rumah pedagang yang dulunya sukses.
Sambil berjalan di lorong-lorong jalanan kota tua, kita bisa membayangkan suasana kehidupan pada masa lampau. Sekarang lorong-lorong tersebut diramaikan oleh toko-toko suvenir, penjual sake serta restoran.
1050800-5a5ed1c616835f1ff06a5322.jpg
Kalau mau mengintip rumah pejabat pada jaman dahulu, kita bisa mampir ke Takayama Jinya yang berada tidak jauh dari Takayama Old Town. Takayama Jinya ini merupakan kantor cabang pemerintahan pada masa Edo Bakufu tahun 1682 sampai 1868. Meskipun umurnya sudah tua, namun bangunannya masih sangat well-preserved. Seru juga ngintip rumah pejabat zaman dulu, seperti masuk ke setting film.
1050803-5a5ed151ab12ae7269436942.jpg
Satu hal yang terkenal di Takayama City di daerah Gifu Prefecture ini adalah Hida Beef. Pokoknya kalau dengar Takayama, orang-orang langsung ingat Hida Beef. Sebelumnya kami tidak tahu menahu tentang Hida Beef ini dan ternyata jenis daging sapi ini masuk 3 top beef di Jepang selain Kobe Beef dan Matsusaka Beef. Kami juga sempat mencicipi Hida Beef Steak di hotel tempat kami menginap tapi di area ini tentunya ada banyak tempat lain untuk makan Hida Beef.
1050798-5a5ed1d3cf01b45dfd3c53d3.jpg
Gero Onsen, Bosenkan Hotel
Usai berkeliling di Takayama City, kamipun lanjut untuk kembali ke hotel ketiga yaitu di Gero Onsen, Bosenkan Hotel. Sebuah Penginapan yang beroperasi sejak Tahun 1818. Di Area dengan luas sekitar 1.100 M persegi ini, Anda dapat merasakan keindahan 4 musim sambil jalan-jalan di sebuah taman bernuansa Jepang.
Lihat Travel Story Selengkapnya