Jokowi masuk ke dalam daftar tersebut karena kiprahnya dalam memimpin Solo, Jawa Tengah, sebagai wali kota dan DKI Jakarta sebagai gubernur. Di kedua kota itu, Jokowi dinilai telah banyak melakukan perubahan, dari dalam persoalan tata ruang kota hingga korupsi.
"Jokowi, begitu dia dikenal, membersihkan kota dan membersihkan korupsi. Ini menggetarkan masyarakat Indonesia yang lelah dengan status quo," demikian tulis majalah itu.
Karena itu, popularitas Jokowi terus menanjak tajam. Kini dia menjadi Presiden sejak Juli 2014. Jokowi diusung PDI Perjuangan sebagai Presiden dalam pertarungan pemilihan Presiden 2014. Jokowi pun bersanding dengan tokoh besar dunia lainnya di dalam daftar tersebut, seperti pemimpin gereja Katolik, Paus Francis, dan Kanselir Jerman, Angela Merkel. Paus Francis menempati urutan pertama, sementara Merkel di tempat kedua. Mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton dan tokoh reformasi dari Myanmar, Aung San Suu Kyi, juga terdapat dalam daftar itu. Adapun pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, berada di posisi ke-10.
Sebelumnya, Jokowi juga masuk dalam daftar 25 wali kota terbaik di dunia berdasarkan publikasi The City Mayors Foundation, London, Inggris. Dia juga pernah menduduki peringkat ketiga wali kota terbaik dunia menurut situs Worldmayor.com pada 2012.
Kembali lagi kenapa saya suka pigur Jokowi, jika saya melihat suatu bangsa, maka yang ada dalam pikiran saya adalah karakternya, karena karakter suatu bangsa itu dilihat dari pemimpinnya.
Dan Jokowi memenuhi semua kriteria sebagai sosok pemimpin yang baik. Kenapa? karena dia mempunyai track record yang baik, buktinya menjadi walikota solo yang dicintai masyarakatnya. Sebagai pemimpin, walikota, gubernur hingga Presiden, Jokowi mau berbicara dengan warganya, real berkomunikasi sebagai teman, tidak seremonial, basa-basi dan sekadar pencitraan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI