Dari Pelabuhan Tsu Nagisa-machi, kami sudah dijemput oleh bis untuk diajak makan siang di restoran Tsu Miyabi, di Tsu City. Makanan yang disajikan adalah menu lengkap khas Jepang yang beraneka macam nan lezat tentunya.
Jadwal perjalanan kami selama di Nagoya ini sangat padat, sehingga waktu yang amat singkat ini sangat dipergunakan dengan sebaik-baiknya untuk mengunjungi beberapa destinasi wisata selama 6 hari di Nagoya ini.
Selesai makan siang kami melanjutkan perjalanan ke perkampungan Ama-san di Hachiman Kamado tepatnya di Osatsu-cho Toba City, Prefektur Mie, Jepang tengah. Ama-san ini adalah wanita-wanita pemburu kerang dengan cara tradisional yang memiliki teknik kemampuan pernapasan yang luar bisa karena bisa menyelam selama satu menit. Ama-san juga disebut-sebut sebagai pekerjaan tertua bagi wanita di Jepang (sebagian besar Ama-san adalah wanita).
Ama-san ini juga merupakan salah satu pendukung sustainable fishery karena selain cara mengambil kerang (terkadang mereka juga mengambil ikan, gurita, dan rumput laut) tidak menggunakan cara yang merusak seperti bom, mereka juga memiliki waktu yang ketat untuk berburu demi menghindari overfishing.
Di Ama Tour ini, para wisatawan muslim yang ingin melakukan sholat lima waktu disediakan mushola yang terpisah antara mushola lai-laki dan perempuan. Mereka juga menyediakan sandal untuk wudhu dan cermin di musola yang nyaman dan sejuk ini.
Selain itu menu yang ditawarkan juga halal, meski belum Halal certified, tapi mereka memastikan bahwa pada menu yang mereka tawarkan adalah full seafood dan nggak mengandung alkohol termasuk mirin. Ragam menu disajikan di restoran ini mulai dari oyster, Ise Lobster (lobster terbaiknya Jepang), sashimi, scallops, hingga hijiki (sejenis rumput laut yang dimasak enak banget dengan rasa agak sedikit manis).
Okage Yokocho Street
Setelah menikmati aneka seafood lezat, lanjut perjalanan kami menuju ke Okage Yokocho Street, deretan pertokoan Yokocho terletak di Monzencho di depan Kuil Ise Jingu. Di sini Anda dapat berjalan-jalan sambil menikmati kuliner lezat khas daerah ini serta bangunan-bangunan tradisional Jepang yang berarsitektur rekonstruksi bangunan-bangunan dari era Edo sampai Meiji. Â Ada total 55 berbagai toko dan restoran di sepanjang jalan ini.