Masa kan tiada kembali lagi
Perjuangan belum berhenti untukmu negeriku tumpah darahku
Elok dirimu indah zamrud katulistiwamu
Kini terkikis bumimu oleh sulur- sulur yang melilit bagai ular
Menempel bak lintah
Kenapa tangan-tangan bijak tak telulur padamu, mencintaimu dengan tulus
Kemiskinan masih menjadi tamumu, keserakahan masih meraja di tubuhmu
Tanpa peduli pada wajah-wajah meringis
Tangis yang tertelan di dada
Penguasa bersorak saling tikam demi perut sendiri
Jeritmu negeriku, pasti didengar oleh jiwa-jiwa yang masih menggenggam nurani
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!