Mohon tunggu...
Ririk Ratnasari
Ririk Ratnasari Mohon Tunggu... Lainnya - Widyaiswara

Mengeja huruf menjadi kata, merangkai kata hingga bermakna aku bisa :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Keterampilan Berpikir Kritis Melalui Bahasa

25 April 2019   21:22 Diperbarui: 25 April 2019   21:25 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan, itu bukan keterampilan berpikir, itu adalah senarai jenis atau bagian dari berpikir. Lalu bagaimana mereka dioperasionalkan dalam pembelajaran. Ingat, berpikir adalah sebuah proses mental sehingga tidak akan tampak bila tidak diwujudkan dalam sebuah kegiatan.

Jenis-jenis berpikir tersebutlah yang harus digamit dalam  pembelajaran agar siswa menjadi terampil berpikir kritis melalui:

Arsip Pribadi
Arsip Pribadi
Praktik Baik melalui Open Compare and Contrast (CnC)

Compare and Contrast merupakan salah satu teknik dalam Thinking Based Writing. Ada tiga ide dasar atau konsep yang bisa disatukan dalam satu kata kunci, menulis. Pertama memikirkan pengetahuan sebelumnya secara mendalam dan cermat, sebagai penghubung, dengan menullis merupakan hal penting untuk menghasilkan tulisan yang apik. Kedua, memikirkan gagasan yang dalam dan kritis, seperti yang disampaikan oleh Swartz, Costa, Beyer, Reagen, dan Kallick dengan sebutan "skillful thinking", termasuk di dalamnya melatih keterampilan berpikir dan menggunakan kebiasaan berpikir habits of mind yang relevan. Ketiga, konsep yang paling efektif bahwa dengan skillful thinking dapat menghasilkan tulisan yang dalam, kritis, dan apik melalui penggunaan "peta tulisan" (writing map).  

Penggunaan "peta tulisan" ini merupakan implementasi thinking based learning. Elemen-elemen ini secara bersamaan adalah kunci yang akan membuka pintu bagi pendekatan pembelajaran menulis yang lebih bermakna.

Penggunaan strategi berpikir yang tepat, seperti penggunaan peta pikiran akan menghasilkan  tulisan yang lebih kritis dan apik. Salah satunya dengan menggunakan Compare and Contrast. Alih-alih  bertanya apa kesamaan dan perbedaan dari dua objek yang akan dibahas, akan lebih bermakna dengan bertanya seberapa mirip kedua objek tersebut dan seberapa beda keduanya? 

Peta Compare and Contrast ini juga akan merangsang pikiran untuk menemukan pola kesamaan dan perbedaannya serta signifikansi dari simpulan yang dihasilkan. Hal tersebut dapat disarikan dari seberapa penting kesamaan dan perbedaannya. Berikut contoh penggunaan graphic organizer dalam Open Compare and Contras (CnC).

cnc-5cc1c12f95760e43f84c7582.png
cnc-5cc1c12f95760e43f84c7582.png
Selanjutnya dari graphic organizer tersebut dapat dikembangkan menjadi sebuah tulisan kritis tentang topik yang telah dipetakan dengan pengembangan paragraf berikut.

Arsip Pribadi
Arsip Pribadi
Dalam konteks pembelajaran bahasa di Indonesia, sesuai dengan K-13 yang berbasis teks teknik, Open Compare and Contras ini dapat diimplementasikan untuk beberapa Kompetensi Dasar. Contoh dalam pembelajaran bahasa Indonesia Kelas XI pada KD 3.2 dan 4.2 yaitu "Menganalisis isi dan aspek kebahasaan dari minimal dua teks laporan hasil observasi" dan "Mengonstruksi-kan teks laporan hasil observasi dengan memerhatikan isi dan aspek kebahasaan baik lisan maupun tulis. " Berikut rancangan pembelajaran sederhana menggunakan CnC.
  • Siapkan dua teks Laporan Hasil Observasi (LHO) dengan tema yang sama. Contoh teks LHO tentang pemilu yang berasal dari media cetak dan siapkan LHO tentang pemilu dari rekaman media elektronik.
  • Siapkan pengetahuan awal siswa dengan melakukan curah pendapat, siapkan stimulus yang memancing keingintahuan siswa.
  • Respons pertanyaan siswa dengan kritis misal dengan cara:
  • Menganalisis pertanyaan --Apa yang kamu maksud....?
  • Memparafrase pertanyaan -- Apa kamu mengatakan...?
  • Mengembalikan pertanyaan kepada siswa---Bagaimana menurutmu?
  • Mengajukan pertanyaan pendukung---Saya ingin tahu apakah...?
  • Mengajukan beberapa pilihan---Mungkin kita bisa...?
  • Siapkan graphic organizer CnC, tuliskan kedua judul LHO yang dibaca siswa.
  • Mintalah siswa mengisi graphic organizer tersebut dengan analisisnya.
  • Minta siswa mengonstruksi LHO berdasarkan graphic organizer yang dibuat dengan memerhatikan aspek isi dan kebahasaan.

Mari, kita siapkan generus (generasi penerus) kita menjadi generus yang inovatif, problem solver, dan exellent decision makers karena kesuksesan hanya dimiliki oleh mereka yang tahu bagaimana berpikir dan menyelesaikan masalah-masalah dengan cara yang tidak umum/luar biasa. [RR]

Rujukan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun