Bukan, itu bukan keterampilan berpikir, itu adalah senarai jenis atau bagian dari berpikir. Lalu bagaimana mereka dioperasionalkan dalam pembelajaran. Ingat, berpikir adalah sebuah proses mental sehingga tidak akan tampak bila tidak diwujudkan dalam sebuah kegiatan.
Jenis-jenis berpikir tersebutlah yang harus digamit dalam  pembelajaran agar siswa menjadi terampil berpikir kritis melalui:
Compare and Contrast merupakan salah satu teknik dalam Thinking Based Writing. Ada tiga ide dasar atau konsep yang bisa disatukan dalam satu kata kunci, menulis. Pertama memikirkan pengetahuan sebelumnya secara mendalam dan cermat, sebagai penghubung, dengan menullis merupakan hal penting untuk menghasilkan tulisan yang apik. Kedua, memikirkan gagasan yang dalam dan kritis, seperti yang disampaikan oleh Swartz, Costa, Beyer, Reagen, dan Kallick dengan sebutan "skillful thinking", termasuk di dalamnya melatih keterampilan berpikir dan menggunakan kebiasaan berpikir habits of mind yang relevan. Ketiga, konsep yang paling efektif bahwa dengan skillful thinking dapat menghasilkan tulisan yang dalam, kritis, dan apik melalui penggunaan "peta tulisan" (writing map). Â
Penggunaan "peta tulisan" ini merupakan implementasi thinking based learning. Elemen-elemen ini secara bersamaan adalah kunci yang akan membuka pintu bagi pendekatan pembelajaran menulis yang lebih bermakna.
Penggunaan strategi berpikir yang tepat, seperti penggunaan peta pikiran akan menghasilkan  tulisan yang lebih kritis dan apik. Salah satunya dengan menggunakan Compare and Contrast. Alih-alih  bertanya apa kesamaan dan perbedaan dari dua objek yang akan dibahas, akan lebih bermakna dengan bertanya seberapa mirip kedua objek tersebut dan seberapa beda keduanya?Â
Peta Compare and Contrast ini juga akan merangsang pikiran untuk menemukan pola kesamaan dan perbedaannya serta signifikansi dari simpulan yang dihasilkan. Hal tersebut dapat disarikan dari seberapa penting kesamaan dan perbedaannya. Berikut contoh penggunaan graphic organizer dalam Open Compare and Contras (CnC).
Selanjutnya dari graphic organizer tersebut dapat dikembangkan menjadi sebuah tulisan kritis tentang topik yang telah dipetakan dengan pengembangan paragraf berikut.
- Siapkan dua teks Laporan Hasil Observasi (LHO) dengan tema yang sama. Contoh teks LHO tentang pemilu yang berasal dari media cetak dan siapkan LHO tentang pemilu dari rekaman media elektronik.
- Siapkan pengetahuan awal siswa dengan melakukan curah pendapat, siapkan stimulus yang memancing keingintahuan siswa.
- Respons pertanyaan siswa dengan kritis misal dengan cara:
- Menganalisis pertanyaan --Apa yang kamu maksud....?
- Memparafrase pertanyaan -- Apa kamu mengatakan...?
- Mengembalikan pertanyaan kepada siswa---Bagaimana menurutmu?
- Mengajukan pertanyaan pendukung---Saya ingin tahu apakah...?
- Mengajukan beberapa pilihan---Mungkin kita bisa...?
- Siapkan graphic organizer CnC, tuliskan kedua judul LHO yang dibaca siswa.
- Mintalah siswa mengisi graphic organizer tersebut dengan analisisnya.
- Minta siswa mengonstruksi LHO berdasarkan graphic organizer yang dibuat dengan memerhatikan aspek isi dan kebahasaan.
Mari, kita siapkan generus (generasi penerus) kita menjadi generus yang inovatif, problem solver, dan exellent decision makers karena kesuksesan hanya dimiliki oleh mereka yang tahu bagaimana berpikir dan menyelesaikan masalah-masalah dengan cara yang tidak umum/luar biasa. [RR]
Rujukan