Semakin hari demi hari kawasan SCBD ini semakin ramai dikunjungi oleh masyarakat yang ingin melihat Fashion week tetapi masyarakat memandang Fashion week ini dengan pro dan kontra dan banyak sekali hal - hal yang mengandung unsur negatif.
Tetapi masyarakat menilai trend fashion week ini sebagai representasi kreativitas anak anak muda namun juga banyak masyarakat yang menggangap ramai nya kawasan scbd ini sebagai kawasan yang negatifÂ
Hal - hal yang negatif yang terjhadi di kawasan SCBD tersebut dikarenakan menggunakan fasilitas umum seperti menggunakan zebra croos yang diperuntukkan sebagai sarana prasarana untuk menyebrang jalan.
Dan juga Citayem Fashion week ini juga ditentang oleh Pemprov Jakarta Pusat yang tidak memboleh catwalk dizebra cross karena bisa menggangu ketertiban umum bagi pengguna jalan.
Anak anak muda disana banyak sekali yang membuang sampah sembarangan hingga tidur ditrotoar deket stasiun sudirman karena meraka ketinggalan kereta itu juga membuat Pemprov melarang karena kesadaran anak anak disana kurang maka Pemprov menghukum dengan menyapu jalanan hingga bersih dan mengusir yang tidur diemperan stasiun tersebut.
Banyak sekali anak anak yang diusia nya yang belum 18 tahun sudah merokok dikawasan tersebut dan memakai pakaian yang tidak sewajarnya dan masyarakat juga kontra tentang kawasan scbd tersebut.
Maka Pemprov Jakarta Pusat melarang untuk Fashion Week didaerah tersebut dan Citayem Fashion week ini berpindah tempat ke kuningan karena larangan dari Pemprov tersebut dan akan ditangkap kalau masih melakukan catwalk dizebra croos karena menggangu aktivitas  pengguna jalan.
Dan yang lebih parahnya banyak sekali pasangan yang menyimpan dari agama yaitu LGBT yang banyak sekali dan terang terangan ke publik masyarakat banyak dari kalangan masyarakat yang menentang itu dan menutup kawasan SCBD tersebut dikarenakan banyak sekali pasangan yang sesama jenis yang ada di kawasan tesebut tetapi Pemprov Jakpus mempertindak untuk pasangan sesama jenis itu dan mengangkut ke panti sosial untu dibina dan diajarkan lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H