Pentingnya Self Love pada Usia 25

Memasuki usia 25 memang bukan menjadi hal yang mudah. Dengan berbagai tuntutan yang datang, tanggungan yang harus dipenuhi, dan juga harapan yang belum terwujudkan, usia 25 menjadi problematika sendiri bagi kebanyakan orang. Ada yang dapat melewati usia 25 dengan mulus tanpa hambatan, ada pula yang harus melewatinya dengan tertatih-tatih, penuh hala rintang, dan berjalan seperti merangkak.

Hidup dalam bayangan usia 25 bukanlah hal yang mudah, terus bekerja demi memenuhi target diri, terus berjuang demi menyelesaikan tanggungan. Akan tetapi, ada kalanya kita harus mencintai diri kita dengan cara-cara tertentu sebagai wujud terima kasih telah mampu bertahan sampai sejauh ini.

Mencintai diri sendiri sangatlah perlu untuk dilakukan sebagai wujud rasa syukur pada diri sendiri telah mampu bertahan dan melangkah sejauh yang tidak pernah kita perkirakan sebelumnya. Telerbih lagi setelah usia memasuki 25, dilema kehidupan sangatlah banyak, banyak tuntutan yang harus dipenuhi, maka mengapresiasi diri sebagai wujud terima kasih pada diri sendiri menjadi suatu hal yang diperlukan.

Self love atau mencintai diri sendiri bukan sekadar menggunakan atau membeli baju terbaik, merawat diri, atau lebih mementingkan diri sendiri dibandingkan orang lain. Pengertian self love atau mencintai diri sendiri lebih dari itu, self love adalah mencintai diri sendiri dengan melibatkan aspek menyadari diri sendiri, menghargai diri sendiri, percaya diri, dan peduli pada diri sendiri.

Self love atau mencintai diri sendiri adalah suatu keadaan di saat kita memberi penghargaan yang berlebih pada diri kita. Mencintai diri sendiri berarti memenuhi kebutuhan-kebutuhan diri sendiri dan tidak mengorbankan kesejahteraan diri kita hanya demi menyenangkan orang lain. Self love berarti juga bisa menerima kekurangan yang ada pada diri kita dan menerimanya sebagai bagian diri kita yang tidak terpisahkan.

Dengan adanya self love atau mencintai diri sendiri kita bisa realistis dan jujur pada diri sendiri tentang kekurangan dan kelebihan kita dan kita bisa menjadi diri kita sendiri secara seutuhnya. Berusaha memaafkan diri sendiri saat berbuat kesalahan alih-alih membuat orang lain sebagai kambing hitam adalah salah satu bentuk konkret dari self love. 

Self love dapat diartikan juga sebagai wujud berbuat baik pada diri sendiri dengan berbagai cara yang kita senangi layaknya kita berusaha berbuat baik pada orang yang kita sayangi. Self love atau mencintai diri sendiri dapat dijabarkan sebagai upaya bentuk penghargaan untuk menunjukkan kepedulian terhadap kondisi diri, seperti fisik, psikis, dan spiritual.

Pengertian self love atau mencintai diri sendiri tidak seremeh dan hanya sebatas memberikan hadiah pada diri saat mampu mendapatkan pencapaian-pencapaian dalam hidup. Akan tetapi, self love berarti kita mampu menerima diri kita dalam kondisi apa pun, bahkan kondisi tersulit sekalipun. Self love membuat kita dapat menerima diri sendiri yang dilakukan dengan memberikan dukungan dan rasa kepedulian yang tak terbatas terhadap diri sendiri.

Self love dimulai dengan kita dapat menerima segala hal yang ada pada diri kita dari mulai dari yang terlihat hingga yang tidak terlihat, mulai dari pikiran, perasaan hingga bentuk fisik yang kita miliki.

Langkah awal yang harus kita lakukan untuk menerapkan self love adalah berhenti membandingkan diri kita dengan orang lain. Kita harus mulai untuk menerima segala kekurangan yang ada pada diri kita. Kita juga harus mulai untuk mengenal diri kita lebih jauh lagi, melalui hal-hal yang kita suka misalnya.

Tolok ukur kita telah melakukan self love adalah saat kita dapat melakukan semua hal dengan hati yang tulus dan tanpa terpaksa. Dengan adanya self love kita melakukan semua pekerjaan, kewajiban, dan memenuhi tanggungan dengan senang hati. Sebab, kita telah menerima segala keadaan pada diri kita secara sepenuhnya.

Akan tetapi, kita perlu menggaris bawahi perbedaan antara self love dengan egois yang berdalih self love. Egois atau selfish sudah jelas adalah sebuah karakter buruk yang bersifat destruktif. Sedangkan, self love sendiri tidak lantas membuat diri kita menjadi kekurangan empati terhadap lingkungan sekitar. Self love tidak demikian, self love adalah tindakan yang sangat penting dan diperlukan untuk pengembangan diri.

Jika self love sudah masuk pada ranah tidak mendengarkan opini orang lain dengan dalih lebih mencintai diri sendiri daripada mendengarkan orang lain, itu adalah salah satu tanda self love telah berubah menjadi selfish atau egois.

Justru, dengan kita mencintai diri sendiri kita akan lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dengan segala isinya. Dengan adanya self love, kita semakin bisa mensyukuri hal-hal kecil yang terjadi di sekitar kita dan juga menerima segala kondisi dengan sepenuhnya pada saat yang bersamaan.

Sangat kontradiksi dengan pengertian self love, berlaku egois justru membuat kita tidak peduli dengan keadaan diri dan lingkungan sekitar. Sering kali, kita mencampuradukkan pengertian self love dengan selfish atau egois, padahal kedua hal tersebut sangatlah kontras.