AKU BUKAN PEMALU, HANYA SUKA MENYENDIRI
Oleh: Muhamad Ridwan
Apakah kalian tahu bahwa ada orang yang tidak suka keramaian, lebih menyukai kesendirian, tidak mudah bergaul, dan tertutup?, ya mereka ada, dan mereka adalah introvert.
Introvert adalah tipe kepribadian yang bertolak belakang dengan ekstrovert. Akan tetapi, sebenarnya setiap orang memiliki elemen introvert dan ekstrovert di dalam dirinya masing-masing. Yang membedakannya adalah ada yang lebih didominasi oleh kepribadian introvert, begitu pula sebaliknya, ada yang lebih didominasi dengan karakteristrik ekstrovert.
Introvert ialah sebuah tipe kepribadian yang sering disalahartikan sebagai pemalu. Pada kenyataannya, introvert dan pemalu tidaklah sama. Seorang yang pemalu cenderung merasa khawatir atau tidak nyaman saat berada dalam situasi sosial tertentu, khususnya jika harus berinteraksi dengan orang yang tidak dikenalnya.
Bahkan, pemalu merupakan salah satu gangguan mental yang termasuk ke dalam gangguan kecemasan sosial meski masing tergolong ringan. Sementara itu, seorang introvert lebih suka menyendiri untuk mengumpulkan energinya. Namun, para introvert sebenarnya tidak ada masalah jika harus berada di dalam situasi sosial. Energi para introvert lebih mudah habis ketika mereka dikelilingi oleh banyak orang. Inilah yang menjadikan mereka lebih suka menyendiri atau hanya berkumpul dengan sedikit orang yang mereka benar-benar kenal.
Walaupun memiliki beberapa teman, introvert belum tentu akan menceritakan apa yang terjadi kepada temannya jika dia belum percaya sepenuhnya pada mereka, apalagi dalam urusan hati atau pribadi lainnya. Maka dari itu, mereka akan menutupi kesedihannya akibat patah hati ataupun karnena penyebab lain dengan pura-pura bahagia, seakan-akan tidak pernah terjadi apa pun.
Untuk mengungkapkan rasa sedihnya, seorang introvert lebih cenderung menulis dalam buku harian atau mengirim pesan kepada orang yang benar-benar mereka percaya. Seorang introvert lebih nyaman menuliskan perasaan mereka dibanding mengutarakannya secara langsung.
Tidak sedikit orang yang langsung mencari pengganti ketika baru saja mengakhiri sebuah hubungan dengan pasangannya. Hal ini biasanya untuk membuktikan pada diri sendiri dan orang lain bahwa mereka bisa dengan mudah untuk move on dari masa lalu mereka. Namun, hal ini tidak berlaku untuk seorang introvert.Â
Memiliki pengalaman buruk dengan seseorang akan membuat seorang introvert berkaca dengan masa lalunya, mereka tidak mudah memberikan hati pada sembarang orang. Jadi, ketika hubungan yang mereka jalani berakhir, mereka lebih menyukai menyendiri dari pada membuang-buang energi untuk menemukan seseorang yang baru.Â
Dalam proses pemulihannya setelah patah hati atau putus cinta, seorang introvert akan menikmati setiap proses pemulihannya untuk kehidupan yang lebih baik lagi.Â
Jika kamu memiliki teman introvert yang sedang patah hati, jangan pernah memaksa mereka untuk menceritakan bagaimana kondisinya, karena ketika sudah bisa berdamai dengan kenangan di masa lalunya, seorang introvert pasti akan menceritakan kondisinya tanpa perlu ditanya lagi.Â
Perpisahan merupakan salah satu hal yang paling menyakitkan dalam hidup dan ini merupakan hal yang mutlak. Kita pun harus mempersiapkan diri bilamana dihadapkan pada perpisahan, cepat atau lambat.
Diluar dari pada itu, seorang introvert sering mendapat penilaian buruk dari orang-orang yang tidak memahami kepribadian ini. Seseorang yang memiliki kepribadian introvert sering kali dianggap sebagai orang yang memiliki gangguan mental, sehingga tidak sedikit yang menganggapnya sebagai hal yang negatif. Padahal, tidak ada yang salah dengan kepribadian ini. Ya, introversion bukanlah sebuah gangguan mental atau penyakit.Â
Introversion hanyalah sebuah tipe kepribadian yang bertolak belakang dari extroversion atau kepribadian ekstrovert. Hanya saja, orang dengan kepribadian ekstrovert seringnya tidak bisa memahami karakteristik para introvert.Â
Tak heran jika segala tindak-tanduk sebagai seorang introvert mungkin sering disalahpahami. Hal ini bisa membuat para introvert mendapatkan kesulitan saat berada di sekolah maupun di tempat kerja. Pasalnya, tak jarang mereka dikritik agar lebih aktif, lebih banyak bicara, atau lebih sering bergaul dengan teman-temannya.Â
Masalahnya, introvert tidak sama dengan pemalu atau antisosial. Orang dengan kepribadian ini oversensitif terhadap dopamine. Artinya, saat terlalu banyak menerima rangsangan dari luar, seperti bersosialisasi dengan banyak orang dalam waktu yang bersamaan, energi fisik dan mentalnya akan terkuras.
Selain itu, introvert juga sering disebut orang yang sombong dan antisosial. Ini adalah pernyataan yang tidak benar. Perlu diketahui bahwa orang introvert tidak merasa harus berbicara jika memang tidak perlu.Â
Terkadang, orang dengan kepribadian ini lebih suka memerhatikan orang-orang di sekitarnya atau tenggelam dalam pikirannya sendiri.Â
Hanya saja, orang lain banyak yang tidak memahami dengan kepribadian introversion mengartikan sikap tersebut sebagai sikap yang sombong.Â
Padahal, menurut orang introvert, aksi observasi dan memperhatikan orang-orang ini adalah hal yang menyenangkan. Orang introvert lebih cenderung memilih untuk berinteraksi tatap muka dengan satu orang saja di satu waktu. Bukannya sombong atau dingin, hanya saja introvert pada umumnya menyukai orang lain, tapi lebih menghargai waktu kebersamaan, dan mementingkan kualitas daripada kuantitas hubungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H