Mohon tunggu...
RIDWAN ZAMRONI
RIDWAN ZAMRONI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

Manusia yang bercita-cita hidup tenang dan apa adanya. Menyukai proses berpikir meski hasilnya tak seberapa. Doyan bola dan olahraga lainnya sedikit-sedikit.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tujuh dari Sejuta: Menutup Telinga

8 Agustus 2023   21:36 Diperbarui: 8 Agustus 2023   21:59 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apel atau upacara, seremoni yang sudah lama tidak kami jalani. Kebetulan hari ini kami akan merasakannya lagi. Bertempat di lapangan kantor Kecamatan Baros, kelompok KKN kami berpartisipasi dalam apel. Berstatus sebagai mitra kecamatan, setiap diri kami berbaris rapi di sisi kanan barisan. Acara apel ini juga dihadiri dan dipimpin langsung oleh Ibu Hendaya, S.H.. Di mana pada pidatonya disampaikan dengan suasana tutur santai. Selain menarik kami ke dalam nostalgia dan foto bersama, acara berlalu bagai angin menyapu wajah.

Beranjak dari sana, tujuan utama kami hari ini sudah menunggu. Yakni, CV. Laksana Jaya Abadi yang merupakan perusahaan pengolah sampah. Perusahaan yang didirikan oleh yang dikenal sebagai Bapak Hasen pada 2006 dengan modal dan peralatan seadanya. Adapun perjalanan kami ke sana didampingi oleh Pak Samsudin selaku RW 01, karena domisili perusahaan tersebut berada di wilayah RW-nya.

Pada pertemuan kali ini kami melihat dan mengamati juga sesekali bertanya kepada sang pemilik atas perusahaannya. Diajaknya kami mengelilingi semua sisi pengolahan limbah. Kami juga diberikan informasi terkait jenis-jenis sampah, alur produksi, alat-alat dan mesin-mesin hingga distribusi dan penampungan sampah.

Satu hal yang saya soroti dari pertemuan ini adalah banyaknya singgungan dalam setiap pernyataan sang pemilik. Singgungan-singgungan tersebut diarahkan kebanyakan pada pemerintah. Sedangkan bentuknya mulai dari bagaimana ketidakmampuan pemerintah kita dalam mengelola sampah, sulitnya birokrasi, dan masih banyak lagi. Menarik, karena pada masa-masa ini beliau juga mencoba untuk masuk ke dalam kontestasi politik.

Kunjungan kami pun berakhir dengan cukup memuaskan. Selain informasi, pengalaman bicara dan berhadapan dengan orang lain juga patut disyukuri. Semoga saja, perusahaan-perusahaan seperti CV. Laksana Jaya Abadi bisa berkembang dengan monitoring dan pendanaan dari pemerintah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun