Mohon tunggu...
Ridwan Sumantri
Ridwan Sumantri Mohon Tunggu... -

Saya seorang tuna daksa yang hobi menulis walaupun tidak memiliki kemampuan menulis dengan baik. Saya menjadi cacat sejak tahun 1999. Awalnya terjatuh dari pohon kelapa. Hobi saya olahraga. Untuk kondisi seperti sekarang saya menyukai olahraga tenis kursi roda.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tenis Kursi Roda, Siapa Takut?

21 November 2009   07:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:15 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_27954" align="aligncenter" width="300" caption="Menjangkau Bola Dari Lawan"][/caption] Tenis Kursi roda merupakan olahraga yang masih asing dikalangan masyarakat. Tidak semua oarang tahu dan percaya jika penyandang cacat berkursi roda dapat bermain tenis layaknya non-cacat. Sebenarnya dari segi teknik semua hampir sama. Perbedaannya hanya pada pantulan bola yang diperbolehkan memantul dua kali. tetapi, jika sudah menjadi pemain profesional. akan jarang ditemukan pantulan sebanyak dua kali tersebut. Pemain berkelas dunia tidak akan membiarkan bola memantul dua kali karena, dengan begitu ia akan memberikan waktu luang lawan untuk bersiaga kembali. Saya rasa Anda yang hobi bermain tenis akan terkesima ketika melihat mereka bermain. Ada kelebihan yang saya rasakan ketika bermain tenis dengan kursi roda, yakni seni memainkan dan mengatur permainan kursi roda. [caption id="attachment_27957" align="aligncenter" width="225" caption="Tangan Kiri Memegang Lingkaran Roda,Tangan Kanan Memegang Raket dan Memukul Bola"][/caption] [caption id="attachment_27958" align="aligncenter" width="300" caption="Robin Ammerlaan, Mantan Juara Dunia yang Kini diduduki Oleh Shingo Kunieda dari Jepang."][/caption] Pemain tenis kursi roda mempunyai ke istimewaan dalam hal ini. Anda dapat berkunjung ke situs berikut: http://www.itftennis.com/wheelchair/.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun