Mohon tunggu...
Ridwan Sumantri
Ridwan Sumantri Mohon Tunggu... -

Saya seorang tuna daksa yang hobi menulis walaupun tidak memiliki kemampuan menulis dengan baik. Saya menjadi cacat sejak tahun 1999. Awalnya terjatuh dari pohon kelapa. Hobi saya olahraga. Untuk kondisi seperti sekarang saya menyukai olahraga tenis kursi roda.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Kapan di Jakarta

21 November 2009   07:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:15 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_27942" align="aligncenter" width="300" caption="Bis Umum Melayani Kaum Disabel di Taiwan"][/caption] Ketika saya sampai di Taiwan Taoyuan International Airport, saya dijemput oleh sebuah bis yang sangat istimewa. Bis tersebut sangat memanjakan pengguna kursi roda. Dengan bahasa Inggris saya yang belepotan, saya menanyakan tentang bis tersebut. Ternyata bis itu merupakan angkutan umum yang disediakan melayani para penyandang cacat. Mungkin jumlahnya k.l. 11 unit. Tidak seperti Busway yang diklaim telah menyediakan sarana untuk penyandang cacat. Bis berlift tersebut dapat dengan mudah dinaiki oleh pengguna kursi roda dengan hanya menurunkan liftnya ke trotoar. Berbeda ketika saya memakai sarana transportasi TransJakarta. Saya harus bersusah payah terlebih dahulu menaiki ramp atau bidang miring.  Belum lagi adanya trotoar yang menghalangi saya untuk menjangkau ramp menuju halte. Cukup melelahkan jika harus setiap hari menaiki Busway seperti yang telah saya lakukan ketika berkantor di gedung KPU Imam Bonjol. Selain moda transportasi bis. Ada juga taksi yang mempunyai lift khusus untuk menaikkan penumpang berkursi roda. Sayangnya saya tidak memiliki gambar ketika menaikinya. [caption id="attachment_27946" align="aligncenter" width="300" caption="Taksi Khusus Melayani Penyandang cacat."][/caption] Liftnya berada di bagian belakang. Di dalamnya bisa dimasuki empat orang berkursi roda. Kabarnya taksi tersebut berjumlah 25 unit untuk melayani kota Taipe. Sungguh sebuah pengalaman yang menyenangkan bisa menaiki alat transporatsi umum yang akses untuk orang seperti saya. Kapan kira-kira Di Indonesia bisa seperti itu, ya? Saya hanya bisa berdoa mudah-mudahan kelak generasi berikutnya bisa menikmati angkutan serupa di sini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun