Mohon tunggu...
Ridwan Saleh Fadillah
Ridwan Saleh Fadillah Mohon Tunggu... Penulis - Full Stuck Digital Marketing

Digital Marketer yang suka nulis

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Jamur Ganoderma Sawit sebagai Penyakit di Perkebunan Sawit

19 Januari 2024   09:38 Diperbarui: 19 Januari 2024   09:49 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jamur ganoderma sawit adalah salah satu jenis jamur yang dapat menyebabkan penyakit busuk pangkal batang pada tanaman kelapa sawit. Penyakit ini sangat berbahaya karena dapat menurunkan produksi dan menyebabkan kematian tanaman. 

Penyakit ini juga sulit untuk dikendalikan karena jamur ganoderma sawit dapat bertahan hidup di dalam tanah dan menyebar melalui spora, kontak akar, angin, dan serangga. Oleh karena itu, penting bagi petani sawit untuk mengetahui definisi, morfologi, taksonomi, gejala, cara penyebaran, dan cara pencegahan penyakit ganoderma sawit.

Definisi Jamur Ganoderma Sawit

Jamur ganoderma sawit adalah jamur yang termasuk dalam kelas Basidiomycetes, ordo Polyporales, dan famili Ganodermataceae. Jamur ini memiliki tubuh buah yang berbentuk kipas, cakram, atau konsol, dengan permukaan atas yang berwarna coklat, merah, atau hitam, dan permukaan bawah yang berwarna putih atau krem. 

Jamur ini dapat menghasilkan spora yang berbentuk elips, hialin, dan berdinding tipis. Jamur ini juga memiliki hifa yang bersekat-sekat dan bercabang-cabang.

Jamur ganoderma sawit adalah jamur parasitik dan saprofitik, yang artinya dapat hidup dengan menyerang tanaman hidup atau membusukkan bahan organik mati. Jamur ini dapat menginfeksi tanaman kelapa sawit dengan cara masuk melalui luka pada batang atau akar. 

Jamur ini dapat menghancurkan lignin, yaitu senyawa yang memberi kekuatan dan kekakuan pada dinding sel tanaman. Akibatnya, tanaman kelapa sawit mengalami busuk pangkal batang, yang ditandai dengan adanya lubang, retakan, atau busa pada batang. 

Tanaman kelapa sawit yang terserang jamur ganoderma sawit juga mengalami gejala lain, seperti layu, klorosis, nekrosis, dan kematian.

Morfologi dan Taksonomi Ganoderma Sawit

Jamur ganoderma sawit memiliki beberapa spesies yang dapat menyerang tanaman kelapa sawit, yaitu Ganoderma boninense, Ganoderma zonatum, Ganoderma orbiforme, Ganoderma miniatocinctum, dan Ganoderma pseudoferreum. 

Spesies yang paling umum dan berbahaya adalah Ganoderma boninense, yang banyak ditemukan di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Spesies ini memiliki tubuh buah yang berbentuk konsol, dengan diameter 5-30 cm, tebal 1-5 cm, dan berat 50-500 g. 

Permukaan atas tubuh buah berwarna coklat gelap, dengan garis-garis konsentris yang berwarna lebih terang. Permukaan bawah tubuh buah berwarna putih, dengan pori-pori yang berukuran 4-6 per mm. Spora yang dihasilkan berukuran 8-12 x 5-7 mikron, berbentuk elips, dan berwarna hialin.

Gejala Tanaman Kelapa Sawit Saat Terserang Jamur Ganoderma Sawit

Tanaman kelapa sawit yang terserang jamur ganoderma sawit dapat menunjukkan gejala yang bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan infeksi. Gejala awal yang dapat diamati adalah adanya daun tombak yang tidak membuka, layu alami pada pelepah bawah, dan perubahan warna daun menjadi hijau pucat, kusam, atau kekuningan. 

Gejala ini disebabkan oleh adanya gangguan pada aliran air dan hara dari akar ke daun. Gejala lanjutan yang dapat diamati adalah adanya bintik-bintik kuning klorosis yang berlanjut menjadi nekrosis, sehingga daun mengering dari ujung ke pangkal. Gejala ini disebabkan oleh adanya kerusakan pada jaringan pembuluh tanaman. 

Gejala akhir yang dapat diamati adalah adanya lubang, retakan, atau busa pada batang, serta munculnya tubuh buah jamur ganoderma sawit di sekitar pangkal batang. Gejala ini menunjukkan bahwa tanaman kelapa sawit sudah mengalami busuk pangkal batang yang parah dan sulit untuk diselamatkan.

Cara Penyebaran Ganoderma Sawit

Jamur ganoderma sawit dapat menyebar dengan beberapa cara, yaitu melalui spora, kontak akar, angin, dan serangga. Spora adalah sel-sel reproduksi jamur yang dapat diterbangkan oleh angin atau dibawa oleh air, tanah, alat, kendaraan, atau hewan. Spora dapat menempel pada luka pada batang atau akar tanaman kelapa sawit, dan tumbuh menjadi hifa yang akan menginfeksi tanaman. 

Kontak akar adalah cara penyebaran jamur ganoderma sawit yang terjadi melalui pertemuan akar tanaman yang sehat dengan akar tanaman yang sakit. Jamur ganoderma sawit dapat berpindah dari akar tanaman yang sakit ke akar tanaman yang sehat, dan menyebabkan infeksi. 

Angin adalah cara penyebaran jamur ganoderma sawit yang terjadi melalui hembusan angin yang dapat membawa spora jamur dari satu tempat ke tempat lain. Angin dapat membawa spora jamur ganoderma sawit dari tubuh buah yang matang, tunggul pohon yang terinfeksi, atau sisa-sisa tanaman yang terinfeksi. 

Cara penyebaran jamur ganoderma sawit terjadi melalui serangga yang dapat membawa spora jamur dari satu tanaman ke tanaman lain. Serangga yang dapat menjadi vektor penyebaran jamur ganoderma sawit antara lain adalah kumbang, lalat, dan semut.

Cara Pencegahan Terkena Penyakit Ganoderma Sawit

Jamur ganoderma sawit adalah penyakit yang sulit untuk dikendalikan, sehingga pencegahan adalah langkah yang lebih baik daripada pengobatan. 

Cara pencegahan terkena penyakit ganoderma sawit dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:

  • Menggunakan benih sawit yang toleran atau resisten terhadap jamur ganoderma sawit. Benih sawit yang toleran atau resisten adalah benih sawit yang memiliki kemampuan untuk menahan atau menghambat infeksi jamur ganoderma sawit. Benih sawit yang toleran atau resisten dapat diperoleh dari hasil penelitian dan seleksi genetik.

  • Melakukan survei dan sensus untuk mendeteksi adanya tanaman kelapa sawit yang terserang jamur ganoderma sawit. Survei dan sensus adalah kegiatan untuk mengamati dan mencatat gejala, tingkat keparahan, dan penyebaran penyakit ganoderma sawit di areal perkebunan. Survei dan sensus dapat dilakukan secara berkala, minimal dua kali setahun.

  • Melakukan sanitasi untuk menghilangkan sumber inokulum jamur ganoderma sawit. Sanitasi adalah kegiatan untuk membersihkan dan memusnahkan tanaman kelapa sawit yang terserang jamur ganoderma sawit.

Demikianlah artikel yang membahas tentang jamur ganoderma sawit sebagai penyakit di perkebunan sawit. Artikel ini telah menjelaskan definisi, morfologi, taksonomi, gejala, cara penyebaran, dan cara pencegahan penyakit ganoderma sawit. 

Penyakit ini merupakan salah satu ancaman serius bagi industri sawit, karena dapat menurunkan produksi dan menyebabkan kematian tanaman. Oleh karena itu, petani sawit harus berhati-hati dan proaktif dalam mengelola dan menjaga kesehatan tanaman sawitnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun