Mohon tunggu...
Ridwan Saleh
Ridwan Saleh Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Independen

Exponents of the Islamic Students Forum Jakarta (FKMIJ), is currently active in South Jakarta City Board of Education, as a Committee Member of the Commission SD / MI City of South Jakarta. Former chairman of the press and the ummahnetwork in Central Executive of Islamic Association of University Students (PB HMI), 1997-1999. And, now active as an independent journalist in South Tangerang, Banten.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

+IQAir: Buruknya Kualitas Udara di Kota Anggrek

15 September 2023   23:12 Diperbarui: 25 September 2023   11:31 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SEMINGGU lebih sudah aplikasi +IQAir secara khusus terinstall di handphone android yang saya gunakan saat ini. Alasannya, karena secara pribadi, saya ingin mengetahui kondisi kualitas udara yang berada di lingkungan tempat di mana saya dan keluarga saat ini berdomisili, yakni di Tangerang Selatan (Tangsel) dengan icon kota anggrek.

Alasan lainnya, applikasi +IQAir ini dinstall, sedikit banyak dipengaruhi sejumlah informasi dari media online nasional dan lokal di Tangsel, pada, 11 Agustus 2023 lalu menurunkan berita dengan judul: IQAIR: Pagi Ini, Polusi Udara di Tangsel Tempati Rangking Keempat Kota Paling Berpolusi di Indonesia.

Itulah beberapa alasan yang mendasari kenapa aplikasi +IQAir terinstal di handpohne pintar yang saya miliki.

Menurujuk Wikipedia, +IQAir adalah perusahaan teknologi kualitas udara Swiss, yang mengkhususkan diri dalam perlindungan terhadap polutan di udara, mengembangkan pemantauan kualitas udara dan produk pembersih udara. +IQAir juga mengoperasikan AirVisual, platform informasi kualitas udara waktu nyata.

Lebih dari 6 hari sudah +IQAir saya install, informasi yang didapatkan dari +IQAir tak bisa dianggap sepele. Informasi yang didapat dari +IQAir tidaklah menyenangkan, karena sejak awal September 2023 hingga hari ini, Senin 25 September 2023. Kualitas udara di Tangsel masih sangat buruk, dan dalam batas ambang yang tidak wajar, tidak sehat, PM2.5 82.0 pg/m3 165 AQI US Tidak sehat.

Pertanyaannya, dari mana data ini bisa didapat? Usut punya usut, ternyata alat pemantau udara ini +IQAir yang dijadikan sumber utama +IQAIR di handphone saya berasal dari stasiun opresioanl +IQAir yang dipasang di Pesantren Bayt Al-Qur’an di Kota Tangerang Selatan.

Lewat aplikasi ini, saya juga bisa mengetahui perkiraan kualitas udara di Tangsel untuk jangka waktu 7 hari ke depan, serta rekomendasi kesehatan yang ditawarkan.

Malam tadi, pesan dalam aplikasi ini meminta warga setempat untuk tidak melakukan aktivitas di luar ruangan (outdoor). Warga juga diminta untuk menup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor, dan dihimbau untuk menggunakan masker di luar. Serta diminta untuk menyalakan penyaring udara.

Pertanyaannya, bagaimana dengan para pengambil kebijakan atas informasi buruknya kualitas udara di kota anggrek ini?

Lewat siaran pers yang dipublish via jejaring sosial media Info Tangsel pada Jumat 11 Agustus 2023, Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie mengatakan bahwa, sebaiknya media massa tidak terburu-buru menyebarluaskan informasi kondisi udara di Tangsel tanpa informasi yang lengkap.

Menurut Benyamin, terkait polusi udara di Tangsel, pihaknya telah mengambil sejumlah langkah untuk menghadapi polusi udara yang juga disebabkan oleh fenomena El Nino.

Setali tiga uang dengan Benyamin, anak buahnya di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangsel malah ‘meragukan’ kualitas pemnatuan yang dilakukan +IQAir. Alih-alih menenjadikan data +IQAir sebagai referensi pembanding, eh… anak buah Benyamin Davnie ini malah memertanyakan motif di balik informasi kualitas udara real time oleh +IQAir.

Sementara, Ombudsman dalam focus group discussion pada 21 September 2023 lalu, ingin memastikan bahwa pemerintah dan unsur-unsur terkait perlu mengambil aksi dan Langkah-langkah sistematik untuk menyelesaikan permasalahan polusi udara di Indonesia, khususnya di Jabodetabek dengan melakukan upaya mitigasi dan penegakan hukum agar dampak polusi udara tidak berkepanjangan.

Tidak ingin terjebak soal kualitas pemantauan udara yang dihasilkan +IQAir dan kualitas udara didasarkan dari laman Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Saya pribadi dan masyarakat pada umumnya yang ada di Tangsel, menginginkan adanya tindakan khusus pemerintah setempat.

Ajak dan rangkullah semua pihak untuk mencari solusi terbaik dalam mengatasi masalah polusi udara di kota ini. Tak perlu lah bersilatlidah untuk mengatasi masalah yang dihadapi. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun