PENDAHULUAN
Karya Sastra adalah sesuatu diungkapkan secara komunikatif yang mengandung maksud pembuat tulisan dengan tujuan estetika. Karya-karya ini sering mengungkapkan, baik di pertama atau ketiga orang, dengan plot dan melalui penggunaan berbagai perangkat sastra yang berhubungan dengan waktu mereka. Dengan karya sastra semua klangan masyarakat dapat mengaplikasikan sebuah kemampuan karya tulis, karya Bahasa, dan apapun yang berbentuk karya sastra untuk diperkenalkan untuk sejarah.
Novel adalah salah satu jenis karya sastra yang berbentuk prosa. Kisah di dalam novel merupakan hasil karya imajinasi yang membahas tentang permasalahan kehidupan seseorang atau berbagai tokoh. Cerita di dalam novel dimulai dengan muncunya persoalan yang dialamai oleh tokoh dan diakhiri dengan penyelesaian masalahnya. Dalam hal ini seperti contoh sastra tulisan yang terbentuk dalam sebuah novel yang dibuat oleh seorang pengarang untuk menerbitkan buku dengan berbagai macam genre, seperti hal nya genre romance, fiksi, non fiksi, fantasi, yang akan menarik minat pembaca dikalangan masyarakat nantinya.
Novel juga menjadi media sarana seorang pengarang menyampaikan pesan-pesan nilai kehidupan dalam karyanya atau juga menyampaikan pendapat pikiran serta idenya kepada para pembaca. Novel juga menjadi media sarana seorang pengarang menyampaikan pesan-pesan nilai kehidupan dalam karyanya atau juga menyampaikan pendapat pikiran serta idenya kepada para pembaca.
Peneliti akan menganalisis novel karya Genta Kiswara yang berjudul “Nelangsa”, novel remaja ini terbit pada tahun 2018 yang memiliki genre romantis untuk dibaca oleh kalangan dewasa, namun dalam novel ini juga tidak luput mudah dibaca oleh kalangan lainnya, karena dalam novel ini akan menjadikan setiap pembacanya akan merasakan sebagaimana ia menjadi tokoh utama dalam cerita novel tersebut, dan penggunaan kata yang digunakan dalam novel ini sangat mudah dipahami oleh setiap kalangan, terutama untuk seorang yang sangat menyukai dan menggemari sebuah novel untuk dibaca sebagai referensi lainnya. Peneliti juga ingin mengkaji novel “Nelangsa” dan merealisasikan peranannya sebagai pembaca dalam menerima, memahami, dan menghayati suatu karya sastra serta untuk mengetahui pelajaran apa saja yang terkandung di dalam novel ini, Maka dari itu peneliti mengangkat cerita yang berjudul Nelangsa” dengan menggunakan pendekatan Intrinsik yang terdapat gaya bahasa, gaya tulisan yang dapat dipahami.
HASIL PEMBAHASAN
Dalam novel Genta Kiswara yang berjudul “Nelangsa” ini dapat dijumpai segala pembelajaran, tentang kehidupan dan perjalanan seorang remaja yang mencari arah untuk jati dirinya yang dapat kita ambil. Sebagai pengarang, ia juga menyisipkan pesan-pesan penting untuk para pembacanya dimana masa-masa tentang percintaan adalah masa yang tidak mudah dilakukan jika tidak dengan kesiapan hati serta mental yang dimiliki. Karena dengan menjalankan hubungan percintaan itu tidak hanya dijalankan oleh satu orang saja, namun hubungan percintaan juga dijalani oleh 2 orang yang bersangkutan, dengan pola pikir serta keinginan yang berbeda.
Buku yang berisi 288 lembar ini terdiri dari bagian yang mengisahkan dengan nyata, diantaranya adalah “Cerita Tentang Aku dan Kamu”, “Pesan Untukmu”, “Tertatih Bangkit”, “Simpul-Simpul Pembelajaran”, “Engkau, Abadi”, dan “Kumpulan Senandung Penutup.
DATA 1
Pada bagian “ Pesan Untukmu” pada bagian ini, diantaranya adalah Rindu, Tak Pernah Rela, Waktu Adalah Jawaban Terbaik, Pembelajaran untuk Masa Depan, Hal yang Perlu Kau Ingat, Arti Sebuah Kejujuran, Menceritakan Sedikit Derita, Bertahan Untuk Sesuatu yang Salah, Gambaran Kehancuran Rasa, Biarlah Aku Hidup Dalam Kenangan Indahmu, Cinta Kini Tentang Siapa yang Dapat Membuatmu Bahagia, Maaf Akan Datang dan Sesal Pun Akan Hilang.
Pada Bagian ini menceritakan Laki-laki yang mulai sadar bahwa wanita yang ia cintai akhirnya memilih untuk pergi meninggalkannya. Meski akhirnya lelaki itu mencoba untuk bertahan tapi akhirnya tetap saja wanita tersebut memilih pergi dan lelaki tersebut harus berusaha merelakannya.
DATA 2
Pada bagian “Simpul-Simpul Pembelajaran”, ada beberapa bagian diantaranya adalah Rangkaian Kata yang Tidak Menemukan Makna, Pertanggungjawaban, Bangkit Bersumber dari Rasa Sakit, Mengenang untuk Menghadirkan Genangan, Pelarian dari Keseriusan Tampak Sama, Kesedihan Menutup Mata Hati, Belajar Mencintai Apa Pun, Menjadi Pemaaf itu Baik, Kebaikan Pun Dapat di Sia-siakan, Muhasabah Untuk Perasaan.
Dalam bagian ini menceritakan laki-laki yang mulai berdamai dengan keadaanya saat ini, dan mengambil pelajaran dari keadaanya dimasalalu saat wanita yang ia cintai akhirnya meninggalkannya dalam kesendirian.
DATA 3
Pada bagian “Engkau, Abadi”, diantaranya adalah Harapan Tinggal Harapan, Serpihan Rasa yang Aku Jaga, Ketetapan Tuhan Tidak Akan Pernah Berubah, Hebatnya Sebuah Ingatan, Sekelebat Haru di Jurang Sepi, Melanjutkan Cinta dalam Kesunyian, Berdamai dengan Masa Lalu, Makna di Penghujung Cerita, Ruang Sendiri Untuk Mengenang Sesuatu yang Telah Pergi.
Dalam bagian ini diceritakan bahwa laki-laki itu menyadari sekuat apapun dia berusaha melupakan wanita yang pernah sangat ia cintai tetapi pada akhirnya itu adalah sia-sia. karna wanita itu tetap abadi dipikirannya dan hatinya. Jadi daripada memilih untuk melupakannya, laki-laki itu akhirnya memilih untuk menerima wanita itu sebagai kenangan yang akan terus dia ingat didalam dirinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H