Mohon tunggu...
Ridwan Remin
Ridwan Remin Mohon Tunggu... Freelancer -

User and Freelancer | Contact: ridwanremin@gmail.com | Twitter: @ridwanremin

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Artikel Utama

Pernikahan Kita Semalam Saja

16 Juli 2015   02:38 Diperbarui: 16 Juli 2015   02:38 8705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Dialah kekasihku, Mas." Perkataanku nampaknya berhasil membuanya kaget, dan kemudian sedikit menjauhkan posisi tubuhnya dari tubuhku—sambil tetap menatapku. "Mungkin kekasihku memang hanya seorang pemuda kampung biasa, dia tidak lebih kaya darimu, dia tidak lebih populer darimu, dan bahkan dia tidak lebih tampan darimu. Dilihat dari segi mana pun dia memang tidak sama denganmu, Mas. Tapi meskipun begitu, dia lebih percaya diri darimu, dia lebih mengandalkan dirinya sendiri untuk mendapatkan cintaku. Dia tidak sepertimu, dia tidak pernah mengandalkan kedua orang tuanya hanya untuk memenangkanku. Dan terakhir, kau tahu apa yang lebih membuat kalian berbeda? Dia begitu kucinta, sementara kau tidak." Aku menghabiskan cukup banyak tenaga untuk mengungkapkan itu semua, sekaligus menahan air mata agar aku tak terlihat lemah di hadapannya.

Setelah itu, tak terdengar lagi suara suamiku. Mungkin efek dari racun serangga yang ia minum sebelumnya sudah bekerja. Maafkan aku, Mas. Aku telah menghakimimu sebelum kau sempat mencicipi tubuhku. Aku tahu aku egois, tapi kurasa itulah balasan yang setimpal untuk orang sepertimu, orang yang telah tega membunuh kekasihku sebelum dia sempat meminangku. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun