Mohon tunggu...
MUHAMAD RIDWAN
MUHAMAD RIDWAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Amikom Jogjakarta

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Cari Uang Jajan Melalui Hobi

28 April 2021   19:41 Diperbarui: 28 April 2021   19:49 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MUNTILAN -- Saat ini memelihara ikan predator sedang digemari masyarakat, apalagi disaat pandemic dimana banyak masyarakat work from home dan beraktivitas dirumah. Untuk menghilangkan kejenuhan, masyarakat memelihara ikan hias sebagai hiburan ketika di rumah. Hal ini menjadi peluang bisnis seperti yang dilakukan pemuda asal Muntilan, Arjun.

Arjun David Abiyasa merupakan teman seperumahan dengan saya. Ia adalah anak orang kaya, kedua orang tuanya berjualan sembako di pasar Bringharjo, Jogjakarta. Pria kelahiran 17 Juni 2000 ini memang hidup serba ada tetapi hal itu tak membuat ia "njagakke" (dalam bahasa Jawa) atau mengandalkan orang tua. Terbukti ia sudah bisa mencari uang sendiri sejak 1 tahun yang lalu dengan berjualan ikan hias.

Awal Arjun terjun ke dunia ikan hias tak lain karena saya sendiri, saya dan Arjun adalah teman yang dekat, ia sering bermain ke rumah saya begitu pula sebaliknya. Saat ia bermain di rumah saya, dia sering melihat ikan louhan yang ada di ruang tamu saya. Ia  tertarik untuk membuat sebuah akuarium dan memelihara ikan hias. Hampir setiap hari saya dan Arjun menyambangi toko ikan hias untuk mencari peralatan akuarium dan ikan hias. Pada saat itu Arjun hanya membeli ikan hias yang bisa dikatakan murah, seperti ikan Koki, Komet dan Oscar. Namun lambat laun saya mulai bosan dan berhenti memelihara ikan hias, sementara Arjun tetap menjalani hobby barunya itu, ia terus menambah akuarium di rumahnya. Dia selalu berkonsultasi kepada saya saat ingin mengisi akuarium barunya, saya sampai heran karena rumahnya hampir ada akuarium di setiap sudutnya. Tak lama kemudian muncul trend ikan predator, Chana sejenis ikan gabus dan Peacock Bass. Ikan tersebut booming di dunia ikan hias, harganya semakin hari semakin naik. Disinilah  awal Arjun mengubah hobby menjadi bisnis.

Pada awalnya Arjun membeli seekor Chana Maru Borneo seharga Rp. 200.000 tak lama kemudian ia jual di grup facebook laku Rp. 300.000, karena mendapat untung 50% dari harga beli, ia tambah semangat untuk menambah dagangannya. Arjun meminjam uang ayahnya untuk modal bisnis sebesar Rp. 50.000.000, ia membeli indukan kualitas super dan mengembangbiakan ikan PeacockBass sendiri. Ia juga mempekerjakan seorang breeder yang mahir di bidangnya dengan gaji bagi hasil.

Namun bisnis yang Arjun jalankan tidak semulus yang ia bayangkan, berjalan satu bulan ia mengalami cobaan yang sangat berat yaitu semua indukan yang ia punya mati. Ia merasa gelisah karena bisnisnya yang baru berjalan satu bulan sudah menunjukkan progress yang tidak signifikan apalagi ia masih punya tanggungan hutang Rp. 50.000.000 kepada ayahnya. Setelah diselidiki ternyata penyebab ikan mati adalah keracunan pakan berupa ikan cempli / ikan ikan kecil yang diberikan oleh pegawainya.

Ia tak putus asa ia kembali membeli indukan dengan modal yang masih tersisa. Arjun saat ini sudah memiliki 10 Aquarium dan 1 kolam ikan Koi. Untuk penghasilannya pun cukup fantastis untuk uang jajan, "Nek kotor yo 7 juta nek resik wes potong pakan dan listrik dan dll yo 5 juta." ("Kalau kotornya 7 juta sedangkan kalau sudah dipotong pakan dan listrik 5 juta.) kata Arjun. Dengan penghasilannya itu ia sedikit demi sedikit melunasi hutang kepada ayahnya.

Selain hobby ikan hias Arjun juga gemar mengkoleksi Vapor. Sudah banyak vapor yang ia koleksi, Ia juga menjadikan vapor sebagai ladang bisnis. Ia sering melakukan jual beli vapor maupun sparepartnya. "Ya saya kalo suka saya beli, nanti sudah bosan saya jual lagi asalkan dapat cuan" kata Arjun. Vapor yang ia jual belikan pun cukup fantastis harganya, berkisar 3-5 juta.

Arjun juga anak yang berbakti pada orang tua, ia selalu membantu orang tuanya berjualan di pasar. Hampir setiap hari ia dan orangtuanya berangkat pukul 2.00 pagi. Dari kebiasaannya itulah ia memiliki bakat jual beli.

Dari kisah Arjun diatas, tentunya membuat kita termotivasi untuk memulai berbisnis sejak dini. Sudahkah anda memulai bisnis Anda sendiri ? Jika belum segeralah mencoba !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun