secara sederhana, piutang adalah tagihan yang wajib dilunasi oleh pembeli. Piutang adalah suatu rekening yang timbul akibat dari penjualan secara kredit. Piutang merupakan hak yang dapat diklaim oleh seseorang atau perusahaan dari adanya transaksi penjualan secara kredit.
Piutang terbagi menjadi 2 yaitu
- Piutang usaha (account receivable)/piutang dagang (trade receivable)
- Piutang lain-lain (other receivable) seperti piutang pegawai (employees receivable) dan piutang bunga (interest receivable)
Umur piutang adalah jangka waktu sejak dicatatnya transaksi penjualan kredit tersebut sampai dengan dibuatnya daftar piutang. Daftar umur piutang adalah rincian saldo piutang menurut nama pelanggan pada suatu saat tertentu dikelompokkan berdasarkan umur piutang.
Setiap perusahaan memiliki kebijakan dan aturan terkait jangka waktu (umur) piutang. Jika debitur belum membayar hutang hingga waktu jatuh tempo, maka perusahaan akan memberikan rentang waktu agar kreditur bisa membayar sampai lunas. Meskipun kreditur memberikan keringanan, rentang waktu yang diberikan kreditur memiliki batas. Jika dalam batas waktuu tersebut debitur tidak membayar, maka perusahaan kreditur akan menggolongkannya sebagai kerugian piutang tak tertagih (bad debts).
Sejumlah dana yang disisihkan perusahaan untuk berjaga-jaga dari kemungkinan tidak tertagihnya piutang disebut penyisihan piutang tak tertagih. Dalam perusahaan, penyisihan piutang tak tertagih juga dikenal dengan sebutan “Cadangan Kerugian Piutang (CKP)” atau “Penyisihan Piutang Ragu-ragu”.
Contoh pencatatan penyisihan piutang tak tertagih:
Kerugian Piutang xxx
Cadangan Kerugian Piutang xxx
Beban Piutang Tak Tertagih xxx
Penyisihan Piutang Tak Tertagih xxx
Beban Piutang Ragu-ragu xxx
Penyisihan Piutang Ragu-ragu xxx
Setiap perusahaan pasti memiliki metode penghapusan piutang tak tertagih sebagai bentuk menggulangi risiko piutang tak tertagih. Berikut metode yang dapat digunakan dalam pencatatan penghapusan piutang tak tertagih.
1. Metode Penghapusan Langsung (Direct Write-Off)
Metode Penghapusan Langsung merupakan tindakan yang diambil perusahaan dengan langsung menghapus akun piutang dalam jurnal. Sebagai gantinya, perusahaan akan memasukkan akun beban.
2. Metode Cadangan (Allowance)
Metode Cadangan merupakan taksiran kerugian piutang pada akhir periode akuntansi yang pada umumnya didasarkan atas kombinasi pengalaman yang telah terjadi dan ramalan kondisi ekonomi dan bisnis dimasa mendatang. Metode ini lebih mengutamakan penyisihan atau penghapusan piutang jumlah kecil secara bertahap. Dalam metode ini, terdapat dua cara yang dapat digunakan untuk menentukan taksiran kerugian piutang
a. Taksiran berdasarkan persentase dari penjualan
Jurnal untuk mencatat taksiran cadangan kerugian piutang:
Bad Debt Expense xxx
Allowanced For Bad Debt xxx
Jurnal untuk mencatat penghapusan piutang:
Allowanced For Bad Debt xxx
Account Receivable/Trade Receivable xxx
Contoh Kasus
Penjualan kredit PT Raudah selama tahun 2018 berjumlah Rp890.000.000,- perusahaan menetapkan persentase cadangan kerugian piutang sebesar 4% dari penjualan
Ditanya: Berapakah besarnya taksiran cadangan kerugian PT. RAGIL dan buatlah jurnal yang dibutuhkan.
Taksiran kerugian piutang = 4% x Rp890.000.000 = Rp35.600.000
Jurnal untuk mencatat taksiran cadangan kerugian piutang:
31/12/2018 Bad Debt Expense Rp35.600.000
Allowanced For Bad Debt Rp 35.600.000
b. Taksiran berdasarkan rata-rata piutang
Bad Debt Expense xxx
Allowanced For Bad Debt xxx
Contoh Kasus
Setelah mengalami peristiwa selama tahun 2017, yaitu tidak tertagihnya piutang perusahaan yang terjadi. PT Aerosakti Pamungkas memutuskan untuk membentuk cadangan kerugian piutang pada akhir tahun 2018 dengan melihat saldo rata-rata piutang dagang. Saldo awal piutang dagang pada awal tahun 2018 sebesar Rp435.789.400 dan saldo akhir piutang dagang sebesar Rp654.876.500. Manajemen perusahaan mengasumsikan pembentukan cadangan kerugian piutang sebesar 8% dari saldo rata-rata piutang.
Diminta: Berapakah Cadangan kerugian piutang yang dibentuk dan buatlah jurnal yang diperlukan.
Saldo rata-rata piutang dagang = (Rp435.789.400+Rp654.876.500)/2 = Rp545.332.950
Cadangan kerugian piutang = 8% x Rp545.332.950 = Rp43.626.636
Jurnal
31/12/2018 Bad Debt Expense Rp43.626.636
Allowanced For Bad Debt Rp43.626.636
c. Taksiran berdasarkan umur piutang
Bad Debt Expense xxx
Allowanced For Bad Debt xxx
Contoh Kasus:
PT Segar mengelompokkan umur piutang dan persentase piutang yang tak tertagih sebagai berikut: 1-30 hari = 1, 31-60 hari =5%, dan >60 hari 10%. Total piutang untuk masing-masing kelompok umur piutang Rp7.873.000 untuk waktu 1-30 hari, Rp2.240.000 untuk waktu 31-60 hari dan Rp785.000 untuk piutang yang lebih dari 60 hari. Jika pada periode sebelumnya PT Segar memiliki saldo kredit cadangan kerugian piutang sebesar Rp87.230. Berapakah total taksiran cadangan piutang yang tak tertagih dan buatlah jurnal yang dibutuhkan.
Jika pada periode sebelumnya PT Segar memiliki saldo kredit cadangan kerugian piutang sebesar Rp87.230. Berapakah total taksiran cadangan kerugian piutang yang tak tertagih dan buatlah jurnal yang dibutuhkan.
Saldo cadangan kerugian piutang pada akhir tahun = Rp269.230
Saldo cadangan kerugian piutang periode pada sebelumnya = Rp87.230
Total cadangan kerugian piutang = Rp269.230 - Rp87.230 = Rp182.000
Jurnal
31/12/2018 Bad Debt Expense Rp182.000
Allowanced For Bad Debt Rp182.000
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H