Keunggulan kompetitif memungkinkan suatu organisasi untuk menghasilkan lebih banyak penjualan atau mencapai margin keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan pesaingnya. Keunggulan ini dapat diperoleh melalui salah satu dari tiga cara: (1) dengan menyediakan nilai yang sama dengan pesaing tetapi dengan harga yang lebih rendah (keunggulan biaya), (2) dengan menetapkan harga lebih tinggi untuk produk yang oleh pelanggan dianggap lebih baik (diferensiasi), atau (3) dengan memahami dan melayani pasar target lebih baik dari yang lain (fokus). Organisasi harus menyadari bahwa usaha besar mungkin diperlukan untuk menjaga keunggulan kompetitif.
Manajer memiliki tanggung jawab utama untuk mengidentifikasi dan menggunakan sistem informasi untuk memperoleh keunggulan kompetitif. Berikut beberapa contoh penggunaan sistem informasi dalam hal ini:
1. mPharma:
Seperti yang dibahas dalam ilustrasi awal, mPharma menggunakan sistem informasi kustomnya untuk menjadi organisasi dominan dalam mengelola persediaan resep untuk apotek dan pemasok farmasi di empat negara Afrika.
2. Boeing:Â
Boeing menggunakan sistem informasi canggih yang memungkinkan desain digital berbagai sistem terkait pesawat. Sistem ini memungkinkan deteksi awal dan penghapusan cacat desain serta mengurangi biaya dan waktu pengembangan.
3. Walmart:Â
Walmart menggunakan sistem inventaris yang dikelola oleh pemasok untuk mengoptimalkan aliran produk dan mengelola inventaris toko dengan lebih baik. Sistem ini mengurangi biaya administratif pengelolaan inventaris, menurunkan biaya penyimpanan inventaris, dan meningkatkan penjualan dengan mengurangi situasi kehabisan stok di toko-toko mereka.
4. Skanska USA:Â
Perusahaan konstruksi Skanska USA menggunakan sistem informasi untuk melacak dan menganalisis pergerakan dan tugas subkontraktor di proyek konstruksi. Dengan sistem ini, Skanska dapat memindahkan alat dan bahan ke lokasi yang lebih optimal, serta mengatur ulang alur kerja untuk mempercepat proses konstruksi dan mengurangi biaya tenaga kerja.
5. La-Z-Boy:Â
La-Z-Boy membedakan dirinya dari pesaing dengan mengimplementasikan sistem untuk mengonsolidasikan data pengiriman dan data pengecualian dari puluhan perusahaan pengangkutan sehingga konsumen tahu kapan pembelian mereka akan dikirim dari pengecer dan kapan mereka dapat mengharapkan barangnya tiba di depan pintu mereka.
Jenis-jenis Sistem Informasi
Organisasi menggunakan berbagai jenis sistem informasi. Ketika mempertimbangkan peran individu yang menggunakan sistem informasi, bermanfaat untuk membagi sistem informasi menjadi empat jenis berdasarkan lingkup pengaruhnya: sistem informasi pribadi, sistem informasi kelompok kerja, sistem informasi perusahaan, dan sistem informasi antarorganisasi.
1. Sistem Informasi Pribadi: Termasuk sistem informasi yang meningkatkan produktivitas pengguna individu dalam melakukan tugas-tugas yang mandiri. Contoh sistem informasi pribadi termasuk perangkat lunak pengolah kata, presentasi, manajemen waktu, dan spreadsheet.
2. Sistem Informasi Kelompok Kerja: Mendukung kerja tim dan memungkinkan orang untuk bekerja sama dengan efektif, baik anggota tim berada di lokasi yang sama atau tersebar di seluruh dunia. Sistem ini juga dikenal sebagai sistem kolaborasi. Contoh dari sistem informasi kelompok kerja termasuk perangkat lunak pesan instan, perangkat lunak konferensi elektronik, dan perangkat lunak kolaborasi yang digunakan untuk membantu kelompok mengikuti langkah-langkah proses menuju tujuan mereka.
3. Sistem Informasi Perusahaan: Digunakan untuk memenuhi kebutuhan bisnis di seluruh organisasi dan biasanya berbagi data dengan aplikasi perusahaan lain yang digunakan dalam organisasi. Aplikasi perusahaan mendukung proses dalam logistik, manufaktur, sumber daya manusia, pemasaran dan penjualan, pengolahan pesanan, akuntansi, pengendalian inventaris, manajemen hubungan pelanggan, dan fungsi bisnis penting lainnya. Proses-proses ini memerlukan kolaborasi lintas-fungsi dengan karyawan dari beberapa unit organisasi.
4. Sistem Informasi Antarorganisasi: Memungkinkan berbagi informasi melintasi batasan organisasi. Berbagi informasi mendukung kerjasama antara dua atau lebih organisasi dan memberikan manfaat seperti pengurangan biaya, pengurangan upaya manual, dan pengurangan waktu dalam melakukan bisnis. Namun, informasi yang dibagikan antar organisasi harus akurat, lengkap, dan terkini. Berbagai jenis sistem informasi antarorganisasi ada, dan mereka beragam dalam tujuan dan cakupannya.
***
Sistem informasi adalah kunci dalam mendukung strategi organisasi dan mencapai keunggulan kompetitif. Mereka membantu organisasi mengelola operasi mereka, meningkatkan efisiensi, mendukung inovasi, dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis. Mempahami jenis-jenis sistem informasi yang berbeda dan bagaimana mereka dapat digunakan dalam berbagai konteks bisnis adalah langkah penting dalam mencapai keunggulan kompetitif dan kesuksesan jangka panjang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H