Mohon tunggu...
Raden Ridwan Hasan Saputra
Raden Ridwan Hasan Saputra Mohon Tunggu... -

Presiden direktur Klinik Pendidikan MIPA (KPM). Tentang KPM, bisa kunjungi website www.kpmseikhlasnya.com. Selain itu, berbagai pemikiran saya, juga saya tuangkan dalam ridwanhs.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Refleksi Hari Bhayangkara Ke-70: Solusi Mencegah Menurunnya Kualitas Polisi dan Calon Anggota Polisi

2 Juli 2016   09:26 Diperbarui: 2 Juli 2016   10:01 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Usulan Solusi Masalah Kualitas Anggota Polisi

a. Perekrutan anggota polisi diserahkan pada tim independen

Sebaiknya Kapolri membentuk tim independen dalam perekrutan anggota POLRI. Tim ini dipimpin oleh anggota polisi yang punya track record baik. Kemudian pilih anggota-anggota tim independen ini dari polisi-polisi yang juga punya track record baik di tiap Polda dan anggota masyarakat yang diakui kredibilitas dalam bidang yang berhubungan dengan perekrutan dan kejujuran. Tim ini harus mendapat pembinaan khusus terlebih dahulu, kemudian tim inilah yang akan melakukan penyeleksian. 

Anggota Tim Independen yang berasal di suatu Polda A atau B akan menjadi penyeleksi calon polisi di Polda C atau Polda lain yang bukan Polda daerah asalnya. Tujuannya untuk mengurangi interaksi dengan polisi Polda setempat yang bisa membuka peluang KKN. Tes tahap awal semuanya dilakukan di Polda oleh tim indipenden. Tidak ada lagi seleksi tahap awal calon anggota polisi yang dilakukan di Polsek atau di Polres. Jika seleksi di Polda terlalu banyak pesertanya, maka hal ini bisa diatur dengan memperpanjang hari penyeleksian disesuaikan dengan jumlah kota dan kabupaten di Polda tersebut. Pendaftaran calon anggota polisi harus dilakukan dengan cara online.

b. Lembaga Pendidikan Kepolisian yang menitik beratkan pada kualitas

Kapolri harus bisa memilih Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian yang peduli dengan kualitas polisi dan mempuyai track record yang baik. Pendidikan yang dilakukan polisi harus menitikberatkan pada kualitas. Oleh karena itu diperlukan para dosen dan pelatih yang punya dedikasi tinggi dengan pendidikan. 

Negara harus memberikan gaji yang sangat besar bagi dosen dan pelatih di Pendidikan Kepolisian. Dosen dan pelatih ini pun harus mendapat perlindungan ketika menjalankan profesinya terutama dalam hal menegakkan disiplin. Tidak boleh ada intervensi dari orang tua siswa yang bisa mengubah keputusan para dosen atau pelatih agar pendidikan bisa berjalan dengan baik. Pimpinan lembaga pendidikan pun harus memberikan sanksi keras kepada dosen dan pelatih yang melanggar etika atau kepatutan (bisa disuap atau meminta sogokan).

c. Memilih Kepala Kepolisian yang jujur dan reformis di tiap tingkatan

Kapolri, Kapolda, Kapolres dan Kapolsek harus orang-orang yang jujur dan berjiwa reformis yang mampu mengubah lingkungan kerja yang awalnya banyak melakukan kesalahan prosedur menjadi sesuai prosedur. Tidak semua polisi berprilaku buruk, pasti ada polisi yang baik. Polisi-polisi yang baik inilah yang harus ditempatkan sebagai pimpinan. Jika ingin Kepolisian Republik Indonesia ini menjadi lebih baik, sudah bukan masanya pemilihan pejabat di Kepolisian karena melihat adanya kedekatan angkatan kelulusan, kedaerahan, hubungan saudara, dan lainnya. Pilihlah pimpinan-pimpinan polisi berdasarkan profesionalisme. Tentunya hal ini harus dimulai dari Kapolri terlebih dahulu.

Penutup

Ide-ide di atas adalah usulan dari anggota masyarakat yang peduli dengan polisi dan mencintai polisi dengan kekurangan dan kelebihannya. Bisa jadi para petinggi Kepolisian mempunyai ide-ide yang lebih baik dan semoga ide-ide tersebut bisa diterapkan agar bisa membuat Kepolisan menjadi lebih baik. Ada harapan besar dari masyarakat kepada Kapolri yang baru, yaitu Bapak Jendral Tito Karnavian untuk bisa membuat polisi di Indonesia menjadi lebih baik dan dicintai rakyat. Jika melihat track record beliau, saya melihat harapan itu sangat mungkin terwujud. Semoga!!! Aamiin !!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun