Mohon tunggu...
Ridwan Hartiwan
Ridwan Hartiwan Mohon Tunggu... Administrasi - Guru ngaji anak-anak kampung

Aktif di dunia pesantren dan didunia tulis menulis

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Sosok Ki Jejen Dimata Umat

17 Januari 2015   14:55 Diperbarui: 16 Oktober 2015   20:44 2938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa ‘IPB’ tidak diangkat?

Dalam kaitannya dengan Ilmu Kyai yang semasa kecilnya gemar ngala suluh di leuweung ini menceritakan umat islam terlalu focus dengan negara timur tengah seperti mesir, Saudi Arabia padahal India dan Pakistan di Asia Selatan memiliki ulama-ulama handal di berbagai bidang kajian islam yang patut dijadikan rujukan.”si India dan Pakistan itu banyak teedapat maulana/ulama besar juga jadi tidak hanya di Timur Tengah tapi diAsia Selatan juga banyak, apalagi di lingkungan  jama’ah  sudah menjadi rukun untuk tidak berbicara tentang politik dan furuiyyah. Menurut Kyai yang rendah hati ini

Deklarator Undang Undang Syari’ah di kabupaten Sukabumi

Ki Zezen juga menjadi deklarator Perda Syariah di kabupaten Sukabumi, beliau dalam sebuah kesempatan mengatakan akan menghadiri Harlah deklarasi Undang-Undang Syari’ah di Kabupaten Sukabumi di sebuah Asrama Militer, dengan  jelas Ki Zezen menerangkan pelaksanaan Syari’ah Islam di Kabupaten Sukabumi. Saying penulis belum memiliki otensitas rancangan perda Syari’ah tersebut

Perlu Harokah, pemikiran Islam & pengalaman

Ki Zezen juga berharap abad ini menjadi kebangkitan kaum Muslimin yang mengedepankan ilmu, Ki Zezen dengan gaya bicara yang runtut dan retorika pidato yang baik bahkan mengkritisi Umat yang terkotak-kotak dengan banyak kelompok. Menurutnya perlu persatuan antar kelompok dan pemahaman yang jelas serta saling menghargai masing-masing kelompok tersebut. Beliau juga memuji kebranian dakwah para Karkun (jama’ah Tabligh) yang mau menumbuhkan cinta masjid dan menghidupkan sunnah rasululloh di zaman sekarang.”mau mengajak umat untuk mau ke masjid, dengan tantangan yang begitu berat mereka patut dihargai dan salut dengan keberanian mereka melakukan khuruj”, ungkapnya di sebuah kesempatan

Istilah  Khuruj, pakaian & cara hidup sunnah ala rasulullah yang diajarkan pada setiap kesempatan juga menurut pemikiran beliau karena hal itu akan sangat membantu kaum Muslimin di pelosok, mengingatkan kebersamaan dan peduli ajaran Islam. Jangan menganggap bahwa dengan pakain plus ‘udeng-udeng’ dan janggut itu adalah terorisme”, katanya menyindir fenomena yang terjadi akhir-akhir ini

Menurutnya satu-satunya bendera persatuan umat Islam sedunia ini adalah kalimat “Laa Ilaaha Illalloh”Tiada Tuhan selain Alloh. Menurutnya sebagai orang pesantren dan orang Nahdatul Ulama beliau tetap bisa memiliki sikap yang open minded  dengan banyak organisasi di Indonesia salahsatunya menjadi bagian dari Universitas Paramadina yang didirikan almarhum Caknur sebagai dosen kajian Islam dan menjadi Dewan Penasehat di Universitas Muhammaddiyah Sukabumi

Ki jejen  dimata para  kyai merupakan ulama besar masakini yang terang benderang saat ini, kefaqihan dan kesolehannya serta intelektualitasnya menjadikan beliau sebagai sosok panutan yang memang ulama ahli ilmu bukan kyai karbitan yang dipaksakan tenar. KH.Maman S Jamaludin  Pimpinan Pondok Pesantren Pagelaran I Tanjungsiang Subang mengakui hal tersebut.”Jarang ada ulama sekarang yang seperti Kyai Jejen ini, yang membuat saya kagum adalah keilmuan dan sikap handap asor dan kesederhanaannya, ketika berkunjung ke pesantren saya kami menyediakan kamar khusus untuk beliau tapi beliau menolak dan memilih tinggal di Masjid bersama para jama’ah bahkan bermalam satu hari sebelum berceramah. Menyempatkan memberi tausiyah ketika usai shalat magrib walaupun dengan jama’ah beberapa gelintir dengan pakaian shalat apa adanya jauh dari kesan  seorang ulama besar (bersambung)

@Penulis adalah pemimpin pondok pesantren darul falah subang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun