Mohon tunggu...
Ridwan Fauzi
Ridwan Fauzi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

Lahir di Bandung, 03 Februari 2003. Seorang pelatih beladiri yang gemar menulis puisi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Budaya British Invasion dan Hallyu Korean Wave Terhadap Remaja Masa Kini

23 Juni 2024   23:14 Diperbarui: 23 Juni 2024   23:18 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com/chanshutyan

Dunia sudah mengalami perubahan-perubahan budaya secara signifikan sepanjang sejarah manusia, dan perubahan ini terus berlanjut hingga hari ini. Perubahan budaya ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk perkembangan teknologi, globalisasi, perubahan ekonomi, dan interaksi antar budaya.

Globalisasi juga memainkan peran besar dalam perubahan budaya. Arus informasi, barang, dan orang yang melintasi batas-batas negara telah menciptakan campuran budaya yang unik dan memperkaya pengalaman hidup kita. Misalnya, kita dapat menikmati makanan, musik, dan seni dari berbagai budaya tanpa harus meninggalkan negara kita. Namun, globalisasi juga membawa tantangan, seperti hilangnya identitas budaya lokal dan homogenisasi budaya.

Dengan globalisasi ini lah mampu menghantarkan sebagai "track" arus fenomena budaya British Invasion dan Hallyu Korean Wave kepada dunia, khususnya Indonesia serta mampu memiliki pengaruh terhadap remaja mulai dari trend fashion, makanan, musik, dan perilaku itu sendiri.

British Invasion dan Hallyu Korean Wave

British Invasion adalah gelombang fenomena budaya dari Inggris yang dimulai sekitar tahun 1960an. Fenomena budaya ini membawa produk budaya seperti musik, bahasa, fashion, dan pengaruh terhadap perilaku seseorang. 

Fenomena British Invasion ini dimulai ketika musik rock n roll dan pop dari Inggris mendunia dan dikenal banyak orang sampai ke Indonesia. Musik-musik itu dibawakan oleh band seperti The Beatles, The Rolling Stones, The Who, The Kinks, dan lain-lain. Tentu personil band ini memiliki gaya nyentrik, fashion, dan perilaku yang di tiru oleh remaja masa kini.

pinterest.com/chanshutyan
pinterest.com/chanshutyan

Tak jauh berbeda dengan fenomena budaya yang disumbangkan oleh Inggris kepada dunia, Korea pun berperan sebagai penyumbang budaya yang sangat antusias diikuti hampir seluruh manusia dunia, terutama para remaja perempuan di Indonesia. Hallyu Korean Wave merupakan fenomena gelombang budaya dari Korea yang dimulai sekitar akhir tahun 1990an. Acara Tv seperti film drama Korea, musik pop Korea, makanan Korea, hingga fashion style Korea sebagai produk yang dibawa oleh fenomena budaya ini kepada dunia.

Dampak Terhadap Remaja Masa Kini

MTV News
MTV News

X/ Twitter
X/ Twitter

British Invasion dan Hallyu Korean Wave, tentu memiliki nilai positif dan negatif yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan remaja. Produk-produk budaya yang dibawa oleh kedua fenomena ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap fashion style, gaya hidup, bahkan kondisi psikis remaja. British Invasion, yang merujuk pada gelombang band-band Inggris yang mendominasi industri musik global pada era 1960-an, memperkenalkan gaya nyentrik yang menjadi tren di kalangan remaja. 

Band-band seperti The Beatles, The Rolling Stones, dan The Who membawa mode seperti jaket jeans, celana robek-robek, rambut gondrong, dan perilaku 'liar' yang dianggap keren oleh para penggemar. Gaya hidup yang ditampilkan oleh band-band ini menjadi aspirasi bagi remaja, sehingga ketika diadakan konser musik, banyak dari mereka yang tampil dengan gaya serupa, menunjukkan identitas mereka dengan fenomena budaya British Invasion tersebut.

Pengaruh ini tidak hanya terbatas pada penampilan fisik, tetapi juga mempengaruhi perilaku dan sikap remaja. Kecenderungan untuk mengikuti gaya hidup bebas dan ekspresif dari band-band Inggris ini sering kali diterjemahkan ke dalam perilaku sehari-hari, menciptakan sikap yang lebih berani dan terbuka terhadap eksperimen dalam berbagai aspek kehidupan. Namun, di sisi lain, perilaku ini kadang-kadang bisa berujung pada tindakan yang tidak sesuai norma, seperti penyalahgunaan alkohol dan perilaku pemberontakan terhadap otoritas.

Di lain pihak, fenomena Hallyu Korean Wave yang lebih kontemporer, telah membawa pengaruh yang tidak kalah besar. Gelombang ini, yang meliputi musik, drama, film, dan budaya pop Korea, telah berhasil menyedot perhatian remaja di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Idola-idola K-Pop seperti BTS, EXO, Seventeen, NCT, BlackPink, dan lainnya memiliki basis penggemar yang sangat besar dan fanatik. Kefanatikan ini sering kali menimbulkan rasa keterikatan emosional yang sangat mendalam, terutama di kalangan remaja perempuan. Mereka tidak hanya mengagumi penampilan dan talenta idola mereka, tetapi juga merasa memiliki ikatan pribadi dengan mereka.

Rasa kefanatikan yang mendalam ini juga membawa dampak pada perilaku konsumtif remaja. Mereka sering kali menghabiskan uang untuk membeli merchandise seperti poster, album, kartu bergambar idola, dan berbagai pernak-pernik lainnya. Aktivitas ini, meskipun dapat dilihat sebagai bentuk dukungan dan apresiasi terhadap idola, sering kali juga memicu perilaku konsumtif yang berlebihan. Lebih jauh lagi, persaingan antara fanbase satu dengan fanbase lainnya kadang-kadang berujung pada perseteruan yang bisa berlanjut hingga perkelahian fisik. Hal ini disebabkan oleh perbedaan idola dan pandangan masing-masing kelompok penggemar, yang sering kali sulit untuk diperdamaikan.

Selain itu, pengaruh K-Pop juga mencakup aspek penampilan dan gaya hidup. Banyak remaja laki-laki yang mengikuti tren dari idola-idola K-Pop yang sering kali tampil dengan gaya yang lebih flamboyan dan gemulai. Mereka menggunakan makeup, maskara, dan produk kecantikan lainnya untuk meniru penampilan idola mereka. Tren ini, meskipun dapat dilihat sebagai bentuk ekspresi diri dan kebebasan berpenampilan, sering kali bertentangan dengan stereotip tradisional tentang maskulinitas, sehingga menimbulkan perdebatan di kalangan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun