Mohon tunggu...
Ridwan
Ridwan Mohon Tunggu... Freelancer - penulis

hobi menulis karena seorang blogger

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Cara Menanam Kangkung Hidroponik

14 April 2023   19:10 Diperbarui: 14 April 2023   19:20 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kangkung hidroponik merupakan metode menanam kangkung secara tanpa menggunakan tanah, melainkan menggunakan larutan nutrisi yang diberikan langsung ke akar tanaman. 

Metode ini semakin populer di kalangan para petani urban, karena bisa dilakukan di ruang terbatas dan menghasilkan kangkung yang bersih dari kotoran dan pestisida. 

Selain itu, kangkung hidroponik juga bisa menjadi pilihan menarik bagi mereka yang ingin memulai bercocok tanam di rumah. Artikel ini akan membahas langkah-langkah cara menanam kangkung hidroponik dari awal hingga panen, serta tips dan trik untuk sukses dalam bercocok tanam kangkung hidroponik.

Memulai dengan Kangkung Hidroponik

Sebelum memulai menanam kangkung hidroponik, ada beberapa langkah yang perlu diikuti. Pertama, pilihlah varietas kangkung yang cocok untuk hidroponik, seperti kangkung darat atau kangkung air. Pastikan juga varietas yang dipilih mudah ditemukan dan sesuai dengan selera Anda. 

Setelah itu, siapkan sistem hidroponik yang akan digunakan. Sistem hidroponik dapat bervariasi, mulai dari sistem rakit apung, sistem sumbu, hingga sistem aeroponik. Pastikan sistem yang dipilih sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan alat dan bahan.

Setelah sistem hidroponik siap, langkah berikutnya adalah melakukan penanaman kangkung. Untuk itu, siapkan bibit kangkung yang sudah direndam dalam air selama beberapa jam untuk mempercepat proses aklimatisasi. 

Kemudian, tempatkan bibit kangkung di dalam sistem hidroponik, pastikan akar tertangkap dengan baik di dalam larutan nutrisi. Pastikan juga bibit kangkung terjaga dari cahaya langsung yang terlalu terang. Setelah itu, biarkan bibit kangkung beradaptasi dengan sistem hidroponik selama beberapa hari sebelum melanjutkan ke langkah perawatan selanjutnya.

Merawat Kangkung Hidroponik

Merawat kangkung hidroponik memerlukan perhatian terhadap kualitas air dan pH, pemberian nutrisi, serta pengaturan suhu dan cahaya. Pastikan air yang digunakan dalam sistem hidroponik bersih dan bebas dari kotoran serta bahan kimia berbahaya. Air yang baik untuk hidroponik biasanya memiliki pH antara 5,5-6,5. Monitoring pH secara teratur dan menyesuaikan larutan nutrisi yang diberikan adalah kunci untuk pertumbuhan yang optimal.

Selain itu, pemberian nutrisi yang tepat juga penting dalam merawat kangkung hidroponik. Nutrisi yang diperlukan oleh kangkung meliputi nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan mikroelemen lainnya. Pemberian nutrisi dapat dilakukan dengan mengikuti dosis yang disarankan pada kemasan nutrisi hidroponik yang digunakan. Pastikan juga nutrisi diberikan secara merata dan tidak terlalu berlebihan agar tidak menyebabkan akumulasi garam yang dapat merusak akar tanaman.

Selain itu, pengaturan suhu dan cahaya juga penting dalam merawat kangkung hidroponik. Kangkung memerlukan suhu yang cukup hangat antara 20-30 derajat Celsius dan cahaya yang cukup selama 6-8 jam per hari. Pastikan sistem hidroponik ditempatkan di tempat yang cukup terkena sinar matahari atau menggunakan lampu penerangan yang cukup jika ditanam di dalam ruangan. Selain itu, pastikan suhu di sekitar sistem hidroponik terjaga agar pertumbuhan kangkung optimal.

Menangani Masalah Umum dan Troubleshooting

Dalam menanam kangkung hidroponik, beberapa masalah umum dapat muncul, seperti serangan hama dan penyakit, defisiensi nutrisi, serta fluktuasi pH. Untuk mengatasi masalah ini, ada beberapa langkah yang dapat diambil.

Untuk masalah hama dan penyakit, sebaiknya lakukan tindakan pencegahan seperti menjaga kebersihan sistem hidroponik, memeriksa dan menghilangkan serangan hama atau penyakit secara manual, serta menggunakan pestisida organik jika diperlukan. Jangan gunakan pestisida kimia yang dapat merusak kualitas kangkung hidroponik.

Untuk defisiensi nutrisi, pastikan pemberian nutrisi sudah sesuai dengan dosis yang disarankan. Jika ada gejala defisiensi nutrisi seperti daun kuning atau menguning, perlu diberikan nutrisi tambahan sesuai kebutuhan tanaman. 

Monitoring pH secara teratur juga penting untuk menghindari fluktuasi pH yang dapat mempengaruhi ketersedia nutrisi bagi kangkung hidroponik. Jika pH terlalu tinggi, bisa diturunkan dengan menambahkan larutan asam organik, sedangkan jika pH terlalu rendah, bisa dinaikkan dengan menambahkan larutan basa organik.

Selain itu, penting untuk memperhatikan kelembaban udara di sekitar sistem hidroponik. Kelembaban yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pertumbuhan jamur dan penyakit lainnya. Pastikan sirkulasi udara yang baik dan hindari kelembaban yang berlebihan.

Panen dan Pemanenan Kangkung Hidroponik

Panen kangkung hidroponik bisa dilakukan ketika daun kangkung sudah cukup besar dan berwarna hijau tua. Biasanya, kangkung hidroponik bisa dipanen dalam waktu 14-21 hari setelah penanaman. Caranya adalah dengan memotong daun kangkung sekitar 2,5 cm dari permukaan air dengan menggunakan pisau atau gunting yang bersih.

Pada saat panen, pastikan untuk mengganti air dalam sistem hidroponik dan membersihkan sistem dari sisa-sisa daun kangkung yang dipotong. Kangkung hidroponik yang telah dipanen bisa langsung digunakan sebagai bahan masakan atau dijual sebagai produk segar.

Keuntungan Menanam Kangkung Hidroponik

Menanam kangkung hidroponik memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan metode tanam konvensional. Beberapa keuntungan tersebut antara lain:

Tanaman yang lebih bersih: Kangkung hidroponik tumbuh tanpa menggunakan tanah, sehingga terhindar dari kotoran, pestisida, dan kontaminan lainnya yang biasanya ada dalam tanah.

Penggunaan air yang efisien: Dalam sistem hidroponik, penggunaan air bisa dikontrol dengan lebih baik, sehingga lebih efisien dan dapat menghemat air hingga 90% dibandingkan dengan metode konvensional.

Pertumbuhan yang cepat: Kangkung hidroponik tumbuh lebih cepat karena dapat mengakses nutrisi secara langsung tanpa bersaing dengan tanaman lain dalam tanah.

Hasil yang lebih bersih dan segar: Kangkung hidroponik memiliki hasil yang lebih bersih, segar, dan bebas dari kotoran, sehingga memberikan nilai lebih dalam hal kualitas dan rasa.

Tidak memerlukan lahan yang luas: Sistem hidroponik dapat diterapkan di dalam ruangan atau di lahan yang terbatas, sehingga tidak memerlukan lahan yang luas untuk menanam kangkung.

Kesimpulan

Menanam kangkung hidroponik dapat menjadi pilihan yang menguntungkan bagi para petani atau hobiis tanaman yang ingin mencoba metode bertanam modern dan efisien. Dengan memperhatikan langkah-langkah penanaman, perawatan, dan keuntungan yang didapatkan, kangkung hidroponik dapat menjadi sumber sayuran yang sehat, bersih, dan segar. 

Sumber: Jdclayton.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun