Mohon tunggu...
Ridwan Asegaf
Ridwan Asegaf Mohon Tunggu... Mahasiswa - fckbbby

Bienvenindo a Mimundo Imaginario

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Cybercrime Phising pada Warganet dalam Pencurian Informasi Data Diri Melalui Link Palsu

11 April 2021   16:45 Diperbarui: 11 April 2021   17:00 1002
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Informasi data diri menjadi sangat penting dan berharga pada zaman new media seperti sekarang, ketika informasi data diri kita bocor dan dijual, itu akan menimbulkan masalah besar pada identitas kita terutama dalam kehidupan di media sosial. Salah satu penyebab informasi data diri bocor adalah Cybercrime Phising

Phising merupakan suatu metode penipuan yang dilakukan oleh hacker untuk mengelabui target serta mencuri informasi penting korban dengan maksud tertentu melalui fake form login pada situs palsu yang menyerupai situs aslinya. Bahkan sekarang mungkin anda tidak sadar bahwa sekarang bisa jadi anda telah diretas oleh seseorang, atau terlibat dalam peretasan komputer. Rata-rata sekitar 44% pengguna internet adalah korban dari cybercrime pada tahun 2017. (Library.Unusa.ac.id). 

Seiring dengan ketergantungan nya warganet kepada media sosial pada era New Media ini, tak sedikit warganet yang terkena Cybercrime Phising tersebut, sayangnya masih banyak warganet yang tidak tahu terkait Cybercrime Phising, membuat orang orang dengan mudahnya menyebarlauskan informasi yang mengandung Cybercrime Phising ini ke platform media sosial mereka, yang membuat Phising ini meyebar dengan bebasnya di media sosial. 

Salah satu bukti Phising yang ditemukan dan sempat ramai di media sosial adalah Bantuan Pulsa Rp200 Ribu untuk Mahasiswa, Siswa, Dosen dan Guru. Dilansir dari situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kominfo.go.id) “Beredar pesan berantai yang menyertakan link pendaftaran untuk mendapatkan bantuan tunai pulsa sebesar Rp200 ribu untuk mahasiswa, siswa, guru dan dosen. Pada pesan berantai tersebut, pendaftar diminta masuk ke link yang diberikan. Dalam link tersebut mencatut beberapa provider telekomunikasi. 

Dilansir darimedcom.id, klaim link pendaftaran untuk mendapatkan bantuan tunai pulsa sebesar Rp200 ribu untuk mahasiswa, siswa, guru dan dosen adalah salah. Faktanya, link pada pesan berantai tersebut diduga modus penipuan upaya phising atau peretasan yang dapat bermula dari link atau situs tertentu jika sempat di-klik penerima pesan.“ 

Pelaku phising menggunakan web palsu yang sengaja dibuat untuk mewadahi informasi data diri korban dan menyebarkan nya melalui link. Yang mana harusnya informasi tersebut datang dari web dan domain resmi pemerintah/penyelenggara. Beberapa hal yang bisa terjadi ketika terkena phising pencurian data diri diantara lain adalah pemalsuan identitas, peminajaman online secara diam diam, menyebarkan kebencian, peretasan akun pribadi di media sosial dsb. 

Warganet yang sangat bergantung hidupnya kepada media sosial lebih rentan terkena Cybercrime Phising ini, karena media dapat berpotensi dalam memberikan pengaruh terhadap kehidupan orang tersebut. 

Jika seseorang telah terlalu bergantung terhadap suatu media untuk tujuan pemenuhan kebutuhan informasi, hingga pada satu titik media tersebut menjadi sumber tunggal pada pemenuhan kebutuhan informasi, maka hal itu memberikan jalan seluas-luasnya bagi media untuk melakukan agenda setting atau mempengaruhi kepentingan hidup orang tersebut (Syafaruddin, Syafrin, & Lubis, 2006). 

Hal ini sesuai dengan salah satu Teori Komunikasi Massa yaitu Teori ketergantungan (dependency theory) yang berbunyi “Semakin orang tergantung pada media massa untuk memenuhi kebutuhannya maka peran media massa dalam hidup seseorang dipandang menjadi sangat penting dan karena itu media massa akan memiliki pengaruh yang besar terhadap orang tersebut.” (Sandra Ball-Rokeach dan Melvin DeFleur melalui artikel yang berjudul “A Dependency Model or Mass-Media Effects”). 

Edukasi terkait Cybercrime Phising kepada masyarakat dirasa sangat penting untuk mengikis angka kejahatan Cybercrime Phising ini, edukasi tersebut bisa dilakukan dengan memanfaatkan new media berupa Poster Digital, seperti yang dilakukan oleh Liputan6Online 

                                                                                               Sumber : Liputan6Online

Hal tersebut juga berkaitan dengan mengapa penyebaran informasi tidak dikaji kembali oleh tiap individu warganet yang menjadi korban? karena sebelumnya mereka belum pernah mendapat edukasi tersebut maka dengan adanya edukasi ini diharapkan kesadaran masyarakat akan kebenaran suatu informasi dapat meningkat serta selalu mengkaji terlebih dahulu setiap.informasi yang diterima.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun