Mohon tunggu...
Ridwan Abraham
Ridwan Abraham Mohon Tunggu... Marketing Engineer -

Semoga seluruh umat berbahagia

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Dukungan Sekuat BaDja

25 Januari 2017   12:26 Diperbarui: 25 Januari 2017   12:49 842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam setiap kemeriahan Pilkada hasil survey selalu menghiasi media, mereka berlomba menunjukan data, data siapa yang paling valid dan siapa bisa dipercaya. Tidak jarang juga kita temukan hasil survey bersebrangan dengan opini masyarakat secara mainstream. Hal itu terjadi biasanya karena ada suatu opini public yang menguasai wacana. Nah survey mencoba untuk menggali potensi-potensi pemilih diam, kepada siapakah suaranya berpihak. Dengan begitu, acapkali hasil survey mampu mendobrak opini yang beredar di tengah masyarakat. Bahwa pemilih yang diam tetap mengawasi riuhnya pilkada.

Sebuah lembaga survey, Poltracking Indonesia, mengungkapkan sebuah temuan yang cukup mengejutkan. Mereka menemukan bahwa sebanyak 57 persen masyarakat telah dengan mantap menentukan pilihannya dalam pilkada DKI, 27 persen masih ragu menentukan, selebihnya masih abstain. Siapa pasangan calon yang memiliki pemilih paling loyal tersebut? 

Jawabannnya adalah pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. Tentu ini mengejutkan, di tengah keriuhan dugaan penistaan agama yang menimpa Ahok, pendukung mereka tetap setia memberikan suaranya. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Menurut Poltracking Indonesia, masyarakat Jakarta adalah masyarakat cerdas, Kemantapan para pendukung pasangan calon didasarkan pada Visi, Misi, dan program kerja diikuti oleh bagaimana kinerja seorang calon tersebut. Juga pda personalitas calon, prestasi dan kapabilitas dalam memimpin.

Hasil ini ingin menunjukan bahwa ada pemilih yang tetap tidak tergoyanghkan pilihannya. Hatinya telah teguh sekuat BaDja dalam memberikan dukungan. Banyak masyarakat Jakarta mulai sadar bahwa kegaduhan kasus yang menimpa salah satu pasangan calon hanya upaya kriminalisasi untuk menjegal agar pasangan itu tidak dapat lagi memimpin Jakarta. Padahal telah banyak masyarakat yakin dengan hasil kerja dan kinerja pasangan tersebut mampu merubah wajah ibukota menjadi lebih baik. Bagi masyarakat yang terpenting dalam pilkada ini adalah bagaimana visi misi yang ditawarkan masing-masing calon, bukan yang lain, bukan sentimen agama atau isu rasial.

Masyarakat Jakarta sudah melek informasi, opini mereka tidak bisa secara mudah digiring melalui isu-isu murah. Mereka punya loyalitas yang tinggi terhadap calon yang didukunggya, bukan sebagai fanatisme, tapi sebagai kesadaran bahwa program visi-misi yang dibawanya memang telah teruji mampu memperbaiki Jakarta. Membuat Jakarta lebih maju. Yang terpenting bagi rakyat Jakarta adalah kinerja nyata, bukan agenda atau retorika.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun