Mohon tunggu...
Ridwan Purnama
Ridwan Purnama Mohon Tunggu... wiraswasta -

Manusia kadang kala selalu menyesalkan apa yang sudah ditakdirkan oleh Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Jangan Melihat ke Atas, Jika Kamu Tidak Ingin Dihinanya

16 Juni 2012   06:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:55 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentunya manusia tidak ingin hidupnya di dunia ini sengsara. Tapi bagaimana apabila Alloh telah menentukan garis kehidupan kita sebagai orang yang sengsara, apakah kita harus menyalahi Tuhan atau menyesal kita terlahir dalam lingkungan kesengsaraan? Tidak. Sesungguhnya, kesengsaraan itu bukan hadir karena kita terlahir dalam keluarga yang miskin. Tetapi, kesengsaraan itu datangnya dari diri kita sendiri, diri kita yang membuat hidup kita terasa sengsara. Tentunya, karena hati kita yang tidak pernah bisa Ikhlas untuk mensyukuri apa yang sudah kita dapatkan.

Tidak sedikit, kadang mereka yang mempunyai harta berlebihan masih saja kurang bersyukur menerimanya. Mereka terus mengais harta tanpa kenal waktu, mereka masih terus berlomba-lomba untuk menunjukkan bahwa ia adalah yang terbaik dari yang ada.

Mengapa demikian, karena mereka hanyalah orang yang takut hidup di dunia, takut jika tidak memiliki harta yang berlebih mereka tidak akan hidup di dunia. Padahal Tuhan kita Allah SWT, telah memfasilitasi hambanya dengan kekayaan yang melimpah, kekayaan yang tiada ada batasannya. Bayangkan saja, apabila kita atau saudara kita sedang dirawat di rumah sakit, dan dia membutuhkan udara bantuan atau yang disebut oksigen tabung, kita harus mengeluarkan uang Rp.25.000,-/ Liternya. Tetapi anda bisa coba bayangkan manusia di dunia ini butuh menghirup oksigen dalam satu harinya adalah 2.880 liter, bila anda kalkulasikan dalam rupiah kebutuhan oksigen kita setiap harinya, berapa banyak uang yang harus kita gelontorkan untuk kita tetap hidup? Tidaklah Allah SWT memberikan begitu besar nikmat kehidupan kepada kita, maka nikmat Tuhanmu manakah yang kalian dustakan?

Hidupkanlah kehidupan kalian dengan penuh rasa syukur, karena setiap apa yang sudah kalian syukuri maka itu adalah buah manis yang akan kita tuai nanti di akhirat kelak. Jangan pernah melihat ke atas, jika kamu tidak ingin dihinanya. Peliharalah hati kalian dari sifat iri, jangan kau suntukkan hati kalian dengan kegundahan kalian sendiri dalam menjalani kehidupan. Yakinlah, bahwa sesuatu yang ada di dunia ini tidak selamanya akan abadi, semua ini hanyalah titipan, titipan yang nantinya akan kembali lagi kepada yang menitipkan.

semoga Artikel saya ini bisa bemanfaat bagi Kompasianer. Mohon maaf sebelumnya, jika ada kata-kata yang kurang berkenan di hati para kompasianer siang ini.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun