26/6/2012 (Meninggalkan Desa Ngluwur untuk ke Kota Wonogiri)
Pukul 11.05 mobil sudah datang menjemput kami, kamipun bergegas untuk menaiki mobil tersebut dan melewati jalan pulang seperti jalan maut yang ada di Bolivia Amerika Selatan, namun sepanjang jalan banyak para warga yang panen, ada cengkeh, lada, cabe dan menggiling padi pun ada. Perjalanan pulang bercampur sedih terharu senang tapi kurang puas, karena kurang lama… jalan pulang seperti biasa aku duduk didepan dan diantar oleh Bu Lek, tak lama sekitar 45 menit perjalanan pas Zuhur kami pun mampir ke RM. Pak Glinding tuk makan siang sebelum pulang, kami pun membeli 3kgikan nila bakar yang sungguh menggoda selera, dan bertemu dengan 2 sinden yang waktu berangkat aku lihat, aku cuci tangan lalu makan dengan lahap aku mendengarkan lagu “Capling Gunung dan Kempling” Setelah makan akupun membeli perbekalan makanan kecil seperti roti, air minum dan wafer untuk dibawa ke Hotel.
Pukul 13.15 aku sampai ke hotel Permata Graha, mau memesan kamar VIP, lagi lagi sudah habis, harusnya kami memesan dari jauh hari, ahirnya kami hanya mendapatkan ruangan yang tidak ber-AC hanya kipas angin, Tempat tidur 1 dan TV KabelL, tak apa lah, sekitar 13.30, akhirnya bu Lek ku pulang dan kami pun tinggal bertiga di dalam hotel tersebut, kami mandi dan karena kelelahan orang tuaku tertidur, sedangkan aku masih di meja masih menulis cerita ini sambil mengantuk, makan cemilan dan mendengarkan radio.
Sorepun tiba, aku tertidur di korsi dan bersiap mencari makan untuk makan malam, akupun berjalan ke arah terminal wonogiri sekitar pukul 16.45, tampak dekat dari hotel lampu merah per-empatan disana ada pabrik Jamu Air Mancur, sayang sekali sudah tutup padahal aku ingin liputan kesana. Aku pun terus dan terus berjalan kelihatannya dekat namun jauh juga ada sekitar 2km dan maghrib pun tiba sekitar pukul17.35 setelah aku memsan makanan nasi goreng dan mi goreng spesial akupun shalat, setelah itu aku mengambil makanan tersebut dan kembali ke hotel. Kamipun makan, ayah dan ibu makan dengan ikan nila bakar yang masih tersisa 2KG pemberian dari Bu Lek, sedangkan aku makan dengan Nasi Goreng spesial, yang sedihnya lagi aku udah capek-capek ada tukang nasgor di dalam hotel, jadi tak perlu capek. Capek… malamnya aku membeli eskrip sepesial sebagai makanan penutup, dan Pukul 22.00. kami tertidur…
Bersambung ke cerita berikutnya masih dalam 1 blog