Hari terakhir aku berada di desa Ngluwur… semalam aku melihat mobil melintas perkampungan di Gunung Gede, terlintas dalam benakku akupun ingin sekali mendaki gunung tersebut mumpung ini hari terakhirku, matahari pun mengintip dari selah-selah gunung Gede. Saudaraku Pano sekitar pukul 06.15 sudah asik memandikan burung, memberikan makan ayam dan sapi, sementara itu akupun sarapan pagi dengan teh hangat dan 3 butir bakpia pathuk. Setelah itu sekitar pukul 06.25 Pano mengajakku mengelilingi gunung gede, langsung kami berangkat dengan menggunakan motor, perlahan tapi pasti, jalan terus menanjak mengelilingi sawah-sawah bertemu orang orang mau ke sawah ladang.
15 menit kemudian sekitar pukul 06.40 aku sampai ke lereng gunung gede, namun kendaraan tidak bisa masuk kesana, karena hanya ada jalan setapak, motor diletakkan dihalaman rumah orang yang paling dekat dengan gunung gede, sudah “kulonuwun”berulang kali namun tidak ada orang yang membukakan pintu, kesimpulannya berarti yang punya rumah pergi bersawah atau berladang. Apakah sobat ingat dalam posting sebelumnya saya pernah menulis, bahwa di kampung ini paling aman, jadi tak perlu kawatir kendaraan disini dijamin aman.
Langsung aku pergi naik ke gunung, sama seperti mendaki gunung yang sebelum-sebelumnya, namun makin lama makin tinggi, gunung ini curam sekali, aku baru kali ini mendaki gunung se ngeri ini (mungkin karena aku bukan pendaki gunung, heee), aku teruskan akhirnya aku sampai pada sebuah titik dimana sebelah kananku jurang, sekitar 15 – 25 cm lagi jika tidak berhati-hati maka aku bisa masuk jurang!! Tipiiiis sekali, akupun putus asa untuk mendaki Gunung Gede disini, namun kata sepupuku tanggung sekali jika mendaki gunung tidak sampai puncak, lantas aku pikir untuk memutuskan TIDAK MELANJUTKAN PENDAKIAN, biarkan aku dibilang Chemen alias penakut. Aku langsung mengambil kamera dengan gemetaran
Lumayan lama aku berdiam disana karena meleset dikit aku mungkin tidak dapat menulis cerita ini L, akhirnya setelah kupikir-pikir lebih jauh akhirnya aku putuskan untuk mendaki ke puncak, dan tak lama kemudian ada pak De aku yang sudah diatas yang sedang mengambil kayu untuk kayu bakar, mungkin beliau mendengar obrolanku bersama Pano, akhirnya akupun dijaga dari depan belakang L (seperti anak kecil yang baru belajar jalan, heee) ndak apa-apa dari pada aku tidak bisa kepuncak, selama perjalanan aku tidak berani menengok ke kiri karena langsung jurang…
Sekitar pukul 07.00 aku telah sampai kegunung gede, aku beristirahat dan memandangi indahnya alam, gunung yang lebih rendah, gunung merapi, air terjun, sawah ladang dan semua perkampungan desa Ngluwur terlihat kecil sekali dari puncak gunung, sedangkan Pano dan Pak De sedang mencari jalan yang tidak ketemu dengan jurang, namun setelah 10 menit sayang sekali jalan tersebut malah lebih terjal walau tidak ketemu jurang, dan katanya banyak monyet dan ular ular kecil.. ketika aku mendengar kabar itu akupun keringat dingin sendiri dan ditertawakan oleh beberapa penduduk yang sendang mengambil kayu diatas permukaan gunung gede J namun mau bagaimana lagi aku harus memberanikan diri untuk turun melewati jalan tadi, jika tidak aku tidak akan pulang ke RENTAL ONLINE….