Melihat mimik mukanya, ku putuskan untuk tidak lanjutkan dialog.
Untuk memecah kebuntuan pembicaraan, pemuda itu memberikan gitar padaku, cobalah, bisa main gitar? Tanyanya.
Ku jawab dengan gelengkan kepala.
Akhirnya, dia ambil kembali gitar itu dan langsung mendendangkan dua buah lagu Aceh yang di iringi petikan gitar.
Lagu "Aceh Lon Sayang" dan "Seulanga" Kemudian dia dendangkan dengan merdunya.
Aku jadi merinding mendengar alunan suara vokal dan petikan gitarnya.
Beberapa waktu kemudian, baru ku tahu, pemuda itu selamat dari bencana Tsunami karena sedang bergerilya di hutan. Baru turun gunung paska ditandatanganinya MoU Helshinski....
Itulah sekelumit ceritaku ketika sedang melakukan "Jihad Sosial" membantu warga di Nanggore aceh Darussalam paska Bencana Tsunami Aceh tahun 2004.
11 tahun sudah Bencana Tsunami berlalu, duka pasti tetap ada. Namun hikmahnya perdamaian tercipta di Bumi Serambi Mekkah ini. Semoga damai abadi di Tanah Rencong....
Bandar Lampung, 26 Desember 2015.