[caption caption="Dosmand Saat Muda Bersama "Gadis Bule" Dari Jerman (Sumber: Dosmand)"]
Kembali ke cerita Gojek, menurut Dosmand banyak pengalaman menarik ketika melayani costumer, mulai ibu-ibu yang cerewet, penumpang yang sinis, sulit dihubungi sampai hampir “dibegal” oleh penumpang sendiri.
“Saya hampir di begal, alhamdulillah penumpang itu tidak jadi membegal setelah saya nasehati, bahkan penumpang itu menangis ketika saya usap ubun-ubunnya” Tutur Dosmand.
Menurut Dosmand ada satu sisi yang menarik dari fenomena Gojek ini, yaitu aspek budaya transportasi.
“Faktanya orang Indonesia itu resek dalam hal transportasi, kurang disiplin dalam berlalu lintas”. Tandasnya.
Namun, dalam dunia Gojek terselip banyak keharuan, yakni kejujuran dan latihan mentalitas, tambahnya.
“Saya banyak berguru pada fakta lapangan, jadi seluruh costumer adalah guru saya. Orientasi saya bukanlah semata materialnya, tapi ada aspek sosiologisnya. Saya ingin geser persepsi, bahwa Gojek itu sama dengan profesi lain”. Kata Dosmand yang juga pernah kuliah di Jurusan Psikologi, namun tidak sampai tuntas.
Ketika ditanya, apa yang akan dilakukannya setelah gelar Doktor disandangnya? Dosmand menjawab dengan rendah hati, bahwa dia hanya ingin tetap menjadi orang biasa saja.
“Kalau kelar Doktor, saya hanya ingin biasa saja, tetap menjadi Gojeker dan Kompasianer. Kenapa? Karena dua-duanya memuaskan saya. Sudah banyak yang protes, termasuk keluarga besar. Prinsip hidup saya memang seperti ini. Full kemerdekaan” Ungkapnya.
Menurutnya, bisa saja dia bermain proyek sebagai akademisi untuk menambah pundi-pundinya. Namun, Dosmand kapok kerja proyek, rawan dan banyak biasnya. Dosman hanya ingin merakyat dengan menjadi Driver Gojek. Selain menjadikan Driver Gojek sebagai profesi sampingan, ada misi di tengah Komunitas Gojek.
“Ini bagus diangkat dalam disertasi Doktoral. Saya akan konsultasikan ke promotor disertasi nantinya. Saya melihat ada plus-minus dalam dunia Gojek. Nyatanya orang Indonesia itu pengasih. Ucapannya saja kadang sinistik, tapi hati orang Indonesia baik” Pungkasnya.